Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Gaya Hidup dan Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Stroke

image-gnews
Ilustrasi stroke. goredforwomen.org
Ilustrasi stroke. goredforwomen.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius dan bisa terjadi pada siapa saja. Stroke dapat terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terhenti, biasanya karena adanya gumpalan darah atau pecahnya pembuluh darah.

Tanpa aliran darah, sel-sel otak mulai mati, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen. Oleh karena itu, mencegah stroke adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan otak dan kualitas hidup kita.

Berikut adalah sepuluh langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah stroke.

  1. Pilih Makanan dan Minuman Sehat

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memilih makanan dan minuman sehat adalah langkah pertama dalam mencegah stroke.

Konsumsi buah dan sayuran segar, serta makanan rendah lemak jenuh, trans fat, dan kolesterol, dan tinggi serat dapat membantu mencegah kolesterol tinggi. Batasi asupan garam (natrium) dalam diet untuk menurunkan tekanan darah.

Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko terjadinya stroke.

  1. Menjaga Berat Badan Ideal

Memiliki berat badan berlebih atau obesitas meningkatkan risiko stroke. Jika Anda kelebihan berat badan, kehilangan sedikitnya 4 kg dapat berdampak nyata pada risiko stroke.

Dalam studi berjudul Stroke Prevention menjelaskan bahwa risiko stroke pada seseorang yang kelebihan berat badan adalah 22% lebih tinggi dibandingkan orang dengan berat badan normal. Bagi penderita obesitas, risikonya 64% lebih tinggi.

  1. Lakukan Aktivitas Fisik Secara Rutin

Aktivitas fisik teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, menurunkan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah. Dilansir dari Healthline, orang yang berolahraga secara rutin, memiliki risiko lebih rendah terkena stroke.

Untuk orang dewasa, disarankan melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang, seperti berjalan cepat, selama 2 jam 30 menit setiap minggu. Anak-anak dan remaja seharusnya mendapatkan setidaknya 1 jam aktivitas fisik setiap hari.

  1. Berhenti Merokok

Merokok sangat meningkatkan risiko terkena stroke. Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Jika Anda merokok, berhenti merokok akan mengurangi risiko Anda terkena stroke.

Dalam studi berjudul Stroke Prevention dijelaskan bahwa orang yang merokok memiliki risiko 2 hingga 4 kali lebih besar terkena stroke iskemik dibandingkan orang yang tidak merokok.

  1. Batasi Konsumsi Alkohol

Hindari mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan, karena ini dapat meningkatkan tekanan darah. Pria sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari dua minuman alkohol per hari, sementara wanita sebaiknya tidak lebih dari satu minuman alkohol per hari

  1. Menjaga Pola Tidur
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi berjudul Sleep Disorders in Stroke: An Update on Management semakin memperjelas bahwa kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke.

Pola tidur yang buruk diketahui menyebabkan masalah seperti kelelahan, daya ingat yang buruk, dan bahkan kecemasan dan depresi. Namun kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko stroke.

Akan tetapi terlalu banyak tidur juga bisa menjadi hal yang buruk. Faktanya, dalam penelitian yang sama menunjukkan bahwa tidur lebih dari 9 jam setiap malam juga sangat terkait dengan risiko stroke.

  1. Kendalikan Tekanan Darah

Dilansir dari Harvard Health Publishing, tekanan darah tinggi adalah faktor yang sangat besar, yang dapat meningkatkan atau bahkan melipatgandakan risiko stroke jika tidak dikendalikan.

Tekanan darah tinggi merupakan penyumbang risiko stroke terbesar baik pada pria maupun wanita. Tujuan idealnya adalah menjaga tekanan darah kurang dari 120/80.

  1. Kelola Gula Darah

Diabetes merupakan faktor risiko stroke yang signifikan. Faktanya, dalam penelitian berjudul Stroke Risk Factors, Genetics, and Prevention dijelaskan bahwa stroke menyumbang sekitar 20% kematian pada penderita diabetes, dan penderita prediabetes juga memiliki risiko stroke yang lebih tinggi.

Mengelola gula darah dengan perubahan gaya hidup, seperti olahraga dan pola makan rendah gula, dapat membantu mengurangi risiko stroke.

