Terinspirasi Ubur-ubur, Kenali Sel Kanker

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 15 November 2012 04:52 WIB

Sel kanker. novosti.rs

TEMPO.CO , Boston: Untaian kecil DNA yang mengapung seperti ubur-ubur bisa mengambil dan menahan sel tumor dalam aliran darah. Para ilmuwan membangun perangkat mikrochip dalam untai panjang DNA yang mengapung dalam aliran darah. Inspirasi dari tentakel ubur-ubur ini dapat membantu pasien kanker melawan penyakit yang menakutkan itu.

Perangkat ini dapat digunakan untuk menghitung dan menyortir sel-sel kanker. Informasi ini kemudian akan dijadikan indikator penting seberapa baik kemoterapi atau perawatan lainnya bekerja. Dokter perlu mengetahui apakah sel-sel kanker tersebut tersingkir atau malah mengembangkan kekebalan dirinya.

"Kuncinya adalah untuk mengetahui obat mana yang mempan terhadap sel-sel itu," ujar Jeffrey Karp, penulis makalah yang diterbitkan di Proceedings of the Natural Academy of Science, sekaligus direktur utama Center for Regenerative Therapeutics at Brigham and Women's Hospital di Boston. Menurut dia, seringkali sel-sel dalam aliran darah berada pada konsentrasi yang sangat rendah. Akibatnya, sulit mengisolasi sel-sel itu untuk dipelajari secara biologi sel. Sehingga dapat menentukan jenis kemoterapi yang tepat untuk digunakan.

"Kami terinspirasi oleh ubur-ubur yang memiliki tentakel panjang ini jauh dari tubuhnya," ujar Karp. Mereka mengambil untaian pendek DNA (aptamers) yang mengikat permukaan sel kanker yang ditargetkan. Kemudian mereka menyalin ratusan kali menggunakan rolling circle amprification. Dengan menghubungkan aptamers, mereka datang dengan puluhan helai bahan mikron panjang.

Salah satu ujung untai terhubung ke mikrocip dan lainnya mengapung bebas dalam aliran darah. Sel-sel kanker tersebut mengapung dan hanyut dalam darah. Aptamers mengikat mereka dimanampun meereka menyentuhnya. "Seperti ketika ubur-ubur meraih makanan," kata Karp.

Dalam proyek lain, Karp meneliti lengketnya kaki tokek, reniknya laba-laba dan punggung landak untuk mendapatkan jenis perangkat medis baru manusia. "Beralih ke alam, kita bisa mendapatkan ide untuk memikirkan dan membantu kita berpikir keluar dari kotak," kata Karp.

Jeffrey Chalmers, profesor di Ohio State University menyukai ide ini. "Pendekatan ubur-ubur ini menarik dan data awalnya terlihat menjanjikan," ujar Chalmers, seorang ahli dalam teknologi menyortir sel. Ia mengatakan salah satu tantangan dalam setiap penyortiran jenis sel adalah menentukan identitas sel kanker. Pasalnya, sulit membedakan sel kanker dengan non kanker yang keduanya diproduksi dalam tubuh.

DISCOVERY NEWS | ISMI WAHID



Terpopuler:
Anak Indonesia Kurang Gizi

Waspadai Penuaan pada Sistem Kekebalan Tubuh

Hati-hati! Pukul Anak Bisa Berujung Kanker

Teknologi Bayi Tabung Kian Menjanjikan

Melatih Imajinasi Anak dengan Pancake

Sehat Berkat Terapi Madu

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

16 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya