TEMPO.CO, Durham - Selama umur kehamilan trisemester kedua dan ketiga, ternyata janin menguap. Namun, sebagai janin yang matang justru mereka akan jarang menguap.
Penelitian yang telah dipublikasian dalam jurnal PLoS ONE menunjukkan pola menguap janin saat kehamilan dapat digunakan untuk menilai apakah janin berkembang secara normal atau tidak.
Para ilmuwan tidak tahu mengapa orang dewasa bahkan bayipun menguap. "Perilaku menguap membawa perubahan sepanjang hidup," ujar penulis penelitian, Nadja Reissland, psikolog perkembangan di Universitas Durham, Inggris.
Menurut studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Ultrasound Obstetrics and Gynecology tahun 1999, bayi anemia ternyata menguap lebih sering di dalam rahim dibandingkan dengan bayi sehat. Reissland memiliki pertanyaan besar apakah pola menguap bisa menjadi penanda awal perkembangan sehat yang bahkan bisa dilihat dalam rahim.
Sementara dokter yang sering membaca hasil USG tak bisa membedakan antara janin yang menguap dengan pembukaan mulut secara reflektif sebagai persiapan bayi untuk menyusui. Untuk membuktikannya, tim riset mengambil video USG tiga dimensi dari tujuh janin perempuan dalam 1 bulan. Mereka berumur 24 hingga 36 minggu.
Hasil menunjukkan, bayi menguap sekitar 7 kali dalam satu jam pada umur 24 minggu. Tetapi proses menguap akan berkurang pada umur 12 minggu dan berhenti pada umur 36 minggu.
Reissland dan tim tak yakin akan fungsi janin menguap. Mereka mengatakan bahwa menguap ini bukan tanda kantuk. Sebaliknya, berdasar hasil scan yang menunjukkan bahwa menguap selalu terjadi dalam lintasan perkembangan janin, maka perilaku tersebut mungkin terkait dengan perkembangan otak di awal kehamilan.
"Menguap mungkin menjadi pemicu pematangan otak," katanya. Pada akhirnya, proses menguap ini dapat dicermati untuk praktik medis.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Berita terpopuler lainnya:
Jangan Makan Jeruk Bali dan Obat Bersamaan
Diet Karbo Bisa Perbaiki Kualitas Sperma
HijUp Model Look, Ajang Pencarian Model Muslimah
Menulis Bantu Otak Lansia Tetap Sehat
Benarkah Toilet Adalah Tempat Paling Kotor?
Mengenal 10 Gangguan pada Kaki
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
22 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya