TEMPO.CO, Jakarta - Wajah berminyak merupakan kondisi ketika sebum dalam jumlah berlebihan diproduksi oleh kelenjar sebasea. Sebum terdiri atas lemak yang melindungi kulit dan memberikan kelembapan. Wajah berminyak disebabkan oleh berbagai faktor meliputi genetik, lingkungan, dan gaya hidup.
Area T wajah, dahi, hidung, dan dagu biasanya sangat berminyak. Banyaknya minyak di area T membuat bagian tersebut rentan mengalami masalah kulit seperti jerawat atau pori-pori tersumbat.
Penyebab utama area T kulit wajah berminyak adalah keberadaan kelenjar sebasea, seperti dikutip dari Live Science. Kelenjar sebasea jaringan yang memproduksi zat minyak yang disebut sebum.
Dikutip dari Healthline, berikut penyebab wajah berminyak yang perlu diketahui.
1. Genetika
Wajah berminyak karena faktor keturunan dalam keluarga. Jika salah satu memiliki kulit berminyak, kanggota keluarga lainnya juga memiliki kelenjar sebasea yang terlalu aktif.
2. Pori Membesar
Terkadang pori-pori lebih terbuka karena usia, fluktuasi berat badan, dan bekas jerawat. Hal ini cenderung menghasilkan lebih banyak minyak. Dalam kondisi ini pori-pori tidak dapat mengecil, tetapi, bisa dibersihkan.
3. Hormon
Ahli dermatologi Gregory Papadeas menjelaskan, wajah berminyak saat remaja karena reproduksi hormon melonjak. Seiring usia bertambah, minyak wajah berkurang lantaran tingkat hormon juga berkurang.
4. Produk Perawatan Kulit yang Salah
Wajah berminyak juga disebabkan oleh penggunaan produk perawatan yang tidak sesuai jenis kulit. Penggunaan produk perawatan kulit yang tepat dapat membuat perbedaan besar minyak yang tersisa di wajah.
Pilihan Editor: Tak Cuma Kulit Kering, Kulit Berminyak Juga Bisa Dehidrasi