TEMPO.CO, Tokyo - Jepang selalu membuat inovasi, termasuk kare berwarna biru. Menu yang dikenal dengan "Kare Biru Yang Tidak Menggugah Selera" itu dijual seharga 700 yen di Shinjuku, Tokyo.
Warna biru terbukti sebagai warna yang tidak menimbulkan selera makan. Meskipun terlihat seperti nasi berkuah cat biru, tidak berbau dan berasa, seperti dikutip dari Rocket News 24.
Di Jepang, nasi kare adalah menu populer yang biasanya berwarna cokelat. Kare Jepang bisa disajikan bersama nasi, mie udon, dan roti. Beragam variasi sayuran dan daging digunakan dalam membuat kare Jepang. Sayuran yang biasa digunakan adalah bawang bombay, wortel, dan kentang. Daging sapi, babi, dan ayam pun sering dicampur dalam kuah kare.
Kare awalnya dikenal di Jepang lewat pengaruh Inggris yang saat itu sedang menguasai India.
Nasi kare Jepang biasanya disajikan di piring ceper atau mangkuk sop. Kare dituang di atas nasi Jepang yang pulen, berbeda dengan nasi yang biasa disajikan di India dan China. Meskipun Jepang biasa menggunakan sumpit untuk makan, nasi kare biasanya dimakan menggunakan sendok karena berkuah.
ANT | ALIA
Berita Lain:
Vogue Pilih Emma Stone Jadi Aktris Berbusana Terbaik
Tatum Jadi Pria Terseksi 2012 Versi Majalah People
Netaudio Festival Pertama Digelar
Ari Tulang: Galak itu Tegas
Berita terkait
Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat
31 Agustus 2017
Alpukat dikenal kaya dengan kandungan lemak baik dan potasium, mineral yang ampuh menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.
Baca SelengkapnyaJangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya
8 Agustus 2017
Makanan yang saat ini terbuang di Eropa misalnya, dapat memberi makan 200 juta orang.
Baca SelengkapnyaAlpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?
8 Agustus 2017
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mencoba membuktikan apakah alpukat bermanfaat untuk otak.
Baca SelengkapnyaSuperfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya
1 Agustus 2017
Ahli kesehatan menegaskan tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
Baca SelengkapnyaBPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional
3 Juni 2017
Ketua BPOM Penny Kusumastuti Lukito memaparkan adanya penurunan jumlah makanan yang tidak memenuhi ketentuan dari BPOM secara nasional.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah
21 April 2017
Indonesia dan Thailand bekerja sama mengembangkan teknologi pascapanen untuk buah-buahan.
Baca SelengkapnyaCabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi
2 Maret 2017
Disperindag Provinsi Jawa Timur bersama dengan BBPOM Surabaya telah melakukan investigasi atas cabai impor asal Cina dan India.
Baca SelengkapnyaAwasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling
1 Februari 2017
Dengan begitu, kata Sumarsono, pemerintah dapat mendeteksi makanan yang mengandung racun dan bahan berbahaya.
Baca SelengkapnyaKacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging
12 Desember 2016
"Makanan kaya protein berbasis kacang-kacangan mengandung serat lebih banyak daripada daging babi dan sapi"
Baca SelengkapnyaPeneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna
18 November 2016
Belgia terkenal memiliki ratusan bir berbeda tetapi tidak sebanding dengan ragi yang digunakan untuk membuatnya, sekitar 30.000 disimpan di es
Baca Selengkapnya