Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sudah Juli Masih Musim Hujan, BMKG Sebut Penyebabnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hujan. Pexels/Rahul P
Ilustrasi hujan. Pexels/Rahul P
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan 2024 menyeluruh ke semua wilayah di Indonesia pada Maret-April. Berarti seharusnya Juli ini sudah memasuki musim kemarau. Tapi kenapa hujan masih turun?

Pergantian serta transisi musim saat ini sulit diprediksi karena beberapa faktor. Karena itu, ada baiknya bagi yang sering beraktivitas di luar ruangan untuk berhati-hati dan mengantisipasi turunnya hujan.

Jika mengacu pada prediksi BMKG di 2024, musim hujan terjadi pada November 2023 dan puncaknya sekitar Januari-Februari 2024. Setiap daerah memiliki curah hujan yang berbeda, ada yang lebih tinggi dan lebih rendah dibanding biasanya.

Awal musim hujan umumnya berkaitan dengan peralihan angin Muson Timur menjadi Muson Barat. Menurut BMKG, angin Muson Timur diprediksi masih aktif hingga November 2024, terutama di Indonesia bagian Selatan. Sementara itu, angin Muson Barat diprediksi akan datang lebih lambat dari biasanya.

BMKG menyatakan puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada Juli dan Agustus 2024. Meski demikian, hujan masih sering turun di banyak wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Namun, ia menekankan meski musim kemarau, hujan masih dapat terjadi walau dengan intensitas di bawah 50 mm per dasarian. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia juga menyebut ada potensi peningkatan curah hujan yang signifikan dalam sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan dinamika atmosfer skala regional hingga global yang signifikan, termasuk aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua. Selain itu, suhu permukaan laut yang hangat di perairan sekitar Indonesia juga ikut berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan di wilayah tersebut.

Masyarakat diminta tetap waspada
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengatakan kombinasi pengaruh fenomena cuaca tersebut diperkirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada 5-11 Juli 2024. Wilayah-wilayah yang dimaksud meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Andri mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir bandang, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan, dataran tinggi, dan sepanjang daerah aliran sungai. Terkait cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan hujan es yang terjadi di Sawangan, Kota Depok, pada 3 Juli 2024, Andri menjelaskan kejadian tersebut disebabkan awan Cumulonimbus yang terbentuk akibat konveksi kuat di wilayah tersebut.

Proses hujan bisa terjadi karena kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer lapisan atas, di mana es yang terbentuk memiliki ukuran besar. Ketika es tersebut turun ke lapisan atmosfer yang lebih rendah dan hangat, maka terjadilah hujan. Namun, tidak semua es mencair sempurna sehingga terjadi hujan es, di mana suhu puncak awan Cumulonimbus mencapai minus 80 derajat Celcius.

Pilihan Editor: Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Jawa Barat Sepekan Mendatang Bervariasi, BMKG Minta Warga Waspada

11 menit lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang di Jawa Barat Sepekan Mendatang Bervariasi, BMKG Minta Warga Waspada

Terdapat pola siklonik di Selat Karimata yang membentuk daerah perlambatan angin atau konvergensi di sekitar pesisir utara Jawa Barat


BMKG Prakirakan Cuaca Mayoritas Kota Besar di Indonesia Berawan dan Hujan

7 jam lalu

Ilustrasi BMKG. Shutterstock
BMKG Prakirakan Cuaca Mayoritas Kota Besar di Indonesia Berawan dan Hujan

BMKG memprakirakan cuaca di kota-kota besar Indonesia hari ini, Ahad, 6 Oktober 2024, umumnya berawan hingga hujan.


BMKG: Gempa Darat Guncang Bogor dan Bandung Ahad Dini Hari

8 jam lalu

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
BMKG: Gempa Darat Guncang Bogor dan Bandung Ahad Dini Hari

BMKG mencatat gempa bermagnitudo 2,7 di Bandung dan 2,5 di Bogor pada Ahad dini hari.


BMKG: Sembilan Gempa Guncang Sejumlah Daerah Sejak Sabtu

10 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
BMKG: Sembilan Gempa Guncang Sejumlah Daerah Sejak Sabtu

Menurut BMKG, gempa terjadi sejak Sabtu hingga hari ini, dari Bogor hingga Papua.


Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Simak Sebaran Peluang Hujan dari BMKG

1 hari lalu

Ilustrasi cuaca hujan. (ANTARA/Akhyar)
Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Simak Sebaran Peluang Hujan dari BMKG

Berikut informasi prediksi cuaca dari BMKG untuk menemani aktivitas sepanjang akhir pekan ini untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya,.


Gempa Goyang Cianjur Dinihari dari Kedalaman 2 Kilometer, Ini Data BMKG

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. REUTERS
Gempa Goyang Cianjur Dinihari dari Kedalaman 2 Kilometer, Ini Data BMKG

Gempa dari Sesar Cugenang kembali menggoyang Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu dinihari, 5 Oktober 2024.


BMKG Beri Peringatan Dini Ombak hingga 4 Meter Hari Ini dan Besok, Cek Lokasinya

2 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. Pexels/Dane Amacher
BMKG Beri Peringatan Dini Ombak hingga 4 Meter Hari Ini dan Besok, Cek Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada hari ini dan besok, 4-5 Oktober 2024.


Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Membasahi Sebagian Jabodetabek Sore Nanti

2 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Membasahi Sebagian Jabodetabek Sore Nanti

BMKG memperkirakan cuaca hari ini, Jumat 4 Oktober 2024, hanya hujan ringan yang kebanyakan akan membasahi wilayah Jabodetabek.


BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

2 hari lalu

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

BMKG menyatakan, gempa tektonik bermagnitudo 2,5 menggoyang wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat. Kamis, 3 Oktober 2024, pukul 16.04 WIB.


BMKG Minta Pelaut Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter dari Sisi Barat Sumbar Sampai NTT

3 hari lalu

Sebuah kapal motor melintasi perairan Kepulauan Seribu di Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Minta Pelaut Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter dari Sisi Barat Sumbar Sampai NTT

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi utntuk beberaoa wilayah perairan, berlaku pada 3 - 4 Oktober 2024.