Daun Pepaya dan Nanas Baik bagi Ibu Hamil dan Bayi  

Reporter

Editor

Senin, 23 Januari 2012 23:51 WIB

Mariah Yeater dan bayinya Tristyn. Foto: dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan, dr Minarto mengatakan bahwa saat ini masih banyak pola makan masyarakat Indonesia yang perlu diperbaiki. “Pola makan masyarakat Indonesia perlu diperbaiki,” katanya melalui telepon pada Senin, 23 Januari 2012.

Menurut Minarto, masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya pada mitos. Padahal tidak semua mitos tentang pola makan itu benar. “Orang bilang, saat hamil tidak boleh makan daun pepaya dan nanas, nanti keguguran. Padahal itu mengandung zat besi dan vitamin c yang sangat berguna untuk sang ibu dan bayi,” kata Minarto.

Ketua Kaukus Kesehatan DPR RI, dr. Subagyo Partodiharjo, menyampaikan cara pola makan pada tujuh masa kehidupan. Pada masa kehamilan, menurut Subagyo, ibu tidak ada pantangan apa pun. Porsi makan seorang ibu hamil juga jumlahnya satu porsi lebih banyak daripada ibu biasa.

Pada masa hari pertama lahir, bayi dianjurkan meminum kolostrum. Menurut Subagyo, masih banyak masyarakat yang berpikir bahwa kolostrum merupakan cairan yang tidak bagus untuk bayi, sehingga para ibu sering membuangnya. Padahal, kolostrum adalah susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari setelah kelahiran bayi.

Kolostrum (IgG) mengandung banyak karbohidrat, protein, dan antibodi, dan sedikit lemak. Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. “Kolostrum adalah kekebalan tubuh alami yang sangat berguna bagi bayi,” kata Subagyo.

Selanjutnya, pada saat bayi berumur 0-6 bulan, sangat dianjurkan agar bayi hanya mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI). “Mitosnya kanbayi dikasih nasi yang diulek dengan pisang, harusnya ASI tok,” ujarnya.

Tahap berikutnya adalah makanan anak berusia 6 bulan hingga 1 tahun. Pada umur itu, anak dianjurkan untuk mengkonsumsi lebih banyak vitamin dan mineral. Subagyo mengatakan bahwa vitamin yang jauh lebih baik dikonsumsi berasal langsung dari alam.

Untuk anak berusia 1-5 tahun, karena pertumbuhan sedang tinggi, maka dianjurkan untuk memakan protein yang banyak. “Sayur dan buah juga tetap perlu untuk metabolism tubuh,” kata Subagyo.

Pada tahap anak dan remaja. Subagyo menyarankan agar mereka lebih sering melakukan aktivitas fisik untuk memperbaiki metabolisme tubuh. Makanan yang boleh dikonsumsi beraneka ragam, namun harus menghindari rokok dan narkoba.

Pada tahap terakhir, yaitu pada tahap lanjut usia, Subgayo menganjurkan agar mereka lebih mengkonsumsi makanan berserat. Pada usia tersebut juga diharapkan agar mereka rutin melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.

Menurut Subagyo, dengan mengatur pola makan yang benar, maka masyarakat akan terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya dan memperpanjang umur manusia. Selain itu, pengaturan gizi tersebut dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sel otak manusia.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya