Pencinta Cokelat Lebih Terhindar dari Stroke

Reporter

Editor

Selasa, 11 Oktober 2011 14:39 WIB

sxc.hu

TEMPO Interaktif, Jakarta - Makanan manis belum tentu buruk untuk kesehatan Anda. Paling tidak, hal ini terbukti pada cokelat. Para peneliti mempelajari data kesehatan lebih dari 33 ribu wanita Swedia dan menemukan bahwa semakin banyak mereka mengkonsumsi cokelat, semakin rendah risiko mereka terserang stroke.

Meskipun hasil ini memperkuat bukti hubungan antara konsumsi kakao dan kesehatan jantung, bukan berarti kita bisa memakan cokelat dalam jumlah yang besar. “Studi yang merupakan hasil observasi ini tidak menunjukkan bahwa cokelatlah yang memperendah risiko stroke,” ujar Susanna Larsson dari Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia.

Larsson percaya bahwa cokelat bermanfaat untuk kesehatan, tetapi ia juga memperingatkan bahwa konsumsi terlalu banyak akan menjadi kontraproduktif. “Cokelat harus dikonsumsi dalam jumlah yang moderat karena ia mempunyai kandungan kalori, lemak, dan gula yang tinggi,” katanya.

Sedangkan dark chocolate terdiri dari kakao dalam jumlah yang lebih banyak serta gula yang lebih sedikit ketimbang cokelat susu. “Mengkonsumsi dark chocolate akan lebih bermanfaat,” ungkap Larsson.

Hasil temuan Larsson dan koleganya itu dipublikasikan di the Journal of the American College of Cardiology. Riset ini merupakan adaptasi dari studi mamografi yang melibatkan laporan diri tentang seberapa banyak cokelat yang dikonsumsi oleh wanita pada tahun 1997. Usia para wanita itu adalah 49–83 tahun.

Satu dekade kemudian, tercatat 1.549 kasus stroke, dan semakin banyak cokelat yang dikonsumsi wanita, semakin rendah risiko mereka.

Di antara mereka yang mengkonsumsi cokelat dengan kadar paling tinggi, yakni lebih dari 45 gram per minggu, ditemukan 2,5 kasus stroke per 1.000 wanita per tahun. Sebelum itu, jumlahnya 7,8 per 1.000 di antara wanita yang memakan cokelat lebih sedikit (kurang dari 8,9 gram per minggu).

Para peneliti menduga bahwa zat yang dikenal sebagai flavonoid, biasanya disebut flavanols, adalah zat yang bertanggung jawab atas pengaruh cokelat pada kesehatan tubuh kita.

Menurut Larsson, flavonoids (antioksidan yang ditemukan secara alami pada tanaman) ternyata menurunkan tekanan darah tinggi, salah satu faktor penyebab terjadinya stroke. Zat tersebut juga meningkatkan faktor-faktor darah lainnya yang terhubung dengan kesehatan jantung. Namun untuk bisa menerapkan hasil temuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan penelitian lebih lanjut dan teliti.

Hampir 800 ribu orang Amerika menderita stroke setiap tahun. Seperenam dari jumlah tersebut meninggal akibat stroke dan sebagian besar yang lainnya menjadi cacat. Untuk mereka yang mempunyai risiko tinggi, dokter menyarankan untuk meminum obat penurun tekanan darah, berhenti merokok, lebih banyak berolahraga, dan mengkonsumsi makanan sehat. Sejauh ini, cokelat tidak termasuk dalam daftar makanan sehat yang direkomendasikan.

REUTEURS | ARBA’IYAH SATRIANI

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

1 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

1 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

1 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

1 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

2 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

2 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

8 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

15 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

22 hari lalu

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

28 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya