Waspada, Minyak Almond Picu Kelahiran Prematur  

Reporter

Selasa, 30 Oktober 2012 10:33 WIB

Steadyhealth.com

TEMPO.CO, Modena - Penggunaan obat-obatan herbal pada kehamilan ternyata berisiko meningkatkan kemungkinan lahirnya bayi secara prematur, demikian penelitian di Itali mengungkapkan.

Dalam penelitian tersebut, wanita hamil yang biasa mengoleskan minyak almond di perut untuk mencegah tanda penegangan (stretch) saat hamil berisiko dua kali lebih tinggi untuk melahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu dibandingkan dengan para ibu hamil yang tidak pernah menggunakan suplemen herbal.

Kesimpulan itu diperoleh setelah para ilmuwan memasukkan beberapa faktor yang kemungkinan meningkatkan risiko wanita melahirkan secara prematur, seperti faktor usia, merokok, dan hamil bayi kembar.

Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Modena dan Reggio Emilia Itali yang kemudian dipublikasikan secara online pada 27 Agustus di jurnal Human Reproduction.

Namun, menurut para ahli seperti dikutip situs LiveScience pada 24 Oktober 2012, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil temuan tersebut. Pasalnya, para wanita hamil itu tidak diamati sepanjang kehamilan mereka sehingga bisa saja hasil penelitiannya berbeda.

Studi ini melibatkan 700 orang wanita yang diwawancarai tiga hari setelah melahirkan. Mereka ditanya apakah mereka menggunakan suplemen herbal selama kehamilan. Jika ya, seberapa sering penggunaannya dan apa saja jenisnya. Hasilnya, sekitar 42 persen wanita hamil itu mengaku menggunakan suplemen herbal sedikitnya sekali selama masa hamil.

Perhatian diberikan kepada penggunaan suplemen herbal dalam kehamilan di masa lalu adalah karena keamanan selama hamil di masa lalu tidak banyak diteliti. Kemungkinan banyak orang melihat suplemen herbal aman karena mereka "alami". Namun, bisa saja kandungan di dalamnya justru memberikan efek sebaliknya.

Ginekolog dan dokter kandungan di Lenox Hill Hospital New York, Dr. Jennifer Wu, mengatakan bahwa sebagian suplemen herbal bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Karena itu, penting bagi wanita hamil untuk mendiskusikan penggunaan apa pun jenis suplemen tersebut kepada dokternya. Namun, Dr Wu tidak terlibat dalam penelitian ini.

Pada 2010 silam, sebuah studi menemukan bahwa sekitar sembilan persen wanita hamil di Amerika menggunakan suplemen herbal. Namun, jumlah tersebut meningkat menjadi 17 persen di beberapa negara bagian. Meskipun penggunaan minyak almond cukup tinggi dalam riset tersebut, Dr Wu mengatakan tak satu pun dari pasiennya yang menggunakan minyak jenis tersebut. "Wanita Itali kemungkinan lebih cenderung menggunakan suplemen herbal lebih tinggi dibandingkan wanita Amerika," kata salah seorang peneliti.

LIVE SCIENCE I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
2 Gelas Anggur Merah Bisa Membahayakan Otak

Pertolongan Pertama Saat Bayi Tersedak

Tes Warna untuk Deteksi HIV

Asia Next Top Model Ditunda

Cara Cegah Pipis Tak Terkontrol

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

3 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

6 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

13 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

14 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

23 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

26 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

26 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

27 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

28 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya