TEMPO.CO, Jakarta - Makanan berlemak dan tidak sehat sudah dikenal menjadi salah satu penyebab sakit kardiovaskuler, seperti jantung, diabetes, dan hipertensi. Namun, menurut dokter spesialis kardiovaskuler dari John Hopskin School of Medicine, Amerika Serikat, Ilan Wittstein, sakit hati karena putus cinta juga sangat mempengaruhi kesehatan.
"Sindrom patah hati ini melibatkan ketidakstabilan mental dan emosional yang mengakibatkan otot jantung Anda menjadi lemah sehingga mempengaruhi kinerja jantung Anda," ujar Wittsetin saat diwawancara oleh stasiun televisi ABCnews, Ahad pekan lalu. "Hingga saat ini sebenarnya belum ada orang yang tau bagaimana kinerja emosi dapat merusak jantung," katanya.
Namun, menurut Wittstein, saat manusia mengalami patah hati atau sakit hati, ada hormon pemicu stress yang diproduksi secara berlebihan di dalam tubuh manusia. Produksi hormon yang berlebihan ini dapat mengganggu suplai darah ke jantung.
Secara fisiologi, sindrom patah hati memang tidak semenakutkan serangan jantung pada umumnya. Dalam sindrom patah hati, jantung seseorang tidak mengalami tekanan sebesar yang dialami pasien saat terkena serangan jantung. "Sindrom sakit hati tidak sampai menghalangi darah sampai ke jantung. Hanya suplainya saja yang berkurang," ujar Wittstein.
Selain mempengaruhi kinerja jantung, sindrom sakit atau patah hati juga dapat mengganggu kinerja kelenjar adrenalin Anda. Saat Anda putus cinta atau mengalami tekanan batin, kelenjar adrenalin mulai mengacaukan produksi hormon kortisol. Kekacauan ini sangat tergantung pada seberapa besar dampak putus cinta itu dalam pikiran Anda.
Putus cinta juga mempengaruhi berbagai organ tubuh lainnya. Seperti perut, mata dan yang terbesar adalah sistem pusat otak Anda. Saat Anda memiliki perasaan senang saat menemukan pasangan, darah mengalir secara baik ke bagian pusat kesenangan Anda di otak yang disebut tegmental ventral.
Namun ketika Anda putus cinta, darah akan mengalir ke dua bagian otak, yang disebut korteks somatosensori sekunder dan insula posterior dorsal. Kedua bagian ini yang memproduksi rasa sakit secara fisik di tubuh Anda. "Itulah mengapa ketika Anda putus cinta atau sakit hati, Anda merasa pegal dan sakit di beberapa bagian tubuh," ujar Wittstein.
Stress karena putus cinta juga dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi atau menyembuhkan peradangan sel dalam tubuh Anda. Akibatnya, Anda akan mengalami sakit yang sebelumnya tidak pernah Anda alami.
Patah hati juga dapat mempengaruhi jumlah rambut Anda. Saat Anda merasa hancur, beberapa folikel rambut Anda akan mengalami fase yang disebut telogen effluvium kerontokan. Namun Wittstein mengatakan, Anda tidak perlu khawatir, seiring membaiknya pikiran Anda rambut itu akan tumbuh kembali dengan indah.
CHETA NILAWATY
Berita Lain:
Agar Pertumbuhan Anak Optimal
Cara Meningkatkan Kesuburan Pria
Antibiotik Tak Sembuhkan Batuk
Keju Turunkan Kesuburan Pria
Berita terkait
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya
51 hari lalu
Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.
Baca SelengkapnyaThe Strained Joko Widodo and Megawati Relationship
2 Oktober 2023
The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship
13 Desember 2022
Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.
Baca SelengkapnyaJangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri
7 Agustus 2021
Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut
22 Juli 2021
Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup
6 Maret 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.
Baca Selengkapnya9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang
20 November 2018
Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.
Baca SelengkapnyaRasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir
14 November 2018
Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.
Baca SelengkapnyaDijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya
30 Juni 2018
Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPutus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini
5 Juni 2018
Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.
Baca Selengkapnya