Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filosofi Ikan Bandeng dalam Perayaan Imlek dan Ujian Calon Menantu Perempuan

image-gnews
Penjual menunjukan ikan bandeng musiman menunggu pembeli jelang Hari Raya Imlek di Rawa Belong, Jakarta, 18 Jakarta 2023. Penjual bandeng musiman ini menjual daganganya jelang perayaan Imlek yang dijual dengan harga mulai dari Rp. 50.000 hingga Rp. 90.000 per kilonya. TEMPO/Fajar Januarta
Penjual menunjukan ikan bandeng musiman menunggu pembeli jelang Hari Raya Imlek di Rawa Belong, Jakarta, 18 Jakarta 2023. Penjual bandeng musiman ini menjual daganganya jelang perayaan Imlek yang dijual dengan harga mulai dari Rp. 50.000 hingga Rp. 90.000 per kilonya. TEMPO/Fajar Januarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Setiap menjelang perayaan Imlek, ikan bandeng selalu menjadi primadona dalam sajian hidangan. Tidak hanya sebagai hidangan khas, ikan bandeng juga mengandung makna dan filosofi yang dalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya etnis Tionghoa dan Betawi.

Filosofi Ikan Bandeng

Dalam perayaan Imlek, ikan bandeng tidak hanya dijadikan makanan, tetapi juga simbol kemakmuran, keberuntungan, dan penghormatan.

Dilansir dari situs Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ikan bandeng memiliki simbolisme yang kaya dalam tradisi Tionghoa. Dalam logat Mandarin, kata "ikan" dalam logat atau pelafalan Mandarin sama dengan “Yu” memiliki arti "rezeki". Oleh karena itu, ikan bandeng dianggap sebagai simbol kemakmuran dan rezeki yang berlimpah.

Namun, duri yang banyak pada ikan bandeng juga menggambarkan rumitnya kehidupan yang memerlukan kehati-hatian dalam menanggapi setiap tantangan. Dalam tradisi Tionghoa, ikan bandeng dihidangkan secara utuh dari kepala hingga ekor, melambangkan harapan akan rezeki yang mengalir utuh dari awal hingga akhir tahun.

Penghormatan terhadap keluarga juga tercermin dalam penyajiannya, di mana anggota keluarga yang tidak membawa ikan bandeng kepada yang lebih tua dianggap tidak memiliki kesopanan.

Bandeng Pindang

Dalam tradisi Betawi, Pindang Bandeng tidak hanya menjadi menu sehari-hari, tetapi juga bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek. Orang Betawi mempercayai bahwa memasak dan menyajikan Pindang Bandeng pada perayaan Imlek adalah tanda kematangan jiwa.

Selain itu, Pindang Bandeng juga memiliki makna dalam tradisi perjodohan, di mana calon menantu perempuan menghadapkan dirinya pada berbagai tes untuk membuktikan kualitasnya sebagai anggota keluarga yang layak.

Ikan Bandeng dan Menantu Perempuan

Perayaan Imlek di Indonesia mencerminkan akulturasi budaya antara etnis Tionghoa dan Betawi. Ikan bandeng menjadi simbol kemakmuran dan penghormatan tidak hanya bagi masyarakat Tionghoa, tetapi juga bagi masyarakat Betawi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terdapat tradisi mengantar ikan bandeng kepada orang tua dan mertua sebagai tanda penghormatan. Tak hanya sebagai hidangan, ikan bandeng juga memiliki peran dalam tradisi perjodohan di masyarakat Betawi.

Filosofi ikan bandeng dalam menguji calon menantu perempuan mencerminkan proses yang tidak hanya sekadar tes keterampilan memasak, tetapi juga mengungkapkan nilai-nilai dan karakter yang dianggap penting dalam sebuah hubungan pernikahan.

Pertama, tes kerajinan menyoroti kualitas seseorang dalam mengelola waktu dan tanggung jawab. Kemampuan untuk bangun pagi dan mendapatkan ikan bandeng yang baik menunjukkan keseriusan dan dedikasi calon menantu perempuan dalam menghadapi tugas-tugas sehari-hari.

Kedua, tes ketekunan menguji kemampuan calon menantu perempuan untuk bersabar dan bekerja dengan teliti dalam menghadapi tantangan. Proses memasak pindang bandeng yang membutuhkan kesabaran dan perhatian terhadap detail menunjukkan sifat ketekunan dan konsistensi dalam menjalani hubungan.

Ketiga, tes sensitivitas mengungkapkan kemampuan calon menantu perempuan dalam memahami dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan selera orang lain. Mampu menyesuaikan rasa pindang bandeng sesuai dengan preferensi keluarga calon mertua menunjukkan empati dan kepekaan terhadap orang lain.

Keempat, tes kerapihan menyoroti keindahan dan keharmonisan dalam penyajian hidangan. Kemampuan calon menantu perempuan dalam menyajikan pindang bandeng dengan rapi dan estetis mencerminkan nilai-nilai tentang tanggung jawab dan kehormatan dalam mempersembahkan sesuatu kepada orang lain.

