TEMPO.CO, Jakarta--Jangan menyepelekan osteoporosis alias tulang keropos. Sebab, ancaman akan penyakit ini kian nyata. Salah satunya adalah lantaran kepadatan massa tulang orang Indonesia lebih rendah 6-8 persen dibanding orang-orang di negara maju. Namanya tulang lebih rapuh, ya, tulang tersebut gampang patah.
“Rendahnya kepadatan massa tulang terjadi karena beberapa faktor, di antaranya kurangnya asupan kalsium, aktivitas fisik, dan paparan sinar matahari,” kata Wakil Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Siti Annisa Nuhonni dalam temu media tentang osteoporosis pada Jumat lalu di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta. Kegiatan ini dilakukan untuk menyambut Hari Osteoporosis Nasional pada 20 Oktober mendatang.
Kepadatan massa tulang pada pria, Nuhonni melanjutkan, terjadi pada usia 20-29 tahun, sedangkan pada perempuan lebih lambat, yaitu pada usia 30-39 tahun. Nah, seiring dengan berjalannya waktu, kepadatan massa tulang seseorang akan mengalami penurunan. Pada laki-laki, laju penurunannya relatif landai, yaitu terjadi pada usia 70 tahun. Keadaan itu berbeda pada perempuan. Ketika mengalami menopause pada usia 40-an, kepadatan massa tulang perempuan turun drastis.
Menurut dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini, saat memasuki menopause, hormon estrogen perempuan menurun dan berpengaruh terhadap kepadatan massa tulang. Itu sebabnya perempuan lebih banyak terancam mengalami osteoporosis dibanding laki-laki.
Meski perempuan lebih rentan terkena osteoporosis, kaum pria tak boleh lengah. Sebab, penyakit ini juga bisa menyerang mereka. “Perbandingan kasusnya antara laki-laki dan perempuan adalah satu berbanding empat,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, dalam kesempatan yang sama.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), saat ini diperkirakan ada 200 juta orang menderita patah tulang pinggul akibat osteoporosis di seluruh dunia. Pada 2050, kasus ini diprediksi meningkat dua kali lipat pada wanita dan tiga kali lipat pada pria. Selengkapnya baca Koran Tempo.
AMIRULLAH
Baca juga:
Cara Aman Belanja Online
Cara Mengikuti Minum Teh ala Jepang
Mau Bersepeda Sambil Mandi? Ini Caranya
Katarak, Penyebab Kebutaan Terbesar
Beratnya Murid Menanggung Beban Sekolah
Olahraga Bikin Remaja Obesitas Lebih Pede
Berita terkait
Ini Alasan Berat Badan Tidak Bertambah Meski Makan Banyak
26 Januari 2019
Para peneliti menemukan alasan berat badan seseorang tidak bertambah meski makan sesuka hatinya.
Baca Selengkapnya10 Alasan untuk Memasukkan Lemon dalam Menu Harian
17 September 2017
Sejak dulu, lemon memang dikenal sangat kaya akan vitamin C dan zat gizi lain.
Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan
14 September 2017
Sebuah penelitian menegaskan pentingnya makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh buat kesehatan kognitif.
Baca SelengkapnyaPasang Kondom dengan Benar, Cek 5 Kiatnya Agar Aman
19 Juli 2017
Kesalahan saat memakai kondom ketika berhubungan intim bisa menyebabkan kehamilan tak diinginkan akibat kondom bocor atau tertinggal di lubang vagina.
Baca SelengkapnyaMenghindari Karbohidrat? Gangguan Fungsi Otak Mengintai
19 Juli 2017
Banyak orang yang malas mengkonsumsi karbohidrat karena takut gemuk padahal hal itu salah.
Baca SelengkapnyaOlahraga Berlebihan Vs Kulit, Jangan Lupa Minum Suplemen
19 Juli 2017
Menurut seorang pakar kesehatan, berolahraga berlebihan ternyata berdampak buruk bagi kulit yang cepat menua.
Baca SelengkapnyaTipe Orang Seperti Ini Tak Mudah Terkena Insomnia
12 Juli 2017
Pakar neurologi mengatakan ada tipe orang yang tak mudah mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya.
Baca SelengkapnyaUnduh Aplikasi Pintar Ini Jika Anda Menderita Insomnia
24 Juni 2017
Kini, terdapat ratusan aplikasi yang didesain khusus untuk dapat membantu para penderita insomnia.
Baca SelengkapnyaKolesterol Tinggi Mengundang Penyakit, Begini Cara Mengontrolnya
21 Juni 2017
Kadar kolesterol yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, perlemakan hati, dan kerusakan pankreas.
Baca SelengkapnyaGingkgo Biloba Bantu Memperbaiki Mood dan Daya Ingat
16 Juni 2017
Berdasarkan penelitian, manfaat ginkgo biloba antara lain meningkatan fungsi kognitif, mood positif, energi, dan memori.
Baca Selengkapnya