TEMPO.CO, Jakarta - Stroke, serangan mematikan yang melumpuhkan banyak orang di seluruh dunia, menjadi semakin mengkhawatirkan bagi perempuan.
Setiap tahun, lebih dari 6,6 juta orang meninggal akibat stroke, dan para peneliti memperingatkan bahwa insiden ini semakin meningkat, terutama pada kelompok usia muda dan menengah, serta di negara berpendapatan rendah dan menengah.
Sebuah laporan yang diterbitkan pada 9 Oktober berjudul Pragmatic solutions to reduce the global burden of stroke: a World Stroke Organization–Lancet Neurology Commission memperkirakan bahwa jumlah kematian akibat stroke akan meningkat sekitar 50 persen, mencapai 9,7 juta kematian setiap tahun pada tahun 2050.
Menurut data dari National Stroke Association, stroke adalah penyebab kematian ketiga terbesar bagi wanita. Satu dari lima wanita akan terkena stroke. Namun, apa yang membuat stroke lebih umum dan serius pada perempuan?
Penyebab dan Dampak
Stroke terjadi ketika pasokan darah, yang mengandung oksigen dan nutrisi, terganggu atau berkurang menuju otak.
Hal ini bisa terjadi ketika pembuluh darah melemah dan akhirnya pecah di bawah tekanan, yang dikenal sebagai stroke hemoragik. Lebih umum lagi, bekuan darah atau plak bisa menyumbat pembuluh darah menuju otak, yang dikenal sebagai stroke iskemik.
Kedua jenis stroke ini dapat mengakibatkan kerusakan permanen atau kematian.
Ketika seseorang selamat dari stroke, mereka sering menghadapi cacat jangka panjang, peningkatan risiko depresi, masalah ingatan, dan lainnya. Meskipun beban penyakit ini dapat dihindari, perbedaan global dapat dikurangi, demikian menurut penulis laporan tersebut.
Faktor Risiko untuk Stroke
Faktor risiko untuk stroke, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok, semakin umum di seluruh dunia dan juga lebih mudah diobati. Namun, risiko stroke dapat bervariasi antara populasi, dan perempuan memiliki faktor risiko tambahan yang perlu diawasi.
Di Amerika Serikat, sekitar 795.000 orang mengalami stroke setiap tahun, dan sekitar 55.000 lebih banyak perempuan daripada laki-laki mengalaminya. Perempuan juga lebih mungkin meninggal akibat stroke dibandingkan laki-laki. Salah satu penyebab risiko yang lebih tinggi ini dapat diatributkan kepada harapan hidup lebih lama bagi perempuan.
Menurut Dr. Daniel Hermann, seorang ahli jantung intervensi di Memorial Hermann Health System di Houston, "Usia adalah faktor risiko besar untuk stroke."
Selanjutnya: Seiring bertambahnya usia...