Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Anti Narkotika Internasional, Kenali Beragam Jenis Narkoba dan Dampaknya

image-gnews
Ilustrasi narkoba. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ilustrasi narkoba. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Anti Narkotika Internasional yang diperingati setiap 26 Juni menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Narkoba, atau narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang, memiliki efek yang merusak bagi kesehatan fisik dan mental penggunanya, serta dapat menghancurkan kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat.

Narkoba adalah zat atau obat yang terbuat dari tanaman atau bahan sintetis atau semi sintetis. Zat tersebut dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa nyeri, dan bisa menimbulkan ketergantungan.

Efek mengonsumsi narkoba dalam jangka panjang yakni dapat merusak sistem syaraf pusat otak. Pasalnya, narkoba mengandung zat-zat berbahaya, seperti depresan, stimulan, dan halusinogen. Adapun jenis narkoba terbagi dalam tiga  jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya

1. Heroin

Istilah heroin diambil dari bahasa Jerman yaitu heroisch yang mengandung arti kepahlawanan. Heroin merupakan hasil formulasi morfin dengan acetyl yang dilakukan Heinrich Dreser untuk perusahaan Bayer, pada akhir abad ke-19, di tahun 1895.

Obat heroin biasanya digunakan untuk menghilangkan rasa sakit. Dalam medis, heroin dikemas dengan berbagai bentuk yang tidak hanya bisa diberikan dalam bentuk suntikan namun juga dihisap dan dihirup. 

2. Ganja

Di Indonesia, ganja pernah viral karena seorang ibu yang mendesak pemerintah untuk menghalalkan ganja demi mengobati anaknya. Ganja memiliki nama latin yakni Cannabis sativa. Istilah ganja umumnya mengacu kepada pucuk daun, bunga dan batang yang dikeringkan dan dicacah dan biasanya dibentuk menjadi rokok.

Ganja juga memiliki sebutan lain, yakni marijuana, grass, weed, pot, tea, hashish, charas, bhang, ganja, mary jane dan produknya hemp Banyaknya penyalahgunaan obat-obatan ini karena dapat memberikan perubahan pada perasaan, sensasi tubuh, gerakan, dan ingatan. Dalam kata lain penggunanya akan merasa senang sesaat atau “high”. 

3. Sabu

Sabu merupakan serbuk putih yang juga termasuk dalam narkoba. Tidak seperti ganja yang ada potensi untuk konsumsi medis, sabu justru sangat dilarang untuk kepentingan medis, ilmu pengetahuan, maupun umum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bentuk sabu seperti kristal pecahan kaca. Dari karakteristiknya, sabu tidak berbau, pahit, dan mudah larut air. Warnanya pun putih seperti gula pasir. Konsumsi sabu dapat dilakukan dengan diisap, disuntik, dibakar, maupun ditelan.

4. Ekstasi

Ekstasi adalah zat psikodisleptik psikoaktif (zat pengganggu), yang dapat mengubah aktivitas otak dan menyebabkan perubahan persepsi dan suasana hati. Karena komposisi kimianya, bersama dengan mescaline dan obat lain yang termasuk dalam kelompok fenilalkilamina.

Ekstasi atau MDMA ini merupakan salah satu jenis halusinogen yang paling umum. Penggunaan ekstasi biasanya dilakukan untuk tujuan rekreasi, meskipun terkadang telah digunakan dalam berbagai penelitian. Pemakai ekstasi akan mengalami halusinasi, euforia, juga rileks sementara.

5. Kokain

Kokain merupakan narkoba golongan pertama yang artinya termasuk dalam narkoba paling berbahaya. Di Amerika Selatan, kokain tumbuh pesat serta digunakan sebagai ritual keagamaan. Sedangkan, di Indonesia, kokain hanya diizinkan untuk kepentingan penelitian ilmiah.

Kokain biasanya berbentuk bubuk putih yang seringkali dicampur dengan tepung, gula hingga vitamin. Seperti jenis narkoba lainnya, kokain digunakan dengan cara suntik, isap, dan digosokkan ke dalam gusi.

Efek paling membahayakan dari kokain, yaitu penyakit jantung seperti aritmia. Aritmia merupakan detak jantung abnormal akibat penyempitan pembuluh darah. Kokain juga menyebabkan HIV AIDS dan hepatitis. Bahkan untuk wanita hamil, penggunaannya dapat menyebabkan cacat lahir, lahir prematur hingga meninggal. 

ANANDA RIDHO SULISTYA  | NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH

Pilihan Editor: 26 Juni Hari Anti Narkotika Internasional Tak Lepas dari Tokoh Tiongkok Lin Zexu Masa Dinasti Qing

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Bekasi Gagalkan Pengedaran 4,7 Kilogram Sabu dan 300 Butir Ekstasi, Pelaku Diancam Hukuman Mati

18 jam lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Polisi Bekasi Gagalkan Pengedaran 4,7 Kilogram Sabu dan 300 Butir Ekstasi, Pelaku Diancam Hukuman Mati

Polsek Bekasi Selatan menangkap satu pengedar narkoba berinisial EN. Polsi menyita 4,7 kilogram sabu dan 300 butir ekstasi


PWI Sumut Minta Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Rumah Wartawan Tribrata TV di Karo

2 hari lalu

Labfor Polda Sumut Olah TKP di rumah wartawan Tribrata TV di Kabanjahe, kabupten Karo Sumatera Utara, yang terbakar, Kamis, 27 Juni 2024. Empat korban tewas dalam peristiwa  itu. Foto : Dok Tribrata TV
PWI Sumut Minta Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Rumah Wartawan Tribrata TV di Karo

Ketua PWI Sumut mengingatkan, kasus kebakaran rumah wartawan di Kabupaten Labuhanbatu, Junaidi Marpaung, pada Maret lalu juga belum terungkap.


