TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas menyerang berbagai belahan dunia sehingga kelompok yang berisiko tinggi seperti lansia dan anak-anak diminta lebih waspada. Di Inggris sudah ada imbauan untuk memantau kerabat, angggota keluarga, atau tetangga yang berusia lanjut, terutama yang memiliki masalah jantung dan kesulitan bernapas.
Tubuh secara konstan bekerja untuk menjaga temperatur tubuh dalam batas normal, yang sulit dilakukan bila cuaca panas ekstrem. Dalam cuaca yang menantang ini, tubuh perlu mengerahkan lebih banyak tenaga untuk menjaga suhunya dan mendinginkannya, yang memberi tubuh lebih banyak tekanan, terutama pada jantung dan paru-paru.
"Lansia perlu pengawasan lebih selama cuaca panas, terutama yang sudah lama punya masalah kesehatan terkait jantung atau paru-paru," pesan Age UK.
Kelompok paling berisiko
Terlalu lama berada di luar ruangan bisa meningkatkan risiko kesehatan, terutama kelompok rentan. Badan Kesehatan Inggris (NHS) menyebut kelompok rentan itu adalah:
-Lansia, terutama perempuan di atas 75 tahun.
-Orang yang hidup sendiri atau di panti perawatan.
-Pemilik kondisi kesehatan serius sejak lama, termasuk kesehatan mental.
-Penderita berbagai penyakit.
-Orang yang sulit mengontrol sendiri suhu tubuh atau tubuhnya susah mendingin (contohnya bayi dan balita, pecandu narkoba dan alokohol, penderita Alzheimer).
-Orang yang tinggal atau bekerja di area yang sangat panas.
Age UK juga mengingatkan untuk tetap terhidrasi di tengah cuaca panas, terutama pada lansia, bayi, dan anak kecil. "Tetap terhidrasi, minum banyak air sepanjang hari meski sedang tidak haus. Batasi minum alkohol karena bisa meningkatkan risiko dehidrasi," pesan badan lansia ini, dikutip dari The Sun.
Pilihan Editor: Banyak Jemaah Haji Wafat, Pakar Jelaskan 3 Cara Cuaca Panas Sebabkan Kematian