TEMPO.CO, Jakarta - Mengidap kanker paru bukanlah hambatan bagi Endang Rahayu Sedyaningsih untuk beraktivitas sebagai Menteri Kesehatan. Menurut dokter spesialis paru-paru Rumah Sakit Persahabatan Dr. Ahmad Hudoyo, Sp.P(K), pasien kanker paru memang bisa memiliki aktivitas keseharian yang normal.
"Selama tidak banyak keluhan dan gangguan, pasien kanker paru dapat dan dianjurkan beraktivitas biasa," kata Ahmad melalui surat elektronik yang dikirimkan ke Tempo, Rabu, 2 Mei 2012.
Untuk menjinakkan tumor ganas ini ada tiga cara: operasi, kemoterapi atau radioterapi, dan terapi-target. Kata dokter Ahmad, pilihan operasi bisa ditempuh pasien yang mengidap kanker paru stadium I dan II. Setelah operasi pengangkatan, pasien memiliki peluang mendapat kesembuhan.
Bagi pasien kanker paru stadium III dan IV, mereka kerap menjalani kemoterapi atau radioterapi. Namun cara ini tidak mampu menyembuhkan pasien seperti sedia kala. Hanya memberikan peluang pada pengidap untuk meningkatkan kualitas hidup. Sayangnya, jika menjalani kemotrapi, pasien cenderung menderita mual, muntah, rambut rontok, dan anemia.
"Kalau menjalani terapi-target, pasien bisa meminum obat tablet yang efek sampingnya hanya gatal, diare, atau timbul jerawat," ujarnya.
Sejak mengetahui kanker paru menjalari tubuhnya, Oktober 2012, Menteri Endang tetap bekerja sebagai Menteri Kesehatan. Dia baru berhenti beraktivitas pada pertengahan April 2012 karena harus masuk perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Menkes Endang meninggal dunia pada Rabu, 2 Mei 2012, sekitar pukul 11.41. Adapun jenazahnya dikuburkan pada Kamis, 3 Mei 2012, di taman pemakaman San Diego Hills, Karawang.
CORNILA DESYANA
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
25 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKorea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda
51 hari lalu
Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.
Baca SelengkapnyaPilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay
2 Maret 2024
Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....
Baca SelengkapnyaMakan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?
29 Februari 2024
Program makan siang gratis akan dipatok dengan harga 15 ribu per anak. Bisa makan apa di Bandung dan Jatinangor?
Baca SelengkapnyaBujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?
28 Februari 2024
Menkes Budi Gunadi Sadikin sebut bujet Rp15 ribu per anak untuk makan siang gratis sesuai kalau di Yogyakarta. Bisa dapat menu apa?
Baca SelengkapnyaRibuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?
27 Februari 2024
Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?
Baca SelengkapnyaKemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal
22 Februari 2024
Kemenkes merilis sebanyak 84 orang petugas KPPS meninggal karena kelelahan saat bertugas. Jam kerja dinilai melebihi ambang batas kerja normal.
Baca SelengkapnyaAwal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional
25 Januari 2024
Penetapan Hari Gizi Nasional bermula tahun 1950 saat Menkes Dokter J Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal dengan Bapak Gizi Indonesia
Baca SelengkapnyaRagam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi
18 Januari 2024
Rektor Itera menyebut banyak inovasi yang telah dibuat oleh dosen dan mahasiswanya untuk bidang kesehatan.
Baca SelengkapnyaBegini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD
1 Desember 2023
Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia. Ini ciri nyamuk aedes aegypti.
Baca Selengkapnya