Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kehati Luncurkan Anak Muda Peduli Lingkungan  

image-gnews
Aktivis lingkungan hidup Greenpeace menempelkan plang penanda di saluran air limbah beracun pabrik tekstil di pinggir Sungai Citraum, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/12). TEMPO/Prima Mulia
Aktivis lingkungan hidup Greenpeace menempelkan plang penanda di saluran air limbah beracun pabrik tekstil di pinggir Sungai Citraum, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/12). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Kehati meresmikan program Biodiversity Warriors, program inovatif bagi generasi muda dalam gerakan pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia. Acara peresmian di @America, Pacific Place, Jakarta, pada Rabu, 18 Juni 2014, ini ditandai dengan peluncuran website Biodiversity Warriors.

Program Biodiversity Warriors ini merupakan gerakan anak muda melalui dunia maya untuk mempopulerkan keanekaragaman hayati Indonesia. Karena berbasis website, program ini mudah diakses oleh anak muda dari seluruh Indonesia.

Kegiatan yang dapat dilakukan mencakup pertukaran informasi tentang keanekaragaman hayati Indonesia. Informasi yang disampaikan dapat memuat berbagai sisi, baik keunikan, statusnya (langka atau dilindungi), hingga manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan.

Menurut M.S. Sembiring, Direktur Eksekutif Yayasan Kehati, anak muda Indonesia yang jumlahnya sekitar 30 persen ini menjadi aset penting bangsa. "Melalui gerakan ini, kami ingin mengajak generasi muda para calon pemimpin bangsa untuk terlibat dalam pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Kami telah memulai gerakan ini sekarang dan berharap gerakan ini secara bertahap akan menjadi gerakan yang masif dalam waktu dekat di seluruh Indonesia,” katanya.  

Saat ini ada 25 mahasiswa dari lima universitas terpilih (Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Nasional, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah) yang terpilih menjadi Biodiversity Warriors Pioneer. Mereka bertugas mensosialisasikan gerakan ini.

Para pionir terpilih ini telah lolos seleksi ketat, termasuk lolos persyaratan nilai prestasi akademis dan memiliki rekam jejak baik dalam kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati. Mereka juga aktif dalam jejaring media sosial. (Baca: Yayasan Kehati Dukung Jokowi Soal Topeng Monyet)

“Anak muda cyber activist ini diharapkan akan menjadi citizen scientist. Kami targetkan pada akhir tahun ini akan ada 500-1.000 anak muda dari seluruh Indonesia yang berpartisipasi dalam Biodiversity Warriors,” kata Arnold Sitompul selaku Direktur Program Yayasan Kehati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini anak muda dari seluruh wilayah Indonesia dapat ikut terlibat dalam gerakan ini dengan mendaftar pada website www.biodiversitywarriors.org. Proses pendaftarannya tergolong mudah. Setiap peserta cukup mengisi informasi singkat di fasilitas website yang telah disediakan.

Pada acara ini diadakan sesi talkshow. Ada tiga pembicara muda yang berbagi pengalaman seputar pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dari sudut pandang, latar belakang, maupun pengalaman yang berbeda.

Ketiganya adalah Anisa Wibi (Growbox), Wulan (Cueva), dan Dany Satrio (majalah Hai). Dipandu moderator Ringgo Agus Rahman, talkshow ini berhasil memberikan inspirasi bagi penonton untuk berkarya dengan memanfaatkan potensi biodiversitas Indonesia yang begitu kaya. (Baca: Ahli Biologi Prancis: Bumi Kritis pada 2020)

EVIETA FADJAR

Berita Terpopuler:
Pulang ke Jakarta, Olga Makin Rajin Beribadah
Sejak Kecil Olga Syahputra Sudah Menderita Tumor
Perawatan Paliatif untuk Olga Syahputra 
Manfaat Air Kelapa bagi Kesehatan  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sunarto: Dianggap Hambat Pembangunan, Isu Lingkungan Hidup Jarang Dibahas dalam Pilkada

1 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Sunarto: Dianggap Hambat Pembangunan, Isu Lingkungan Hidup Jarang Dibahas dalam Pilkada

Co-Chair IUCN menilai isu lingkungan hidup kurang dibahas dalam Pilkada karena ada beda paradigma melihat lingkungan dan pembangunan.


Gugatan KLHK Dikabulkan PN Surabaya, PT SS Didenda Rp 48 Miliar karena Pencemaran Lingkungan

17 hari lalu

Palu Hakim. [www.ghanaweb.com]
Gugatan KLHK Dikabulkan PN Surabaya, PT SS Didenda Rp 48 Miliar karena Pencemaran Lingkungan

Putusan ini disebut sebagai bentuk peringatan tegas dari KLHK kepada setiap penanggung jawab usaha agar tidak mencemari maupun merusak lingkungan.


