TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dunia kerja sekarang ini, begitu banyak pilihan yang bisa diambil. Mulai dari jenis pekerjaan, lokasi bekerja, hingga jam kerja. Bosan terkena macet yang biasa terjadi pada jam kerja normal, banyak orang kemudian memilih bekerja di luar jam tersebut. Bukan lagi bekerja dari pagi hingga petang, melainkan siang hingga malam atau bahkan malam hingga dini hari.
Sepintar, melakukan aktivitas bepergian tanpa banyak pesaing di jalan menyenangkan. Selain jalanan yang tidak lagi macet, angkutan umum pun lebih lengang, udara pun adem atau tidak perlu berkeringat panas-panasan. (baca :Hindari Urusan Pribadi di Dunia Kerja! Ini 7 Solusinya)
Jika hanya terjadi sesekali, memang terasa menyenangkan. Lain halnya jika beraktivitas di luar jam biasa tersebut menjadi santapan sehari-hari. Kesehatan tubuh bisa jadi korban. Selain jam tidur yang otomatis berkurang, dari ideal 8 jam menjadi hanya sekitar 6,5 jam, itupun dilakukan pada jam yang salah.
Banyak orang menganggap, orang yang bekerja malam, maka akan punya jam tidur lebih banyak siang hari. Tapi, efeknya ternyata tidak sebaik tidur malam hari. Seperti dikatakan Prof Russel Foster, ahli tidur dari Universitas Oxford, seperti dilansir BBC, "Kesimpulan dari semua penelitian yang pernah dilakukan, adalah bahwa manusia tidak bisa beradaptasi." Karena sejatinya manusia adalah makhluk diurnal yang memang hidup di siang hari dan tidur malam hari.
Baca juga :Seberapa Kuat Anda Bisa Bertahan di Zona Tak Aman?
Baca Juga:
Tidur pada jam yang salah, maka akan memberikan gangguan terhadap kesehatan. Beberapa penyakit yang mungkin timbul dari kebiasaan beraktivitas malam, mulai dari diabetes tipe 2 (karena banyak minum kopi atau cokelat untuk bertahan dari kantuk), serangan jantung, dan kanker. Beberapa peneliti bahkan meyakini, tubuh seseorang yang tiba di rumah pukul 4 dini hari sama kondisinya dengan seseorang yang baru mabuk-mabukkan.
Bagian paling menyakitkan, karena tidak seperti orang mabuk betulan yang cuek saja dengan apapun, sehingga santai, orang yang pulang bekerja dini hari tetap berpikir dan berusaha bertingkah laku senormal mungkin. Ini yang kemudian membuat tubuh lebih bekerja keras.