TEMPO.CO, Jakarta - World Wild Fund for Nature (WWF) Indonesia meluncurkan “WWF Seafood Advisor”, aplikasi yang memberi panduan bagi penggemar hidangan laut sebelum membeli di pasar. Seafood Advisor memuat informasi soal hasil laut yang boleh disantap dan beberapa resep untuk mengolahnya.
Direktur Program Coral Triangle WWF Indonesia Wawan Ridwan mengatakan aplikasi di Android dan iOS itu merupakan usaha untuk membantu penikmat kuliner agar ikut menekan dampak negatif konsumsi makanan laut yang bisa mengancam sumber daya perikanan dan ekosistem laut. “Walhasil, penikmat seafood jadi bijak memilih produk hasil laut,” katanya, Selasa, 12 April 2016.
Wawan mengatakan Seafood Advisor merupakan pengembangan dari katalog mini Seafood Guide yang WWF Indonesia rilis beberapa tahun belakangan. Dengan hadir di gawai, dia berharap panduan tersebut makin memudahkan konsumen dalam mengakses informasi hidangan laut yang bergizi sekaligus melestarikan ekosistem laut.
Bukan apa-apa, laporan bertajuk Living Blue Planet yang dirilis WWF tahun lalu menunjukkan populasi ikan konsumsi secara global anjlok 50 persen sejak 1970. Penurunan lebih dramatis ditunjukkan ikan famili Scrombidae, meliputi tuna dan makarel, yang populasinya merosot 74 persen selama 35 tahun.
WWF Indonesia, Wawan menambahkan, akan memperbarui informasi sumber daya perikanan dalam aplikasi itu tiga tahun sekali. “Kami mengajak Kementerian Kelautan dan Perikanan serta nelayan untuk mengevalusi basis data hasil laut,” ujarnya.
Tempo mengunduh aplikasi sebesar 11 megabita ini. Pada awal berselancar, pengguna gawai harus menghadapi rambu merah-kuning-hijau. Tiap warna mengindikasikan derajat kepatutan mengkonsumsi hidangan laut. Warna merah berarti Anda dilarang mengkonsumsi, kuning artinya Anda mempertimbangkan berbagai syarat sebelum menyantap, dan hijau berarti Anda diizinkan melahap seafood itu.
Bila Anda penggemar hidangan laut, aplikasi ini wajib tersedia di telepon seluler. Sebab, kata Wawan, menikmati seafood bukan semata-mata karena kelezatannya tapi juga menuntut kesadaran untuk melestarikan populasi ikan di laut.
RAYMUNDUS RIKANG