TEMPO.CO, Jakarta - Latihan fisik, termasuk olahraga ringan, memiliki dampak positif terhadap metabolisme otak. Faktanya, berdasarkan penelitian sekelompok ilmuwan dari Goethe University Frankfurt, Jerman, latihan fisik yang dilakukan sehari-hari dapat meningkatkan choline – nutrient esensial yang larut dalam air dan berfungsi untuk menjaga kerja hati, perkembangan otak, fungsi saraf, pergerakan otot dan menjaga metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Baca: Olahraga Bisa Mengurangi Perasaan Cemas Berlebihan
“Bukan hanya fitness, olahraga ringan yang rutin dilakukan sehari-hari meningkatkan konstentrasi metabolite,” ujar Johannes Pantel, profesor dari Goethe University Frankfurt, Jerman.
Dalam penelitian tersebut, latihan fisik terbukti membuat konstentrasi kolin dalam otak stabil. Fitness tidak hanya menjaga kolin dalam otak agar tetap stabil, namun juga meningkatkan kerja (efisiensi) jantung pasca melakukan latihan fisik.
Para peneliti menduga bahwa latihan fisik yang dilakukan dapat melindungi sel. Untuk mengetahui dampak latihan fisik terhadap metabolisme otak dan daya ingat seseorang, ahli gerontologi (ilmu medis yang mempelajari penyakit menurut perubahan unsur lansia) menguji partisipan dengan rentang usia antara 65 hingga 85 tahun berdasarkan parameter pergerakan, performa kognitif serta cardiopulmonary fitness - kemampuan jantung, sel darah dan paru-paru menyuplai oksigen selama melakukan latihan fisik.
Para partisipan diminta untuk bersepeda selama 30 menit, tiga kali dalam seminggu. Selama 12 minggu, para peneliti menggunakan MRT dan MRS untuk mengukur struktur dan metabolisme otak. Hasilnya menunjukkan bahwa olahraga bermanfaat dalam pencegahan gangguan kognitif dan demensia di usia tua.
THE INDIAN EXPRESS | ESKANISA RAMADIANI