Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kondisi Gugup dan Deretan Pemicunya

image-gnews
Ilustrasi gugup Freepik.com/Wayhomestudio
Ilustrasi gugup Freepik.com/Wayhomestudio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gugup merupakan perasaan yang muncul dalam situasi sosial, biasanya saat menghadapi tantangan. Kondisi gugup merujuk perasaan cemas atau tidak nyaman. 

Gugup bisa dilihat sebagai bagian dari respons alami tubuh terhadap stres. Ketika seseorang mengalami perasaan gelisah, khawatir yang berlebihan dan tegang menghadapi situasi yang tidak pasti. 

Apa Itu Kondisi Gugup?

Dikutip dari situs web American Psychological Association (APA), bagi orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan, gelisah dan kekhawatiran tersebut kondisi gugup rentan bertambah buruk. Hal itu, tentu mengganggu kemampuan  seseorang untuk beraktivitas.

1. Kecemasan

Kondisi ini ditandai dengan kekhawatiran atau perasaan cemas yang terus-menerus. Gejalanya seperti kegelisahan, mudah tersinggung, ketegangan otot, kesulitan berkonsentrasi, masalah tidur, dan perasaan gelisah. Gugup salah satu gejalanya.

2. Panik

Kondisi panik disertai gejala seperti berkeringat, gemetar, sesak napas, gugup. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba.

3. Fobia 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketakutan terhadap suatu objek seperti binatang dan situasi yang menyedihkan atau mengganggu. Biasanya ditandai gejala gugup.

Kecemasan dan Gugup

Kecemasan cenderung membuat orang mudah kewalahan dan memiliki reaksi negatif terhadap perasaan dan situasi. Biasanya orang menghindar untuk mengatasi reaksi negatif tersebut.  Namun, itu bukan solusi.

Terapi perilaku kognitif (CBT) merupakan cara efektif mengobati gangguan kecemasan.  Melalui terapi ini, psikolog dapat membantu pasien dalam mengelola faktor-faktor terhadap kecemasan. 

Dengan komponen kognitif, pasien bisa belajar memahami pikiran mereka berkontribusi terhadap gejala kecemasan.

Melalui komponen perilaku secara khusus, pasien didorong untuk menghadapi aktivitas dan situasi yang memicu kecemasan seperti berbicara di depan umum atau berada di ruang tertutup. Hal ini untuk mempelajari hasil, seperti kehilangan alur pikiran atau mengalami serangan panik atau mendadak gugup.

Pilihan Editor: Datang Terlambat ke Wawancara Kerja Bikin Gugup, Redakan dengan Cara Berikut

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenali Perilaku Obsesi dan Risiko Buruknya

4 jam lalu

Mengenali Perilaku Obsesi dan Risiko Buruknya

Perilaku obsesi bisa membuat seseorang menjadi sangat cemas dan mengganggu kehidupan sehari-harinya


Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

5 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

Peraturan baru dari Meta tentang peningkatan keamanan pada akun remaja menjadi sorotan. Bagaimana faktanya?


Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi wanita stress. TEMPO/Zulkarnain
Cemas dan Stres Berkepanjangan Picu Sakit Jantung

Faktor munculnya sakit jantung bisa disebabkan akibat cemas atau stres yang berkepanjangan.


Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

14 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

14 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres

16 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres

Stres karena berbagai hal dapat diredakan dengan 10 makanan berikut.


Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

21 hari lalu

Ilustrasi pasangan merencanakan keuangan. Freepik.com/tirachardz
Psikolog Sebut Gangguan Mental di Jakarta Dipicu Biaya Hidup dan Trauma

Banyak masalah yang jadi penyebab gangguan mental paling banyak dialami di Jakarta, seperti kemacetan, biaya hidup, dan trauma pengasuhan.


Tak Selalu Negatif, Psikolog Ungkap Dampak Positif Kecemasan dan Cara Menghadapinya

23 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Tak Selalu Negatif, Psikolog Ungkap Dampak Positif Kecemasan dan Cara Menghadapinya

Kecemasan bukan penyakit tapi emosi normal yang dialami semua orang dan kita bisa menggunakannya untuk hal-hal positif.


Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

28 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Kenapa Bisa Bau Ketiak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bau ketiak bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Kenali penyebab dan cara mengatasinya agar selalu segar sepanjang hari.


Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

29 hari lalu

Konsultasi Psikolog. shutterstock.com
Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

Ketahui tanda-tanda harus ke psikolog. Apabila mengalami hal sulit, sebaiknya jangan dipendam dan segera mencari bantuan ke psikolog.