Peneliti Indonesia Ikut Ekspedisi Natuna dan Perairan Kalsel  

Reporter

Editor

Minggu, 31 Oktober 2010 17:49 WIB

Perairan Pulau Natuna. Dok TEMPO/ Hendrata Yudha
TEMPO Interaktif, Jakarta -Keindahan Kepulauan Natuna dan Perairan Kalimantan Selatan (Kalsel) mengundang rasa ketertarikan untuk melakukan ekspedisi. Sekitar 60 peneliti dari berbagai perguruan tinggi (PT) negeri dan swasta dan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan melakukan ekspedisi ke Kepulauan Natuna dan Perairan Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk melakukan serangkaian penelitian kelautan.page { size: 8.27in 11.69in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } -->

"Ekspedisi ini salah satu bentuk mensinergikan potensi dan kemampuan peneliti di PT dan LIPI dalam rangka meningkatkan wawasan kebaharian dan pemahaman yang lebih baik tentang potensi sumberdaya, jasa dan lingkungan laut," Suryo Hapsoro Tri Utomo, Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional dalam ramah tamah dengan wartawan gaya hidup dan pariwisata di Hotel Century, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Suryo saat ini Dirjen Dikti Kemendiknas bekerjasama dengan LIPI mengembangkan program penelitian kebaharian atau kelautan melalui ekspedisi Baruna Jaya bagi peneliti dan dosen perguruan tinggi di Indonesia. Penelitian yang melibatkan 60 peneliti ini terdiri 24 dosen dari perguruan tinggi negeri dan swasta, 24 peneliti dan 12 teknisi senior dari Pusat Penelitian Osenografi LIPI. Adapun jadwal Ekspedisi Laut Natuna berlangsung tanggal 4 hingga 16 November, sementara ekspedisi Perairan Kalimantan Selatan, 19 November hingga 1 Desember.

Dalam acara ini hadir antara lain Ridwan Roy, Kepala Subdit Penelitian Dikti Kemendiknas, Deputi Ilmu Pengetahuan dan Kebumian LIPI, Hery Harjono, Peneliti Senior LIPI Dirhamsyah serta jajaran peneliti peserta ekspedisi tersebut.

Suryo menerangkan ekspedisi ini penting terkait dengan kebijakan pemerintah yang telah menjadikan sektor kelautan sebagai penggerak ekonomi nasional. Perairan Laut Natuna merupakan salah satu wilayah perbatasan yang menarik dikaji karena memiliki pesona alam yang indah, memiliki potensi sumber daya laut yang tinggi. Posisi geografisnya berada jauh disebelah barat -utara wilayah Indonesia, hal ini menyebabkan Laut Natuna amat rentan terhadap penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan baik oleh nelayan lokal maupun akibat pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing seperti Vietnam, Thailand dan China. ”Selain berpotensi pada pengembangan ekonomi, pariwisata, budaya, sosial, ke dua wilayah inipun menjadi tempat menarik bagi bidang pendidikan dan penelitian,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Perairan Laut Natuna, Laut China Selatan dan Selat Karimata adalah salah satu Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang ditetapkan pemerintah Indonesia sebagai dampak dari ratifikasi. Konvensi Hukum Laut Internasional 1982 (United Nations Convention of Law of the sea atu UNCLOS 1982. Sebagai suatu alur laut, perairan ini bebas dilalui kapal-kapal niaga, kapal kargo dan tanker yg mau menuju Samudera Hindia. Dengan kondisi ini Perairan Laut Natuna juga rentan dengan adanya pencemaran yg berasal dari aktivitas pelayaran internasional tersebut.

Dirhamsyah menambahkan ada 15 aspek atau bidang penelitian akan dilakukan dalam ekspedisi, mulai biodiversiti laut (karang ikan,mangrove, lamun,mollusca, crustacea, echinodermata), dinamika laut (pola arus dan kimia), hingga aspek sosial ekonomi di wilayah perbatasan. "Selain kajian untuk kepentingan pengelolaan ekosistem dan sumberdaya laut bagi kepentingan pemerintah daerah dan pusat, kegiatan ini diharapkan menelurkan 25 tulisan ilmiah yg akan diterbitkan pd jurnal ilmiah, baik berskala nasional dan internasional," cetus Dirhamsyah.

