Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Potensi Ancaman Serius Hipertensi dan Langkah-Langkah Pencegahan

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan kondisi medis yang sering disebut sebagai "silent killer" karena sering kali tidak menunjukkan gejala namun memiliki dampak yang serius pada kesehatan. 

Di seluruh dunia, hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, merupakan penyebab utama kematian. Melansir dari World Health Organization, WHO, Hipertensi (tekanan darah tinggi) terjadi ketika tekanan di pembuluh darah Anda terlalu tinggi (140/90 mmHg atau lebih tinggi). Hal ini biasa terjadi tetapi bisa menjadi serius jika tidak diobati.

Hipertensi terjadi ketika tekanan darah dalam arteri meningkat secara konsisten di atas batas normal. Tekanan darah diukur dengan dua angka: sistolik (tekanan ketika jantung berdetak) dan diastolik (tekanan ketika jantung beristirahat). Menurut American Heart Association, tekanan darah normal adalah di bawah 120/80 mmHg. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah yang konsisten di atas 130/80 mmHg.

Berikut bahaya Hipertensi menurut Medical News Today.

1. Penyakit Jantung Koroner

Hipertensi dapat menyebabkan pengerasan dan penyempitan arteri (aterosklerosis), yang membatasi aliran darah dan oksigen ke jantung. Ini meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan serangan jantung. Arteri yang rusak akibat hipertensi juga bisa menyebabkan gagal jantung, kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.

2. Stroke

Hipertensi adalah faktor risiko utama stroke. Tekanan darah yang tinggi dapat merusak dan melemahkan pembuluh darah di otak, menyebabkan pecah atau tersumbatnya pembuluh darah. Stroke dapat mengakibatkan kerusakan otak yang parah atau kematian.

3. Gagal Ginjal

Ginjal memiliki pembuluh darah kecil yang dapat rusak akibat tekanan darah tinggi. Ketika ginjal tidak dapat menyaring darah dengan baik, produk limbah menumpuk dalam tubuh, yang dapat mengarah pada gagal ginjal. Dialisis atau transplantasi ginjal mungkin diperlukan pada tahap lanjut.

4. Gangguan Penglihatan

Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di retina, menyebabkan retinopati hipertensi. Ini dapat mengakibatkan penglihatan kabur atau bahkan kebutaan. Selain itu, hipertensi meningkatkan risiko glaukoma dan degenerasi makula.

5. Sindrom Metabolik

Hipertensi sering berhubungan dengan sindrom metabolik, yang meliputi sejumlah kondisi seperti obesitas, kadar kolesterol yang tinggi, dan resistensi insulin. Sindrom metabolik meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

6. Retinopati Hipertensi

Hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil di retina mata, menyebabkan retinopati hipertensi. Kondisi ini dapat mengakibatkan penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan total jika tidak ditangani.

7. Obesitas

Hipertensi seringkali merupakan bagian dari sindrom metabolik, yang juga mencakup obesitas, kadar kolesterol yang tinggi, dan resistensi insulin. Sindrom metabolik meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.

Pencegahan dan pengelolaan hipertensi melibatkan perubahan gaya hidup dan, dalam beberapa kasus, pengobatan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengendalikan tekanan darah:

1. Diet Sehat

2. Olahraga Teratur

3. Berhenti Merokok dan Mengurangi Alkohol

4. Kontrol Berat Badan

5. Manajemen Stres

6. Pemeriksaan Rutin

Hipertensi merupakan kondisi serius yang dapat berdampak besar pada kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Dengan memahami bahaya hipertensi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko komplikasi serius dan menjaga kesehatan jangka panjang. Perubahan gaya hidup, pemeriksaan rutin, dan dalam beberapa kasus, pengobatan, adalah kunci untuk mengendalikan tekanan darah dan menghindari dampak buruknya.

Pilihan Editor: Ciri-ciri Hipertensi pada Anak, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Usia Ideal Anak untuk Operasi Penyakit Jantung Bawaan Menurut Pakar

5 jam lalu

Anastasia Solodkova, perawat anestesi melakukan operasi pada bayi yang baru 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Usia Ideal Anak untuk Operasi Penyakit Jantung Bawaan Menurut Pakar

Spesialis bedah toraks kardiovaskular menjelaskan usia ideal anak menjalani operasi apabila didiagnosa penyakit jantung bawaan.


Dokter Sarankan Penderita Penyakit Jantung Pilih Olahraga Santai dan Alasannya

5 jam lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Dokter Sarankan Penderita Penyakit Jantung Pilih Olahraga Santai dan Alasannya

Penderita penyakit jantung disarankan memilih olahraga santai macam jalan kaki dan bersepeda karena bisa mengatur energi dan tenaga yang dikeluarkan.


Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

1 hari lalu

Diskusi bertajuk Pendekatan terbaru untuk Mencegah Stroke/Sania Royale
Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

Stroke dapat terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena terjadi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.


Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

1 hari lalu

Ilustrasi stroke. mediaself
Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

Salah satu penyebab stroke kriptogenik atau yang tidak diketahui penyebabnya pada anak muda adalah PFO. Berikut penjelasannya.


7 Gejala Serangan Jantung yang Perlu Dikenali Wanita agar Waspada

2 hari lalu

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
7 Gejala Serangan Jantung yang Perlu Dikenali Wanita agar Waspada

Agar lebih siap menghadapi masalah jantung di masa datang, berikut tujuh gejala serangan jantung yang perlu diperhatikan kaum wanita.


Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

5 hari lalu

Ilustrasi puskesmas. dok.TEMPO
Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

Kemenkes akan mengembangkan layanan EKG di puskesmas pada 2025 sebagai upaya memfasilitasi skrining penanganan penyakit jantung.


3 Hal yang Disinyalir Penyebab Tupperware Bangkrut

6 hari lalu

Tupperware. shutterstock.com
3 Hal yang Disinyalir Penyebab Tupperware Bangkrut

Tupperware dan beberapa anak usahanya mengajukan permohonan pailit


6 Risiko Penyakit yang Bisa Dikurangi dengan Minum Kopi

7 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
6 Risiko Penyakit yang Bisa Dikurangi dengan Minum Kopi

Riset baru-baru ini menemukan minum kopi 2-3 cangkir sehari bisa menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, atau diabetes tipe 2.


Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

8 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

Berikut penjelasan seseorang yang kebanyakan tidur dapat memiliki risiko kesehatan lebih berbahaya daripada kekurangan tidur.


Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

10 hari lalu

Ilustrasi wanita stress. TEMPO/Zulkarnain
Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.