Kuat Tak Sama dengan Sehat  

Reporter

Editor

Minggu, 13 November 2011 04:03 WIB

Tak Asal Berlatih Sendiri

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mestinya malam itu jadi hari yang menyenangkan bagi Antonio Cassano, 29 tahun. Striker AC Milan tersebut baru saja membela klubnya saat melawan AS Roma pada Sabtu dua pekan lalu. Milan memenangi laga tandang itu dengan skor 3-2. Tapi tak dinyana, saat berada di pesawat bersama rombongan, tiba-tiba ia kesulitan berbicara dan bergerak. Penglihatannya juga kabur. Dia mengalami kejadian itu sekitar 30 menit sebelum akhirnya kembali normal. Keesokan harinya, Cassano harus dirawat di Rumah Sakit Policlino.

Dokter tim, Rodolvo Tavana, mengatakan Cassano berada dalam kondisi tidak sehat. Dia menyarankan Cassano agar menjalani pemeriksaan jantung dan saraf di rumah sakit tersebut. Surat kabar La Gazzetta dello Sport menyebutkan bahwa Cassano terkena transient ischemic attack (TIA) atau gangguan fungsi otak sementara akibat berkurangnya pasokan darah.

Menurut guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Budhi Setianto, SpJP, serangan ischemic (iskemia) terjadi akibat kurangnya pasokan oksigen pada organ tertentu. Oksigen ini dibawa oleh butir-butir darah.

Mekanisme sirkulasi darah mensyaratkan adanya pembuluh darah sebagai pipa, jantung sebagai pompa, serta listrik jantung yang mengatur irama detak jantung. "Jadi memang tidak sederhana, harus diperhitungkan semuanya," kata Budhi saat ditemui di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Jumat lalu.

Pada atlet profesional, latihan keras mampu membuat jantung berdegup kencang, sehingga otot jantung pun jadi tebal. Sementara orang kebanyakan memiliki 60-100 denyut jantung per menit, seorang atlet bisa 35-180 denyut jantung. Ketebalan otot ini pada akhirnya mempengaruhi irama jantung yang diatur oleh listrik jantung. "Kelainan listrik jantung juga bisa mengakibatkan iskemia," kata Budhi.

Serangan iskemia juga bisa terjadi akibat gaya hidup tidak sehat. Meski sudah berolahraga rutin, bila pola makan tidak sehat, misalnya meminum minuman keras atau makan makanan berlemak, bisa mengakibatkan penyempitan pembuluh darah yang menimbulkan iskemia.

Menjadi atlet atau olahragawan memang bukan jaminan terbebas dari serangan jantung. Ini pun diiyakan dr. Phaidon Toruan, corporate trainer di bidang kesehatan. "Kuat tidak sama dengan sehat. Kalau atlet kuat, iya, tapi belum tentu sehat," kata Phaidon.

Dia menilai kerasnya persaingan dalam industri sepak bola telah menyebabkan pemain harus berada dalam penampilan yang maksimal di luar batas kemampuan manusia normal. "Industri ini bikin pemain jadi inhuman," ujarnya.

Kasus kematian pemain saat berlaga cukup sering terjadi. Ini, misalnya, dialami Marc-Vivien Foe, yang meninggal dunia di tengah lapangan saat pertandingan antara Kamerun versus Kolombia pada 2003. Dari dalam negeri, ada nama Eri Irianto, 26 tahun. Pemain Persebaya Surabaya ini meninggal dunia dengan dugaan gagal jantung beberapa jam setelah Persebaya melawan PSIM Yogyakarta pada April 2000.

Serangan jantung memang telah menjadi penyakit paling mematikan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Federasi Jantung Sedunia (World Heart Federation) memprediksi penyakit jantung akan menjadi penyebab utama kematian di negara-negara Asia pada 2010. Saat ini sedikitnya 78 persen kematian global akibat penyakit jantung terjadi pada kalangan miskin dan menengah.

Di Indonesia tingginya angka kematian akibat penyakit jantung mencapai 26 persen. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional, dalam 10 tahun terakhir, angka tersebut cenderung meningkat. Pada 1991 angka kematian akibat penyakit jantung sebesar 16 persen. Pada 2001 angka itu melonjak menjadi 26,4 persen. Angka kematian akibat penyakit jantung diperkirakan mencapai 53,5 per 100 ribu penduduk di Indonesia.

Sebenarnya tidak sulit mencegah penyakit mematikan ini. "Lakukanlah gaya hidup sehat," kata Phaidon. Gaya hidup sehat yang dimaksudkan adalah pola makan yang sehat, cukup olahraga, serta menghindari stres. Menurut Phaidon, pola makan yang sehat dan pengelolaan stres inilah yang kadang luput dari perhatian banyak orang, termasuk atlet.

l AMIRULLAH






Berita terkait

Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

26 Januari 2019

Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak

Para peneliti menemukan alasan berat badan seseorang tidak bertambah meski makan sesuka hatinya.

Baca Selengkapnya

10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian

17 September 2017

10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian

Sejak dulu, lemon memang dikenal sangat kaya akan vitamin C dan zat gizi lain.

Baca Selengkapnya

Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan

14 September 2017

Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan

Sebuah penelitian menegaskan pentingnya makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh buat kesehatan kognitif.

Baca Selengkapnya

Pasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman

19 Juli 2017

Pasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman

Kesalahan saat memakai kondom ketika berhubungan intim bisa menyebabkan kehamilan tak diinginkan akibat kondom bocor atau tertinggal di lubang vagina.

Baca Selengkapnya

Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai

19 Juli 2017

Menghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai

Banyak orang yang malas mengkonsumsi karbohidrat karena takut gemuk padahal hal itu salah.

Baca Selengkapnya

Olahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen

19 Juli 2017

Olahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen

Menurut seorang pakar kesehatan, berolahraga berlebihan ternyata berdampak buruk bagi kulit yang cepat menua.

Baca Selengkapnya

Tipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia

12 Juli 2017

Tipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia

Pakar neurologi mengatakan ada tipe orang yang tak mudah mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya.

Baca Selengkapnya

Unduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia

24 Juni 2017

Unduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia

Kini, terdapat ratusan aplikasi yang didesain khusus untuk dapat membantu para penderita insomnia.

Baca Selengkapnya

Kolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya  

21 Juni 2017

Kolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya  

Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, perlemakan hati, dan kerusakan pankreas.

Baca Selengkapnya

Gingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat

16 Juni 2017

Gingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat

Berdasarkan penelitian, manfaat ginkgo biloba antara lain meningkatan fungsi kognitif, mood positif, energi, dan memori.

Baca Selengkapnya