Sementara Hery Harjono mengungkapkan bekerjasama dengan Ditjen Dikti Kemendiknas kedua ekspedisi ini diharapkan sebagai wadah bagi para peneliti dan dosen senior dalam penelitian laut yang selama ini kurang terpenuhi karena keterbatasan dana.

Pulau Kalimantan salah satu pulau besar di Indonesia memiliki sungai sungai besar yg banyak bermuara di Laut Jawa dan dan Laut Natuna, seperti Sungai Barito, Sungai Martapura, Sungai Kapuas, Mahakam dan lain lain. Sungai Barito salah satu sungai terbesar yang memberikan pengaruh signifikan terhadap ekosistem laut dan pesisir di Kalsel. Diperkirakan ribuan matrik ton lumpur yg berasal dari daratan Kalimantan masuk ke perairan pesisir Kalsel.

“Menarik untuk dikaji seberapa jauh lumpur dan massa air (fresh water) terhadap ekosistem dan populasi biota laut di sekitar pesisir Kalsel dan kepulauan Matasiri yang berada di sebelah tenggara pulau Kalimantan," pungkas Dirhamsyah yang juga coordinator ekspedisi. HADRIANI P

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

1 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

2 hari lalu

Duet Seniman Bandung, Louise dan Dzikra Gelar Pameran Karya Terbaru di Galeri Orbital

Pada kekaryaan pameran ini menurut Rifky, keduanya menemukan nilai artistik melalui kerja bersama di studio.

Baca Selengkapnya

Nostalgia Lewat Pameran Naruto di Singapura Mulai 28 Maret, Ada Apa Saja?

37 hari lalu

Nostalgia Lewat Pameran Naruto di Singapura Mulai 28 Maret, Ada Apa Saja?

Dari tanggal 28 Maret hingga 30 Juni 2024, pengunjung dapat menyaksikan memoar perjalanan Naruto, salah satu serial manga terlaris sepanjang masa

Baca Selengkapnya

Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

41 hari lalu

Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

Sebanyak 400 produsen dari Tiongkok serta lokal mengikuti China Homelife. Sejumlah perusahaan Tiongkok diklaim akan berinvestasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Artefak Rasulullah Dipamerkan di Batam, Mulai dari Cambuk hingga Tapak Kaki

43 hari lalu

Artefak Rasulullah Dipamerkan di Batam, Mulai dari Cambuk hingga Tapak Kaki

Pameran benda peninggalan Rasulullah ini pertama kali diselenggarakan di Kota Batam, berlangsung hanya tiga hari.

Baca Selengkapnya

Pameran Produk Bangunan Hingga Mebel di JIExpo, Banyak Produk Tiongkok

46 hari lalu

Pameran Produk Bangunan Hingga Mebel di JIExpo, Banyak Produk Tiongkok

Pameran dagang internasional digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta sejak Rabu, 13 Maret 2024 hingga Sabtu, 16 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pameran Dagang Pembangunan dan Dekorasi Skala Internasional Dibuka Hari Ini

46 hari lalu

Pameran Dagang Pembangunan dan Dekorasi Skala Internasional Dibuka Hari Ini

Pameran Building and Decoration Expo (BD Expo), Appliances and Electronic Show (AES), serta China Homelife Indonesia digelar di JIExpo, Jakarta pada Rabu, 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Galeri Orbital Dago Bandung Gelar Pameran Menggambar Langsung Ten Portraits

50 hari lalu

Galeri Orbital Dago Bandung Gelar Pameran Menggambar Langsung Ten Portraits

Galeri Orbital Dago Bandung menggelar pameran karya yang menempatkan seniman menggambar langsung di lokasi.

Baca Selengkapnya