Agar Si Kurus Terhindar dari Osteoporosis

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 10 Oktober 2012 04:46 WIB

Gambar: lifestream.mn

TEMPO.CO , Jakarta: Emi Safitri Wibowo khawatir dengan berat badannya yang di bawah rata-rata. Dengan tinggi badan 160 sentimeter, seharusnya berat ideal Emi berkisar 54 kilogram. Kenyataannya, berat badan perempuan 30 tahun itu hanya 43 kilogram.

Pertanyaan besar pun bergayut di benak Emi. Salah satunya, ia khawatir tersambar osteoporosis atau kerapuhan tulang. Sebab, ia pernah mendapat informasi bahwa orang kurus seperti dirinya lebih rentan terkena osteoporosis. Jantung Emi kian dag-dig-dug karena sering merasa ngilu di bagian bahu dan pinggang setelah menggendong anaknya yang masih balita.

"Apa benar orang kurus gampang terkena osteoporosis, Dok? Soalnya saya sering sekali ngilu di bagian bahu dan pinggang," kata Emi dalam seminar bertajuk "Susu Membantu Pencegahan Pelepasan Tulang dalam Dua Minggu" di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Senin pekan lalu.

Menanggapi pertanyaan itu, Fiastuti Witjaksono, dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, salah satu pembicara seminar, membenarkannya. Dijelaskan bahwa orang kurus memang lebih rentan terkena osteoporosis. Hal itu terjadi karena bentuk tulang orang kurus lebih kecil dibandingkan orang dengan berat normal. Agar lebih pasti, Fiastuti meminta Emi melakukan tes uji kepadatan tulang, yang alatnya disediakan di ruangan tempat seminar.

Seseorang disebut mengalami osteoporosis, menurut dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, Siti Annisa Nuhonni, bila densitas massa tulangnya minus 2,5 DMB (density mass bone). "Bila minus 1,5 DMB belum bisa disebut osteoporosis, tapi sudah dapat dikatakan gejala," ujar Annisa dalam kesempatan yang sama.

Agar mereka yang berat badannya kurang tak gampang terkena osteoporosis, Fiastuti melanjutkan, ada beberapa nutrisi yang harus dipenuhi. Yang paling penting adalah asupan kalsium. Selama ini, kalsium diketahui bermanfaat untuk membangun dan menguatkan tulang. Zat ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko terkena diabetes. Kalsium bisa didapat dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Lauk yang mengandung kalsium tinggi, antara lain, ikan teri, tahu, dan tempe.

Fiastuti mengingatkan bahwa jumlah kalsium yang dibutuhkan setiap orang berbeda, tergantung umur dan kondisi tubuh. Kebutuhan kalsium pada anak adalah 800 miligram per hari, remaja 1.200 mg per hari, dewasa 1.000 mg per hari, ibu hamil dan menyusui 1.200 mg per hari, serta kalangan usia lanjut dan menopause 1.200 mg per hari.

Yang patut diperhatikan, kalsium mudah sekali terikat oleh kandungan zat pada makanan tertentu. Misalnya bayam, yang mengandung asam oksalat. Alhasil, ketika terikat dengan asam oksalat, kalsium berubah menjadi kalsium oksalat. Zat ini tidak mudah diurai dan sulit diserap oleh tulang. "Kalsium juga mudah terbuang melalui air seni dan feses," kata Fiastuti.

Soal kebutuhan kalsium, masih menurut Fiastuti, semua makanan dan laku-pauk sehari-hari hanya mampu memenuhi 20-30 persen kebutuhan tubuh. Dengan semakin bertambahnya usia seseorang, proses pelepasan massa tulang lebih banyak terjadi dibandingkan proses pembentukannya. Itu sebabnya, agar kepadatan tulang tidak terus tergerus, menambah asupan kalsium dengan minum susu bisa menjadi pilihan. "Minum susu berfungsi untuk tabungan kalsium dalam tulang," katanya.

Menurut Fiastuti, asupan kalsium dalam darah harus diperhatikan dan dijaga agar tetap dalam rentang normal. Hal itu penting untuk mencegah agar tubuh tidak mengambil kalsium dari sumber lain, misalnya tulang. "Karena itu, buat mereka yang jarang minum susu, ada baiknya melakukan cek massa tulang," kata Fiastuti.

CHETA NILAWATY



Terpopuler:
5 Rahasia Hindari Penuaan

Olahraga Bikin Remaja Obesitas Lebih Pede

Kebiasaan Minum Alkohol Diturunkan dari Ibu

Bagaimana Cara Diet Penderita Diabetes?

Pria Rentan Kena Stroke dari Orang Tua Bercerai

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

21 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya