Tak Cukup Bermodal Cantik dan Lucu

Reporter

Editor

Kamis, 27 Oktober 2011 07:51 WIB

Sejumlah model cilik memeragakan baju batik anak, karya Allure Bobatik untuk menyambut liburan sekolah, dalam memeriahkan ulang tahun Jakarta di Senayan City, Jakarta (19/06). Foto: TEMPO/Didit Majalolo

TEMPO Interaktif,:- Konon, Kate Moss ditemukan oleh seorang agen modeling di sebuah bandara ketika berusia 14 tahun, saat pulang dari liburan bersama keluarganya. Demikian pula model Gisele Bundchen asal Brasil. Dia ditemukan oleh agen yang kemudian melambungkan namanya saat berusia 14 tahun, ketika sedang berbelanja di sebuah mal di Rio de Janeiro, kampung halamannya.




Hampir semua model sukses umumnya ditemukan dan dipupuk sejak masih remaja dan anak-anak. Butuh sebuah ajang dan pelatihan yang menyeluruh untuk jadi model yang profesional. “Kami tidak mencari model yang cantik dan lucu, tapi model yang bisa berjalan dengan benar dan lurus,” ujar Baslir Djamal, Direktur Komersial Femina Group, yang tiap tahun menggelar Festival Fashion khusus anak.




Acara ini bukan sekadar arena bagi anak-anak yang coba-coba menjadi model atau dipaksa oleh orang tuanya untuk berlenggak-lenggok ala model dewasa. “Ini ajang serius. Ini fashion week beneran karena anak diajari mulai fitting, koreografi, hingga pemilihan baju oleh stylist,” ujar Baslir, beberapa waktu lalu.




Tahun ini merupakan tahun kedua Kids Fashion Festival digelar. Selama tiga hari, 25 - 27 November, sekitar 200 anak akan menjalani parade fashion di Plaza Indonesia dengan mengenakan 15 merek pakaian anak.




Menurut Baslir, festival ini tak mencari model terbaik, tetapi membuka kesempatan seluruh anak untuk dapat terlibat memperagakan pakaian di catwalk sepanjang 14 meter. Jadi, sebelum tampil, anak-anak pun harus menjalani masa pelatihan, dari cara berjalan hingga cara bergaya. "Ini event untuk mengedukasi anak, mengedukasi industri pakaian anak, dan mengedukasi orang tua," ucap Baslir.



Advertising
Advertising


Tenik Hartono, Chief Community Officer Majalah Ayah Bunda, mengakui acara pertama yang digelar tahun lalu memang berhasil mendidik orang tua anak. Sikap itu terlihat dalam masa pelatihan, yakni orang tua sangat dominan mengatur anak. “Terlalu banyak orang tua yang ingin anaknya berjalan bak model dewasa,” ucap dia dalam kesempatan yang sama.




Para orang tua, pengasuh, saudara selalu ikut anaknya berlatih. “Sehingga anak jadi tidak mandiri dan sulit menerima arahan,” Tenik menuturkan. Tapi akhirnya kendala itu bisa teratasi sehingga sekitar 120 anak sukses berjalan di catwalk tahun lalu. “Ya tetap aja ada yang nangis dan ngambek,” katanya. “Itu wajar.”




Tenik mengakui, gaung Kids Fashion Festival tak seperti Jakarta Fashion Week atau festival fashion lainnya. Tapi, dengan meningkatnya peminat dan merek pakaian yang bergabung tahun ini, ia menyatakan optimistis festival ini akan menjadi besar.




Apalagi festival ini digarap serius dan penuh idealisme. “Kami menggunakan standar catwalk 14 meter seperti Pitti Bimbo, pekan fashion anak di Italia,” Tenik mengungkapkan. Standar tersebut merupakan bagian dari profesionalisme. “Kami juga punya misi acara ini kelak menjadi kiblat mode anak di Indonesia.”




Dalam acara tersebut nantinya juga akan diperagakan 15 merek pakaian anak, yang di antaranya ada sejumlah merek lokal. Tenik mengakui minimnya merek pakaian anak membuat mereka kesulitan untuk memilih. Maka 15 merek yang terpilih merupakan hasil seleksi dari yang ada. “Kami ambil yang berkesinambungan membangun pakaian anak dan mempunyai koleksi yang solid,” ujarnya.




Padahal, kalau mau berbisnis pakaian anak dengan serius, ia melanjutkan, peluang keuntungannya besar. Pasalnya, kata Tenik, “Orang tua tidak pernah mikir 1.000 kali untuk beli baju anak, tapi kalau bajunya sendiri pasti mikir-mikir.”




Apalagi, Baslir menambahkan, anak-anak sekarang sudah memiliki pilihan fashion sendiri. Berdandan sporty dengan celana jins dan kaus polo pun bisa membuat anak perempuan terlihat menarik, asalkan desainnya unik. "Jadi pilihannya tidak hanya rok mini atau tutu (rok ala balerina)," ucap dia.




Sayangnya, Baslir menambahkan, mencari pilihan model dengan harga terjangkau cukuplah sulit. Contohnya di Pasar Tanah Abang, satu lantai khusus pakaian anak-anak modelnya mirip-mirip semua. “Karena itu diimpor dari Cina.” Padahal, kalau mau serius, peluang industri pakaian anak besar.




Baslir mencontohkan, merek Bubble Girl dari Sebastian Gunawan. “Itu baju-bajunya sangat chic dan sambutannya luar biasa kalau fashion show,” katanya. Tapi Bubble Girl tampaknya hanya bagian dari segelintir produk lokal yang memiliki brand kuat.




DIANING SARI

Berita terkait

8 Kampus Swasta yang Menyediakan Beasiswa Pakai Skor UTBK SNBT

2 menit lalu

8 Kampus Swasta yang Menyediakan Beasiswa Pakai Skor UTBK SNBT

Gagal UTBK SNBT 2024? Manfaatkan skor UTBK di kampus swasta berikut ini.

Baca Selengkapnya

PPP Soal Arsul Sani Tangani Sengketa Pileg: Siapa yang Melarang?

12 menit lalu

PPP Soal Arsul Sani Tangani Sengketa Pileg: Siapa yang Melarang?

PPP tidak memiliki urusan apa pun dengan hakim MK Arsul Sani dalam gugatan Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

18 menit lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Tinggi Peminat, Lokasi Konser Radwimps Pindah dari BCIS Ancol ke JCC Senayan

18 menit lalu

Tinggi Peminat, Lokasi Konser Radwimps Pindah dari BCIS Ancol ke JCC Senayan

Untuk mengakomodasi permintaan besar penggemar, lokasi konser Radwimps pindah ke Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.

Baca Selengkapnya

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

19 menit lalu

Dampak Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam, 27 April 2024 sekitar jam 23.29 WIB. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih terus memantau dampak gempa di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Waspadai Transisi Cepat Tim Serigala Putih

26 menit lalu

Duel Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Shin Tae-yong Waspadai Transisi Cepat Tim Serigala Putih

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan akan tersaji pada semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan, Shin Tae-yong Percaya Diri Bawa Skuad Garuda ke Olimpiade Paris 2024

41 menit lalu

Indonesia vs Uzbekistan, Shin Tae-yong Percaya Diri Bawa Skuad Garuda ke Olimpiade Paris 2024

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024. Shin Tae-yong mengaku tak alami tekanan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

44 menit lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

1 jam lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya