Sumbo makin gencar berkampanye dengan merambah Twitter dan membuat situs Sampahvisual.com. Pada pertengahan tahun lalu, lulusan ISI Yogyakarta dan pascasarjana ITB itu juga membuat dua petisi di Change.org, mencari dukungan bagi gerakannya dan kampanye gerakan antisampah visual berupa iklan politik.
Nama Komunitas Reresik Sampah Visual lahir pada Juli 2012. Ketika itu mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta hendak menggelar kegiatan sosial. Sumbo lantas menawarkan gagasan untuk mencabuti sampah visual. Gagasan itu mereka sambut dan jadilah Komunitas Reresik Sampah Visual. Sumbo dan para mahasiswa lantas mencabut semua iklan, yang berizin ataupun liar, di sekitar kampus ISI Yogyakarta di Jalan Parangtritis. Hari itu mereka mengumpulkan sampah yang memenuhi dua mobil pikap. “Semuanya kami bakar," kata penulis buku Semiotika Komunikasi Visual itu.
Setelah foto aksi itu diunggah di Facebook, berbagai dukungan dari banyak komunitas di Yogyakarta berdatangan. Kini telah terbentuk kelompok-kelompok, yang masing-masing jumlah anggotanya sekitar 10 orang yang tinggal di satu perkampungan, di berbagai kampung. Mereka hanya membersihkan sampah visual di sekitar kampungnya dan dilakukan tak lebih dari dua jam, sehingga mirip dengan olahraga. “Kegiatan mencabuti sampah visual itu tak perlu serius. Dilakukan santai sambil senang-senang saja,” kata Sumbo.
Gerakan ini telah menular ke Semarang dan Malang dengan nama serupa. “Bentuknya sama: cair, tidak terstruktur secara formal, dan, yang penting, berjaringan luas dengan komunitas lain,” kata Sumbo.
Setelah gerakannya populer, kini Sumbo hendak mendorong jejaring komunitasnya untuk memanfaatkan sampah itu. Misalnya, spanduk bisa dijahit menjadi tas, celemek, atau taplak meja. Tentu, sebelumnya sampah itu dipotong terlebih dulu dan dicampur secara acak agar pesannya hilang.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita Terpopuler
Tiga Tip Hadapi Remaja yang Malas Olahraga
Manfaat Minum Jahe di Musim Hujan
Anggur Picu Rasa Sakit Pada Asam Urat
Hasil Penelitian Benarkan Kopi Bikin Ketagihan