Polda Aceh Amankan 180 Kilogram Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia

2 hari lalu

Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko (tengah) saat konferensi pers pengungkapan kasus narkotika jenis sabu jaringan Malaysia-Indonesia dengan total barang bukti mencapai 180 kilogram di Polda Aceh, Rabu, 26 Juni 2024. Dok Humas Polda Aceh
Polda Aceh Amankan 180 Kilogram Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia

Polda Aceh berhasil mengungkap kasus narkotika jenis sabu jaringan Malaysia-Indonesia dengan total barang bukti mencapai 180 kilogram.


Wartawan Tribrata TV di Karo dan Keluarganya Tewas Akibat Kebakaran, Diduga karena Liputan Judi dan Narkoba

2 hari lalu

Ilustrasi Kebakaran (rft.be)
Wartawan Tribrata TV di Karo dan Keluarganya Tewas Akibat Kebakaran, Diduga karena Liputan Judi dan Narkoba

Sebelum kebakaran itu, korban Rico Sempurna Pasaribu bilang kalau ada orang yang mengancam, dia akan menginap di Polres Karo bersama keluarganya.


Bea Cukai Temukan 143 Pelabuhan Tikus di Batam, Sering Jadi Tempat Penyelundupan Narkotika

3 hari lalu

Bea Cukai Batam menangkap penyelundupan rokok ilegal dari Batam menuju Riau. Foto Bea Cukai Batam
Bea Cukai Temukan 143 Pelabuhan Tikus di Batam, Sering Jadi Tempat Penyelundupan Narkotika

Bea Cukai harus mengawasi barang-barang yang masuk kategori larangan dan/atau pembatasan, misalnya narkotika.


Begini Kritik Sejumlah Anggota Komisi III DPR terhadap PPATK

3 hari lalu

Komisi III DPR menggelar rapat kerja dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Begini Kritik Sejumlah Anggota Komisi III DPR terhadap PPATK

Sejumlah politikus di Komisi III DPR mengkritik PPATK karena hasil laporannya tidak ditindaklanjuti aparat penegak hukum.


26 Juni Hari Anti Narkotika Internasional, Tak Lepas dari Tokoh Tiongkok Lin Zexu Masa Dinasti Qing

3 hari lalu

Aksi teaterikal dari massa pusat rehabilitasi Madani Mental Health Care pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2014 di Bundaran Hotel Indonesia, Thamrin, Jakarta, 26 Juni 2014. TEMPO/Aditia Noviansyah
26 Juni Hari Anti Narkotika Internasional, Tak Lepas dari Tokoh Tiongkok Lin Zexu Masa Dinasti Qing

Hari Anti Narkotika Internasional diperingati setiap 26 Juni. Berikut sejarah penetapannya tak lepas dari Lin Zexu, siapa dia?


Produksi Opium di Afghanistan Anjlok, Kematian Akibat Overdosis Berpotensi Meningkat

3 hari lalu

Arsip- Pria Afghanistan memanen opium di ladang opium di sebuah desa di distrik Golestan, provinsi Farah, 5 Mei 2009. REUTERS/Goran Tomasevic
Produksi Opium di Afghanistan Anjlok, Kematian Akibat Overdosis Berpotensi Meningkat

Penurunan produksi opium di Afghanistan, yang telah lama menjadi pemasok utama di dunia, dapat meningkatkan kematian akibat overdosis di Eropa.


Kanwil Kemenkumham Lampung Resmikan 92 Desa Sadar Hukum, Soroti Perlindungan Anak dan Bahaya Narkoba

3 hari lalu

Peresmian Desa/Kelurahan Sadar Hukum di Bandar Lampung, Selasa 25 Junin2024.FOTO:dokumen Kemenkumham  Lampung.
Kanwil Kemenkumham Lampung Resmikan 92 Desa Sadar Hukum, Soroti Perlindungan Anak dan Bahaya Narkoba

Kanwil Kemenkumham juga ikut mendorong peran kepala desa/lurah sebagai paralegal dalam penyelesaian konflik di wilayahnya.


Video Viral Pegawai Nyabu di Hotel, Kemenkumham: Diperiksa Inspektorat Jenderal dan BNN

3 hari lalu

Ilustrasi Viral atau Video Viral. shutterstock.com
Video Viral Pegawai Nyabu di Hotel, Kemenkumham: Diperiksa Inspektorat Jenderal dan BNN

Kemenkumham mengakui pria yang menggunakan narkoba jenis sabu dalam video viral di media sosial adalah pegawainya.