TEMPO.CO, Jakarta - Kanker ginjal paling sering terjadi pada orang berusia antara 65 dan 74 tahun. Pria diklaim dua kali lebih mungkin terkena kanker ginjal dibandingkan wanita, seperti dikutip dari laman WebMD.
Menurut American Cancer Society, pria terkena kanker ginjal ada 44.120 pria dan 29.700 pada wanita. Faktor gaya hidup serta paparan kimia turut berperan.
Meski jarang terjadi pada anak-anak, tetap ditemukan 500 hingga 600 anak terdiagnosis mengidap tumor wilms (sejenis kanker ginjal) setiap tahun di Amerika Serikat.
Bagaimana Kanker Ginjal Didiagnosa?
Dirujuk dari Cleveland Clinic, tes-tes berikut ini dapat digunakan untuk mendiagnosa kanker ginjal:
Urinalisis
Sampel urin diuji untuk melihat apakah mengandung darah. Bahkan jejak darah yang sangat kecil, yang tidak terlihat dengan mata telanjang, dapat dideteksi dalam tes sampel urin.
Tes darah: Tes ini menghitung jumlah setiap jenis sel darah, serta melihat elektrolit berbeda dalam tubuh. Tes darah dapat menunjukkan apakah sel darah merah terlalu sedikit (anemia), atau jika fungsi ginjal terganggu (dengan melihat kreatinin).
CT scan
Ini adalah sinar-X khusus yang menggunakan komputer untuk membuat serangkaian gambar atau irisan bagian dalam tubuh. Tes ini sering dilakukan dengan kontras (pewarna) intravena. Orang dengan gangguan fungsi ginjal mungkin tidak dapat menerima pewarna tersebut.
Pencitraan resonansi magnetik (MRI)
Ini adalah tes yang menghasilkan gambar bagian dalam tubuh menggunakan magnet besar, gelombang radio, dan komputer.
USG
Ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang ditransmisikan melalui jaringan tubuh untuk menghasilkan gambar yang ditampilkan pada monitor. Tes ini berguna dalam mendeteksi tumor, yang memiliki kepadatan berbeda dari jaringan sehat.
Biopsi massa ginjal
Selama prosedur ini, jarum tipis dimasukkan ke dalam tumor, dan sampel kecil jaringan diambil (biopsi). Ahli patologi akan melihat jaringan di bawah mikroskop untuk melihat apakah terdapat sel kanker. Karena biopsi untuk kanker ginjal tidak selalu dapat diandalkan sepenuhnya, penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan tes ini atau tidak.
Bagaimana Kanker Ginjal Diobati?
Dirujuk dari Cancer Council, pengobatan kanker ginjal bergantung pada stadium, tingkat tumor, usia dan kesehatan pasien. Pilihannya meliputi pembedahan, ablasi, terapi radiasi, terapi obat yang ditargetkan, imunoterapi, dan terkadang kemoterapi.
1. Operasi
Pembedahan adalah pengobatan pilihan untuk sebagian besar stadium kanker ginjal. Beberapa pilihan pembedahan dapat dipertimbangkan, termasuk:
- Nefrektomi parsial: Dokter bedah mengangkat bagian ginjal yang mengandung tumor.
- Nefrektomi radikal: Dokter bedah mengangkat seluruh ginjal dan beberapa jaringan di sekitarnya. Mereka mungkin juga mengangkat beberapa kelenjar getah bening di area tersebut.
Ketika salah satu ginjal diangkat, ginjal yang tersisa biasanya mampu menjalankan kerja kedua ginjal.
2. Ablasi
- Cryoablasi: Selama prosedur ini, penyedia layanan kesehatan memasukkan jarum melalui kulit untuk menjangkau tumor ginjal. Sel kanker kemudian dibekukan dengan gas dingin.
- Ablasi frekuensi radio: Penyedia layanan kesehatan memasukkan jarum melalui kulit dan ke dalam tumor ginjal. Selanjutnya, arus listrik dialirkan melalui sel kanker untuk menghancurkannya.
3. Terapi radiasi
Penyedia layanan kesehatan mungkin merekomendasikan terapi radiasi jika pasien hanya memiliki satu ginjal. Ini juga direkomendasikan pada pasien yang tidak memenuhi syarat untuk menjalani operasi. Terapi radiasi paling sering digunakan untuk meringankan gejala kanker ginjal, seperti nyeri.
4. Terapi obat yang ditargetkan
Terapi obat digunakan untuk mencegah perkembangan sel kanker. Obat-obatan ini dapat menghentikan pertumbuhan pembuluh darah baru atau protein yang memberi makan kanker.
Terapi obat yang ditargetkan sering kali digunakan ketika pembedahan bukanlah suatu pilihan. Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin diberikan setelah operasi untuk mengurangi risiko kambuhnya kanker.
5. Imunoterapi
Imunoterapi melibatkan obat-obatan tertentu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh pasien. Ini membantu tubuh mengenali dan menghancurkan sel kanker dengan lebih efektif. Imunoterapi dapat diberikan sebagai pengobatan mandiri atau bersamaan dengan pembedahan.
6. Kemoterapi
Kemoterapi bukanlah pengobatan standar untuk kanker ginjal. Ini biasanya hanya diterapkan usai mencoba imunoterapi dan terapi obat yang ditargetkan. Obat kemoterapi diminum atau diberikan melalui pembuluh darah (intravena) dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Pilihan Editor: Mengenal Jenis dan Stadium Kanker Ginjal seperti yang Dialami Vidi Aldiano