Selain itu, dalam perayaan pernikahan di masyarakat Betawi, terdapat tradisi yang dikenal sebagai "ngejot" ikan bandeng yang diinterpretasikan sebagai penanda nilai berharga dalam hubungan pernikahan.

Menurut keyakinan yang tersebar, semakin besar ukuran mata ikan bandeng yang dibawa oleh pengantin pria, semakin besar pula nilai berlian yang akan dibawa. Hal ini memiliki keterkaitan dengan tradisi pernikahan orang Tionghoa, di mana mata ikan bandeng dianggap sebagai representasi dari berlian yang berharga.

PUTRI SAFIRA PITALOKA  | AMELIA RAHIMA SARI  

Pilihan Editor: Gratis 60 Link Twibbon Imlek, Begini Cara Download dan Upload Gong Xi Fa Cai di Tahun Naga Kayu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kue Bulan Simbol Kebersamaan dan Reuni Keluarga dalam Festival Pertengahan Musim Gugur

18 jam lalu

Kue bulan dengan kuning telur asin yang baru saja dipanggang terlihat di sebuah perusahaan makanan bernama Saikoh di Yokohama, Jepang, 30 September 2020. Festival Pertengahan Musim Gugur atau juga disebut Festival Kue Bulan jatuh pada 1 Oktober tahun ini. Xinhua/Du Xiaoyi
Kue Bulan Simbol Kebersamaan dan Reuni Keluarga dalam Festival Pertengahan Musim Gugur

Kue bulan, atau yue bing, memiliki sejarah panjang yang diperkirakan telah ada selama lebih dari 3.000 tahun.


4 Mooncake Festival 2024 di Jakarta, Merayakan Keragaman Budaya Nusantara

2 hari lalu

Pembukaan Mooncake Festival di Old Shanghai, Jakarta, Jumat 13 September 2024. (dok. Istimewa)
4 Mooncake Festival 2024 di Jakarta, Merayakan Keragaman Budaya Nusantara

Mooncake Festival 2024 di Jakarta rayakan keragaman budaya melalui seni, kuliner, dan persatuan masyarakat.


Lomba Perahu Naga di Tanjungpinang Digelar 3 Hari, Jadi Daya Tarik Wisatawan

18 Juni 2024

Suasana lomba perahu naga di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Senin, 17 Juni 2024. Foto Humas Pemprov Kepri
Lomba Perahu Naga di Tanjungpinang Digelar 3 Hari, Jadi Daya Tarik Wisatawan

Lomba perahu naga dinilai penting sebagai simbol persatuan dan kekuatan masyarakat Kepulauan Riau, tidak hanya warga Tionghoa.


Terpopuler: Tim Prabowo-Gibran Buka Suara soal Rasio Utang hingga 50 Persen, Siap-siap Harga MinyaKita Naik Setelah Idul Adha

17 Juni 2024

Terpopuler: Tim Prabowo-Gibran Buka Suara soal Rasio Utang hingga 50 Persen, Siap-siap Harga MinyaKita Naik Setelah Idul Adha

Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, membantah bahwa presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan menaikkan rasio utang


Pengusaha Tionghoa Indonesia Ingin Temui Jokowi, Pertanyakan soal Masa Transisi Pemerintahan Presiden dan Mundurnya Petinggi Otorita IKN

16 Juni 2024

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Pengusaha Tionghoa Indonesia Ingin Temui Jokowi, Pertanyakan soal Masa Transisi Pemerintahan Presiden dan Mundurnya Petinggi Otorita IKN

Kalangan pengusaha Tionghoa yang tergabung dalam Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia atau PSMTI berharap dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mendiskusikan tentang masa transisi pemerintahan Jokowi ke Prabowo Subianto sebagai Presiden RI Periode 2024-2029.


Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

13 Mei 2024

Massa membalik dan membakar mobil pada kerusuhan tanggal 14 mei 1998 di jalan hasyim ashari, Jakarta [ Bodhi Chandra/ DR; 20000422 ].
Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.


Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

1 Mei 2024

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.


Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

26 April 2024

Ilustrasi suami istri konsultasi ke dokter. redrockfertility.com
Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.


Tradisi Pasar Bandeng di Gresik Kembali Digelar

9 April 2024

Tradisi Pasar Bandeng di Gresik Kembali Digelar

Selain Kontes Bandeng Kawak, Pasar Bandeng juga menghadirkan pasar rakyat yang menyediakan makalan gratis bagi masyarakat.


Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

20 Maret 2024

Gohyong. Shutterstock
Mengenal Makanan Gohyong, Bukan Kuliner Korea

Gohyong menjadi jananan kaki lima yang tengah naik daun saat ini. Namanya seperti kuliner Korea, ternyata akulturasi Tinghoa dan Betawi.