Selera Wah Asia-Eropa

Reporter

Editor

Minggu, 17 Agustus 2008 11:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ditanyai soal makanan, Christine Hakim selalu mengulum senyum penuh makna. Memang, aktris senior itu agak pelit bicara soal makanan. Pasalnya, perempuan kelahiran Kuala Tungkal, Jambi, ini sangat piawai memasak apa saja di rumah. "Agak repot saya menyebutkan tempat makan yang enak. Tapi saya punya kenangan khusus di Restoran C'S Steak&Food," ujarnya soal tempat makan favorit.

Kalaulah Christine punya kesan khusus di restoran di lantai 4 Grand Hyatt, Jakarta, Plaza Indonesia, tersebut, hal itu lantaran pelanggan Piala Citra ini beberapa waktu lalu pernah berkantor di kawasan itu sebagai Duta Plaza Indonesia, menjalani aktivitasnya di Christine Hakim Foundation serta di Yayasan Untukmu Guru.

Christine sering menjamu tamunya di sana. "Saya terkesan dengan desain interior yang membawa saya ke suasana nyaman. Menunya menarik, mengusung kemewahan perpaduan selera Asia-Eropa," ia menambahkan.

Datang ke restoran yang direkomendasikan pemeran Tjoet Nyak Dhien itu memang tepat. Suasananya paduan antara Mediterania Eropa dan kemurnian citarasa Asia. Menurut Herlina Widowati, Pejabat Humas Grand Hyatt, Jakarta, restoran yang didirikan pada Februari 2002 ini berfokus pada menu steak dan makanan laut.

Nama C'S diambil dari huruf depan 150 kata berbahasa Inggris yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Misalnya culture (kebudayaan), cardamon (kapulaga), chef (koki), chili (cabai), cuisine (santapan), Chinese food (masakan Cina), crab (kepiting), crispy (garing), dan caramel (gula bakar). "Di tempat mana pun, penggemar makan selalu mencari selera Asia-Eropa. Kami mengambil celah ini sebagai kekuatan," Herlina memaparkan.

Interiornya dirancang sebagai mixed East & West bergaya minimalis klasik modern. Arsiteknya salah satu perancang ternama Jepang. "Interiornya lekat dengan sentuhan Jepang. Misalnya dinding penuh dengan wallpaper berupa aneka kayu, membran sel batang pohon kelapa, dan sebagainya," ucap Herlina lagi.

Tempat ini memiliki dapur terbuka yang sangat luas. Para tamu bisa leluasa menyaksikan aksi di sana, biasanya kegiatan serta aksi para koki berseliweran mempertunjukkan aksi memasak. Dapur ini punya tungku besar dari batu bata seperti yang berada di istana bangsawan Eropa. Di bagian belakang ada pula dapur ala Asia untuk membuat menu dimsum, siomay, aneka mi, dan lainnya.

C'S Steak&Food juga memanjakan pengunjung yang datang bersama anak-anak melalui gerai makanan laut yang dibuat berjajar di dekat akuarium tempat aneka ikan yang digunakan dalam menu yang ada, seperti salmon, bawal, kerapu, polkadot, lobster, udang, kepiting, dan aneka kerang dari Tanah Air ataupun impor.

Keistimewaan tempat ini adalah memiliki empat ruang khusus yaitu Capital, City, Copper, dan Coco. Capital mengarah pada pemandangan terbuka di sepanjang Bundaran Hotel Indonesia Sudirman-Thamrin. City ruangan yang memiliki pemandangan sepanjang Jalan Thamrin yang bisa dipakai melongok kemacetan masih berlangsung atau tidak. Adapun Copper, keistimewaannya terletak pada dinding tembaga dan kesejukannya. Sedangakn ruangan Coco, bagian dinding, kursi, dan mejanya terbuat dari bagian pohon coconut (kelapa).

Menunya beragam dari ringan sampai berat. Minuman andalan adalah frozen non-alcohol mixed tea earl grey, yakni daun mint yang diberi perasan air jeruk. Ketika menyeruput minuman ini, rasa asam yang khas berbaur rasa manis dan pedas daun mint yang melegakan tenggorokan, apalagi di musim panas seperti saat ini. Pilihannya campuran wortel dan jeruk. Untuk wine, tersedia red dan white wine dari Australia, Prancis, Cile, hingga Meksiko.

Untuk menunya, aneka steak daging dan makanan laut. Wagyu beef steak merupakan steak daging dari sapi yang selama proses peternakannya dilakukan diet khusus sehingga tekstur dagingnya lembut halus saat dikunyah di mulut. Ada juga rib steak, yang lemaknya aman, berkolesterol minim, karena berasal dari daging sapi pilihan.

