TEMPO Interaktif, Kesalahan penerapan pola makan ternyata berakibat obesitas pada bayi itu di kemudian hari. Berdasarkan penelitian, memberi makan bayi kapan pun mereka inginkan atau saat merasa lapar akan menjaga nafsu makan dan berat badan saat ia tumbuh dewasa.
Sebaliknya, kebiasaan turun-temurun dari orang tua menganjurkan agar bayi diberi makan sesuai jadwal yang ketat, seperti tiap empat jam sekali, bisa memicu kemungkinan obesitas.
Dilansir dari laman Daily Mail, Sabtu, 28 Mei 2011, para ahli berkata bayi dilahirkan dengan perasaan yang peka untuk menyadari kapan mereka merasa lapar dan akan berhenti makan dengan sendirinya saat merasa kenyang. Memberi bayi makan (karena menerapkan jadwal makan yang ketat), di saat mereka tidak lapar, menyebabkan kebiasaan menumpuk lemak kala beranjak dewasa.
Penemuan ini menggangu ibu-ibu yang yakin akan manfaat pola makan yang terjadwal--dan meyakini memberi makan setiap bayi merasa lapar akan membuat mereka manja.
Tapi, menjadi kabar gembira bagi mereka yang lebih responsif pada bayinya. Sebab, mereka pun yakin, dengan member makan kapan pun mereka merasa lapar akan menguatkan hubungan ibu dan anak.
Ahli nutrisi dari Queensland University of Technology, Australia, Lynne Daniels, mempelajari hal ini pada hampir 300 ibu dan bayi.
Dia menemukan bahwa bayi yang diberi makan sesuai keinginan, ternyata lebih ringan beratnya pada usia 14 bulan dibandingkan bayi lainnya. Ini merupakan hal yang penting karena bayi yang gemuk bisa mengalami masalah berat badan di kemudian hari. Kita pun membuat mereka berisiko tinggi menderita masalah kesehatan, seperti penyakit jantung diabetes dan berbagai macam kanker.
Daniels berkata, "Jika si ibu responsif, ia akan menanggapi isyarat bayi yang kelaparan bukan malah mengendalikannya."
Sedangkan, jika ia telah menerapkan jadwal, si ibu yang menentukan apakah bayi itu lapar atau tidak. Ini bukan hal yang baik. Bahkan untuk anak-anak yang lebih tua pun, si ibu tidak boleh memaksa mereka makan di luar kesanggupan dan memaksa menghabiskan makanan yang ada di piring.
Mantan bidan, Clare Byam-Cook, berkata, "Yang terpenting adalah perasaan bahagia si bayi dibanding rasa lapar itu sendiri. Ia masih meyakini menjadwalkan makan bayi adalah yang terbaik."
"Banyak ibu memberi makan sesuai permintaan bayi termasuk kala mereka lapar di tengah malam pada usia 6-10 bulan. Ini berdampak buruk bagi pernikahan dan kesejahteraan si bayi," katanya. Cook lebih memilih menerapkan jadwal makan pada bayi tetapi tetap fleksibel. Artinya, saat ia merasa lapar di luar jadwalnya, sang ibu secara responsif akan memberi makan selama dalam waktu-waktu yang wajar.
NUR INTAN
Berita terkait
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita
6 November 2022
Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?
Baca Selengkapnya8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi
3 April 2019
Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi
4 Februari 2019
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim
Baca SelengkapnyaKembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis
24 Januari 2019
Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter
15 November 2018
Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.
Baca SelengkapnyaAnak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik
11 November 2018
Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya
6 November 2018
Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi
Baca SelengkapnyaIbu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya
1 November 2018
Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya
19 Oktober 2018
Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.
Baca SelengkapnyaBayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah
17 Oktober 2018
Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.
Baca Selengkapnya