Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Stroke Bisa Terjadi? Simak Kupas Tuntas Penyebab Stroke

image-gnews
Ilustrasi stroke. bbc.com
Ilustrasi stroke. bbc.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah salah satu kondisi kesehatan serius yang dapat mengancam kehidupan seseorang. Amat penting mengetahui penyebab stroke.

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan fisik dan kognitif.

Terdapat dua jenis utama stroke: stroke iskemik dan stroke hemoragik. Kedua jenis stroke ini mempengaruhi otak dengan cara yang berbeda dan memiliki penyebab yang berbeda pula.

Iskemik Stroke

Dilansir dari National Health Service, stroke iskemik adalah jenis stroke paling umum. Jenis ini terjadi ketika sejumlah bekuan darah menghalangi aliran darah dan oksigen ke otak. 

Bekuan darah ini umumnya terbentuk di daerah di mana arteri telah menyempit atau terblokir seiring berjalannya waktu akibat penumpukan lemak (plak). Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya iskemik stroke meliputi:

  1. Merokok
  2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  3. Obesitas
  4. Kadar kolesterol tinggi
  5. Diabetes
  6. Konsumsi alkohol berlebihan
  7. Aritmia jantung, seperti fibrilasi atrium 

Hemoragik Stroke

Stroke hemoragik, yang juga dikenal sebagai perdarahan otak, lebih jarang terjadi dibandingkan dengan iskemik stroke. Dilansir dari medicalnewstoday.com, stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di dalam tengkorak pecah dan mengeluarkan darah ke otak.

Penyebab utama stroke hemoragik adalah tekanan darah tinggi, yang dapat melemahkan arteri di otak dan membuatnya lebih rentan pecah.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi meliputi:

  1. Kelebihan berat badan
  2. Konsumsi alkohol berlebihan
  3. Merokok
  4. Kurangnya aktivitas fisik
  5. Stres
  6. Aneurisma otak (pelebaran seperti balon pada pembuluh darah otak)
  7. Kelainan pembuluh darah di otak

Faktor-faktor Penyebab Stroke Lainnya

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan, terdapat berbagai faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. Dilansir dari WebMD, beberapa di antaranya adalah:

  1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke. Jika tekanan darah Anda secara rutin mencapai 130/80 atau lebih tinggi, dokter Anda akan membahas pengobatan untuk mengatasinya.

  1. Merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko stroke. Nikotin dalam tembakau dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan penumpukan lemak dalam arteri leher, dan membuat darah lebih cenderung membeku.

  1. Penyakit Jantung

Penyakit jantung, termasuk kelainan katup jantung dan fibrilasi atrium (denyut jantung tidak teratur), dapat meningkatkan risiko stroke. Juga, penumpukan lemak dalam arteri bisa mengarah pada penyumbatan aliran darah.

  1. Diabetes

Penderita diabetes cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan berisiko lebih tinggi untuk kelebihan berat badan, faktor-faktor yang meningkatkan risiko stroke. Diabetes juga merusak pembuluh darah, yang membuat stroke lebih mungkin terjadi.

  1. Berat Badan dan Aktivitas Fisik

Kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko stroke. Berolahraga secara teratur, seperti berjalan cepat selama 30 menit sehari atau melakukan latihan pemantauan berat badan seperti push-up, dapat membantu mengurangi risiko stroke.

  1. Obat-obatan

Beberapa obat dapat meningkatkan risiko stroke. Misalnya, obat pengencer darah yang diresepkan untuk mencegah pembekuan darah dapat menyebabkan risiko pendarahan.

  1. Usia

Risiko stroke cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Setiap dekade setelah usia 55, risiko stroke hampir dua kali lipat.

  1. Faktor Keturunan

Beberapa faktor risiko stroke dapat bersifat genetik, termasuk kecenderungan terhadap hipertensi atau diabetes. Selain itu, adanya kelainan genetik tertentu dapat menghambat aliran darah ke otak.

  1. Jenis Kelamin

Meskipun risiko stroke sedikit lebih rendah pada wanita dibandingkan pria pada usia yang sama, wanita biasanya mengalami stroke pada usia yang lebih tua. Stroke pada usia yang lebih lanjut dapat mengurangi kemungkinan pemulihan dan meningkatkan risiko kematian.

  1. Ras

Stroke lebih sering terjadi pada orang Amerika-Afrika dan non-Hispanic Amerika keturunan Latin daripada kelompok lain di Amerika Serikat. Selain itu, penyakit sel sabit, sebuah kondisi genetik yang dapat menyebabkan penyempitan arteri dan gangguan aliran darah, lebih umum pada kelompok-kelompok ini.

M RAFI AZHARI | WINDA OKTAVIA 
Pilihan editor: Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Gagal Mengidentifikasi Gejala Stroke

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

3 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.


Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

3 hari lalu

ilustrasi kacang. Unsplash/Maksim Shutov
Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?


Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

ilustrasi air dingin (pixabay.com)
Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

4 hari lalu

Ilustrasi stroke. autoimuncare.com
Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

10 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

17 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

24 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

30 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.