TEMPO.CO, Jakarta - Anggur merupakan buah yang tidak hanya enak tetapi juga kaya akan berbagai nutrisi bermanfaat bagi kesehatan. Terdapat berbagai jenis anggur, mulai dari merah, hijau, hingga hitam, yang masing-masing memiliki kandungan gizi yang berbeda dan memberikan manfaat signifikan bagi tubuh kita.
Sejak ribuan tahun lalu, manusia telah membudidayakan buah anggur, termasuk peradaban kuno yang memujanya untuk keperluan pembuatan wine. Selain itu, anggur juga merupakan camilan praktis dan lezat yang cocok dinikmati di rumah atau saat bepergian. Anda bisa menemukan anggur dalam beragam warna, seperti hijau, merah, hitam, kuning, dan merah muda, serta dalam berbagai bentuk, termasuk kismis, jeli, dan jus. Tersedia juga varian berbiji dan tanpa biji.
Anggur menawarkan banyak manfaat kesehatan berkat kandungan nutrisi dan antioksidan yang tinggi. Dikutip dari Healthline, berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari mengonsumsi anggur.
1. Tinggi antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang membantu memperbaiki kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas, yaitu molekul berbahaya yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif ini berhubungan dengan berbagai kondisi kesehatan kronis, seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung.
Anggur kaya akan beberapa jenis antioksidan yang kuat, dengan konsentrasi tertinggi terdapat pada kulit dan bijinya. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah antioksidan ini, seperti jenis anggur, tingkat kematangan, penyimpanan setelah panen, dan faktor lingkungan. Menariknya, senyawa bermanfaat ini tetap ada bahkan setelah proses fermentasi, sehingga wine juga menjadi sumber antioksidan.
2. Memiliki efek antikanker
Antioksidan yang terdapat dalam anggur dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis kanker. Resveratrol, salah satu antioksidan dalam buah ini, berpotensi membantu dengan cara mengurangi peradangan, bertindak sebagai antioksidan, serta menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh. Bahkan, resveratrol telah diteliti untuk efeknya terhadap berbagai jenis kanker.
Anggur juga mengandung antioksidan lain seperti kuersetin, antosianin, dan katekin, yang semuanya mungkin memiliki efek melawan kanker. Penelitian di laboratorium dan pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak anggur dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker kolorektal dan payudara pada manusia.
3. Menurunkan kadar gula darah
Anggur mengandung 23 gram gula per cangkir (151 gram), yang mungkin membuat Anda bertanya-tanya apakah buah ini cocok untuk penderita diabetes. Jika Anda melihat nilai indeks glikemik (IG) anggur yang mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah Anda akan menemukan bahwa nilainya berkisar antara 49-59, tergantung pada jenis anggur.
Definisi IG rendah juga bervariasi tergantung pada sumbernya; beberapa orang menganggap IG di bawah 55 sebagai rendah, sementara yang lain menganggap di bawah 50 sebagai rendah. Ini berarti bahwa skor IG anggur bisa berkisar dari rendah hingga sedang, yang berarti dapat meningkatkan kadar gula darah Anda dengan lambat atau sedang, tetapi tidak akan menyebabkan lonjakan drastis.
Namun, perlu diingat bahwa mengonsumsi terlalu banyak makanan dengan IG rendah dapat memiliki efek yang sama pada kadar gula darah seperti mengonsumsi makanan dengan IG tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi anggur dalam jumlah yang wajar.
4. Menyehatkan mata
Senyawa yang terdapat dalam anggur dapat melindungi mata dari berbagai penyakit umum. Menurut sebuah tinjauan, resveratrol juga dapat melindungi dari glaukoma, katarak, dan penyakit mata diabetik. Selain itu, anggur mengandung antioksidan lutein dan zeaxanthin, yang terbukti dapat menjaga kesehatan mata, meningkatkan performa visual, dan mencegah penyakit mata terkait usia yang umum.
5. Bagus untuk kesehatan otak
Mengonsumsi anggur dapat meningkatkan memori dan kesehatan otak. Dalam sebuah studi selama 12 minggu yang melibatkan 111 orang dewasa tua yang sehat, konsumsi 250 mg suplemen anggur setiap hari secara signifikan meningkatkan skor dalam tes yang mengukur perhatian, memori, dan bahasa, dibandingkan dengan nilai awal.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | HEALTHLINE
Pilihan Editor: Penjelasan Kemenkes Soal Anggur Shine Muscat yang Terpapar Residu Pestisida