Adapun Japan sirloin steak tak lain adalah daging sapi khusus dari Kobe (daerah di Jepang yang menternakkan sapi yang dipelihara di “istana”, lengkap dengan sarana spa untuk memanjakan para sapi sehingga tekstur dagingnya khas).

Harga menu di sini bervariasi. Minuman mulai Rp 35 ribu sampai di atas Rp 25 juta untuk wine, sementara makanan berkisar Rp 60 ribu sampai Rp 3 juta.

Deddy, salah satu pengunjung yang bersantap malam, mengaku terkagum-kagum. Konsultan humas ini puas dengan tempat yang dianggapnya menyajikan kemewahan sejati itu. "Harganya memang sangat mahal. Tapi lokasinya nyaman untuk relasi bisnis. Sayang, karena di lantai empat, banyak yang tidak tahu dan memilih kemewahan di Grand Hyatt hanya ada di Fountain Lounge," ia memungkasi. | HADRIANI P



Berita terkait

Tahun Politik, PHRI Yogyakarta : Reservasi Hotel untuk Libur Nataru Sudah 60 Persen

30 November 2023

Tahun Politik, PHRI Yogyakarta : Reservasi Hotel untuk Libur Nataru Sudah 60 Persen

November ini, kunjungan wisata kelompok pelajar, keluarga, dan instansi swasta masih mendominasi liburan di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

3 Poin Komentar PHRI Soal Rumah Makan Viral di Rest Area Tol Cipali yang Nuthuk Harga ke Politikus PSI

25 April 2023

3 Poin Komentar PHRI Soal Rumah Makan Viral di Rest Area Tol Cipali yang Nuthuk Harga ke Politikus PSI

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia buka suara terkait viralnya rumah makan di Rest Area Tol Cipali yang nuthuk harga ke politikus PSI.

Baca Selengkapnya

Panen Cuan Lebaran

20 April 2023

Panen Cuan Lebaran

Lebaran menggairahkan banyak sektor. Mulai dari perhotelan hingga transportasi. Masa panen cuan, usai paceklik pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kecewa Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, PHRI: Perhotelan Batal Panen

30 Maret 2023

Kecewa Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, PHRI: Perhotelan Batal Panen

Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia. Sektor perhotelan dan restoran batal meraup untung.

Baca Selengkapnya

Ribuan Hotel Dijual, Belum Bisa Bangkit Pascapandemi Covid-19

15 Februari 2023

Ribuan Hotel Dijual, Belum Bisa Bangkit Pascapandemi Covid-19

Ribuan hotel dijual karena para pengusaha perhotelan belum bisa bangkit setelah terhempas krisis akibat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan 5 Pajak Daerah dengan Pertumbuhan Tertinggi, dari Hotel sampai Hiburan

20 Desember 2022

Sri Mulyani Beberkan 5 Pajak Daerah dengan Pertumbuhan Tertinggi, dari Hotel sampai Hiburan

Sri Mulyani mengatakan pajak hiburan tumbuh 88,2 persen yoy dari Rp 0,75 triliun menjadi Rp 1,41 triliun.

Baca Selengkapnya

DKI Hapus Sanksi Administrasi Pajak Daerah 15 September-15 Desember 2022

16 September 2022

DKI Hapus Sanksi Administrasi Pajak Daerah 15 September-15 Desember 2022

Pemprov DKI berharap wajib pajak dapat terbantu dalam melunasi kewajiban perpajakannya

Baca Selengkapnya

PHRI: Pesparawi Yogyakarta Memicu Perputaran Uang di Perhotelan Rp 20 Miliar

23 Juni 2022

PHRI: Pesparawi Yogyakarta Memicu Perputaran Uang di Perhotelan Rp 20 Miliar

Para peserta Pesparawi, official, keluarga, sampai para pendukung berdatangan dan menginap di hotel-hotel di Yogyakarta selama lebih dari sepekan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Akui Mahalnya Harga Tiket Pesawat Hambat Pemulihan Bisnis Perhotelan

19 Juni 2022

Pengusaha Akui Mahalnya Harga Tiket Pesawat Hambat Pemulihan Bisnis Perhotelan

Harga tiket pesawat penerbangan niaga berjadwal untuk kelas ekonomi melonjak sejak Lebaran 1443 Hijriah.

Baca Selengkapnya

PHRI: Pemulihan Okupansi Hotel di Batam dan Bintan Lebih Cepat Ketimbang Bali

19 Juni 2022

PHRI: Pemulihan Okupansi Hotel di Batam dan Bintan Lebih Cepat Ketimbang Bali

PHRI mencatat percepatan pemulihan okupansi hotel di Batam dan Bintan ditopang oleh tingginya kunjungan wisatawan mancanegara asal Singapura.

Baca Selengkapnya