Greenpeace Soroti Aturan Baru KLHK soal Perlindungan Pejuang Lingkungan

26 hari lalu

Logo Greenpeace. Shutterstock
Greenpeace Soroti Aturan Baru KLHK soal Perlindungan Pejuang Lingkungan

Greenpeace menilai peraturan ini belum menjangkau pembungkaman terhadap pejuang lingkungan hidup dengan cara kekerasan.


KLHK Terbitkan Aturan Baru: Orang yang Perjuangkan Lingkungan Tak Bisa Dipidana dan Digugat Perdata

27 hari lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat mengikuti rapat membahas mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (KSDAHE) di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2024. Dalam rapat tersebut Pemerintah, Komisi IV DPR RI, dan Komite II DPD RI menyepakati naskah RUU KSDAHE untuk dilanjutkan pembicaraan di rapat paripurna DPR RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
KLHK Terbitkan Aturan Baru: Orang yang Perjuangkan Lingkungan Tak Bisa Dipidana dan Digugat Perdata

KLHK menerbitkan regulasi baru perihal perlindungan terhadap pejuang lingkungan. Aturan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 10 Tahun 2024.


Walhi Soroti Aturan KLHK ihwal Pelindungan bagi Pejuang Lingkungan Hidup

27 hari lalu

Sejumlah aktivis Solidaritas Untuk Salim Kancil dan Tosan melakukan aksi teatrikal di depan Istana Merdeka, Jakarta, 1 Oktober 2015. Aksi solidaritas ini sebagai salah satu bentuk solidaritas terhadap perjuangan warga. TEMPO/Subekti
Walhi Soroti Aturan KLHK ihwal Pelindungan bagi Pejuang Lingkungan Hidup

KLHK buat aturan setiap orang yang memperjuangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dipidana dan digugat perdata.


Masyarakat Terdampak IKN Serukan Penyelamatan Lanskap Teluk Balikpapan

51 hari lalu

Aktivis Greenpeace, kelompok masyarakat sipil dan warga terdampak pembangunan IKN membentangkan spanduk besar di Jembatan Pulau Galang kala momentum HUT ke-79 RI. TEMPO/ANDI ADAM FATURAHMAN
Masyarakat Terdampak IKN Serukan Penyelamatan Lanskap Teluk Balikpapan

Pembangunan IKN membabat habis lebih dari empat hektar mangrove di hulu Teluk Balikpapan yang menjadi akses jalur perairan untuk alat-alat berat.


Amerika Serikat Berinvestasi dalam Pengelolaan Sampah di Indonesia

9 Juli 2024

USAID dan Indonesia mengumumkan peluncuran program Sustainable Municipal Solid Waste Management and Partnership (USAID SELARAS) pada 7 Juli 2024. Sumber: dokumen kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta
Amerika Serikat Berinvestasi dalam Pengelolaan Sampah di Indonesia

USAID dan Indonesia bekerja sama menangani pengelolaan sampah yang menimbulkan risiko kesehatan dan lingkungan hidup yang signifikan, termasuk polusi


Pemprov Jakarta Siapkan Water Mist Tangkal Polusi Udara Jabodetabek, Bagaimana Sistem Kerjanya?

25 Juni 2024

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Pemprov Jakarta Siapkan Water Mist Tangkal Polusi Udara Jabodetabek, Bagaimana Sistem Kerjanya?

Upaya menekan polusi udara, Pemerintah Provinsi Jakarta menyiapkan penggunaan kabut air (water mist) saat memasuki musim kemarau.


Terpopuler: Tim Prabowo-Gibran Buka Suara soal Rasio Utang hingga 50 Persen, Siap-siap Harga MinyaKita Naik Setelah Idul Adha

17 Juni 2024

Terpopuler: Tim Prabowo-Gibran Buka Suara soal Rasio Utang hingga 50 Persen, Siap-siap Harga MinyaKita Naik Setelah Idul Adha

Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, membantah bahwa presiden terpilih, Prabowo Subianto, akan menaikkan rasio utang


HKBP Tolak Konsesi Izin Tambang Jokowi, Berikut Profil Huria Kristen Batak Protestan

11 Juni 2024

Tambang batubara Darma Henwa.
HKBP Tolak Konsesi Izin Tambang Jokowi, Berikut Profil Huria Kristen Batak Protestan

Berikut profil HKBP yang umumkan tolak konsesi izin tambang Jokowi. "Tidak akan melibatkan dirinya sebagai Gereja untuk bertambang," kata Ephorus HKBP