  1. Meningkatkan Kolesterol Darah

Pengelolaan kolesterol darah yang baik bukan hanya tentang menurunkan angka kolesterol jahat (Low-Density Lipoprotein atau LDL). Meningkatkan angka kolesterol baik (High-Density Lipoprotein atau HDL) juga penting.

Padahal, keduanya mempunyai dampak terhadap dua jenis stroke yang berbeda. Orang dengan kadar kolesterol LDL tinggi memiliki risiko lebih besar terkena stroke iskemik, namun orang dengan kadar kolesterol HDL rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke hemoragik.

  1. Diet yang Sehat

Diet yang sehat tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tetapi juga berdampak positif pada masalah lain yang berkontribusi terhadap risiko stroke. Diet yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko stroke karena dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kadar kolesterol. 

Pilihan editor: Stroke pada Perempuan: Lebih Sering dan Lebih-serius

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mencegah Stroke Berulang, Hindari Gula dan Lemak Berlebih

5 jam lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Cara Mencegah Stroke Berulang, Hindari Gula dan Lemak Berlebih

Ahli gizi ingatkan penyintas stroke untuk menjaga pola makan yang sehat guna mencegah terjadinya stroke berulang.


Hari Stroke Sedunia: Begini Penyebab dan Pencegahan Stroke Ringan

5 jam lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Hari Stroke Sedunia: Begini Penyebab dan Pencegahan Stroke Ringan

Kebanyakan stroke ringan akan bertahan selama beberapa menit hingga jam, kemudian mereda dalam waktu 24 jam. Tapi jangan sampai lengah.


Hari Stroke Sedunia: Asal-usul dan Tema 2024 Memanfaatkan Kekuatan Emosional Olahraga

6 jam lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
Hari Stroke Sedunia: Asal-usul dan Tema 2024 Memanfaatkan Kekuatan Emosional Olahraga

Di bawah pengelolaan Organisasi Stroke Dunia atau World Stroke Organization (WSO), Hari Stroke Sedunia secara resmi pertama kali diadakan pada 29 Oktober 2006.


Cegah Serangan Stroke Berulang dengan Jaga Pola Makan

13 jam lalu

Ilustrasi makanan berlemak dan susu. Shutterstock
Cegah Serangan Stroke Berulang dengan Jaga Pola Makan

Ahli gizi mengatakan cara mencegah serangan stroke berulang dengan mengendalikan faktor risiko dan pilih pola makan sehat.


Stroke Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejala dan Risikonya

15 jam lalu

ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Stroke Bisa Sebabkan Kematian, Kenali Gejala dan Risikonya

Dokter menyebutkan aktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan risiko stroke hingga 25 persen.


Kemenkes: Tren Kasus Stroke Alami Peningkatan dan Jadi Penyebab Kematian Tertinggi

17 jam lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Kemenkes: Tren Kasus Stroke Alami Peningkatan dan Jadi Penyebab Kematian Tertinggi

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2023, angka pravalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 persen.


Dokter Saraf Ungkap Beda Stroke dan Bells Palsy

18 jam lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
Dokter Saraf Ungkap Beda Stroke dan Bells Palsy

Meski gejala sama-sama muncul di wajah, stroke dan bell's palsy berbeda menurut spesialis saraf. Apa saja bedanya?


Cegah Serangan Stroke dengan Rajin Cek Tekanan Darah

1 hari lalu

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Cegah Serangan Stroke dengan Rajin Cek Tekanan Darah

Rutin memeriksa tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah dapat menjadi langkah mencegah serangan stroke selain menjaga pola makan yang sehat.


SeGeRa Ke RS, Slogan untuk Kenali Gejala Stroke

1 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
SeGeRa Ke RS, Slogan untuk Kenali Gejala Stroke

Masyarakat diminta mengenali gejala stroke lewat akronim "SeGeRa Ke RS" agar kasus bisa ditangani lebih dini.


Serangan Stroke Harus Segera Ditangani, Jangan Lebih dari 4,5 Jam

3 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
Serangan Stroke Harus Segera Ditangani, Jangan Lebih dari 4,5 Jam

Penanganan untuk penderita stroke harus dilakukan secepat mungkin atau tidak lebih dari 4,5 jam sejak gejala mulai muncul. Ini alasannya.