Tabulampot, Hobi Membawa Rezeki  

Reporter

Rabu, 6 Februari 2013 18:30 WIB

Tanaman buah dalam pot (Tabulampot). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan Wijayanto Wiwik untuk menanam aneka tanaman buah-buahan sempat terganjal. Luas lahan di halaman rumahnya sangat terbatas. Hingga ide itu pun melintas: membuat tanaman buah dalam pot atawa biasa disebut “tabulampot”.

Wiwik mencoba dengan bibit jeruk dan mangga berkualitas super. Percobaannya sukses. Sejumlah tabulampot yang dibikin lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu berhasil berbuah.

Sejak saat itu Wiwik sering ditanya kawan-kawannya ihwal resep menanam dan merawat tabulampot. Hingga akhirnya, pada sekitar 2000, Wiwik mulai menjadikan tabulampot sebagai bisnis. Ia memilih berdagang lewat blog dengan alasan efisiensi waktu.

Blognya, leira-fruit.blogspot.com, ia kelola di sela pekerjaannya sebagai pegawai pemasaran perusahaan multinasional yang bergerak di bidang pertanian. "Bisnis tabulampot hanya sambilan. Bisa dibilang saya mengelolanya setiap hari, tapi baru benar-benar menekuninya saat akhir pekan," katanya pekan lalu.

Boleh dibilang, membuat dan merawat tabulampot tak sulit. Yang perlu diperhatikan sebagai langkah awal adalah memilih bibit unggul. Sejak awal Wiwik hanya memelihara bibit berkualitas baik, meski harganya lebih mahal.

Bibit berkualitas baik didapat Wiwik dari sejumlah daerah. Bibit favoritnya adalah mangga dan kelengkeng varietas baru yang masih eksklusif. Setelah mendapatkan bibit berkualitas super, ia mulai melakukan sejumlah tahap perawatan khusus terhadap tabulampot. Hal itu dia lakukan demi memperbanyak bibit unggul tersebut.

Perawatan khusus mesti diterapkan pada tabulampot, karena media tumbuhnya amat terbatas. Wiwik menjelaskan, yang perlu diperhatikan pemelihara tabulampot adalah pembuatan media tanam yang subur serta pengaturan komposisi tanah dan pupuk. Untuk yang kedua, ia mengatakan tidak ada persentase yang umum karena tergantung luas media tanam dan jenis buahnya.

"Tapi pemberian makanannya (pupuk) mesti tepat, karena waktu subur buah dalam satu tahun kan beda-beda. Pupuknya juga mesti dibedakan jenisnya, saat awal tumbuh, dengan saat mendekati waktu berbuah," ujar Wiwik, yang menyukai tabulampot dengan alasan eksotisme tanaman tersebut.

Pemilik tabulampot juga mesti rajin memotong tanamannya agar tidak membesar. Apalagi jika luas tempat tinggalnya terbatas. Namun cara pemangkasan tabulampot tak boleh sembarangan agar tidak mengganggu proses reproduksinya. Begitu juga cara memetik buahnya, disarankan tidak dipetik, melainkan digunting.

Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Mustaid Siregar sepakat dengan Wiwik. Ia menilai perawatan tabulampot tak sulit asalkan pemiliknya memang suka tanaman. "Tapi, karena ini tanaman buah, ya sedikit lebih intensiflah perawatannya," kata peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu.

Yang juga perlu diperhatikan adalah pembibitan yang baik. Mustaid menyarankan agar pembibitan dilakukan lewat okulasi dan cangkok. Kedua cara itu tidak mengganggu pertumbuhan akar ketimbang pembibitan lewat penanaman.

Menurut Mustaid, tabulampot juga mesti diberi pupuk hayati dan mikroba pengaya, selain pupuk kandang dan pupuk kompos. Mikroba pengaya penting untuk meningkatkan kesuburan tabulampot. "Tabulampot kan media tanamnya terbatas. Jadi, perlu perlakuan khusus untuk mempengaruhi produksinya," ucap pemilik tabulampot leci ini.

Media tanam yang terbatas sangat mempengaruhi jumlah produksi tabulampot. Hal itu dibenarkan Wiwik. Menurut Wiwik, secara kuantitas, perbandingan hasil produksi tabulampot dengan buah yang ditanam di tanah sangat jauh. Misalnya, tanaman jenis X semusimnya menghasilkan buah 75 kilogram. Karena ditanam di pot, hasilnya hanya 5 kilogram.

Soal rasa buah, Wiwik dan Mustaid sepakat hal itu tergantung kualitas bibit. "Kalau memang garis keturunannya bagus, ya rasanya bakal enak. Kalau kata orang Jawa, bibit, bebet, dan bobotnya berpengaruh," kata Wiwik, yang mendirikan grup penggemar tanaman buah di situs jejaring sosial Facebook itu. "Genetik memegang peranan penting."

Saking pentingnya masalah genetik, kualitas bibit sangat mempengaruhi harga tabulampot. Menurut Wiwik, harga tabulampot termurah yang ia jual senilai Rp 50 ribu. Harga itu berlaku untuk tabulampot yang baru berusia 2 bulan, dengan tinggi tanaman sekitar 50 sentimeter. Namun, jika usianya makin dewasa, dan kualitas bibitnya amat baik, sebuah tabulampot jenis kelengkeng bisa dia jual seharga Rp 1 juta.

Wiwik mengimbau calon pembeli tabulampot agar memperhatikan masalah harga. Ia mengamati, sejumlah penjual terkadang memasang harga sangat murah untuk sebuah tabulampot. Contohnya, bibit durian musangking ukuran 50 sentimeter yang mestinya berharga Rp 350 ribu, banyak dijual Rp 50 ribu di pasar.

"Biasanya yang banting harga begitu asal bibitnya tidak jelas. Murah memang, tapi jangan mengeluh jika sudah bertahun-tahun tabulampotnya tak berbuah," ujar Wiwik, yang sebulan bisa meraup Rp 15 juta dengan berbisnis tabulampot lewat blog.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

7 Februari 2024

Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

Aldila Sutjiadi tak menampik kerap merasa jenuh dengan olahraga tenis, dia pun menjadikan golf dan wisata kuliner sebagai pelarian.

Baca Selengkapnya

7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

15 Januari 2024

7 Cara Melupakan Mantan dengan Cepat Tanpa Drama

Ada banyak cara melupakan mantan yang cukup mudah tanpa drama. Salah satunya adalah dengan menyibukkan diri dengan hobi baru.

Baca Selengkapnya

Mengintip Hobi Pangeran Mateen, Si Penyebab Patah Hati

10 Oktober 2023

Mengintip Hobi Pangeran Mateen, Si Penyebab Patah Hati

Pangeran Mateen, membuat banyak wanita patah hati setelah dikabarkan akan menikah pada Januari 2024. Namun, tak ada salahnya kita intip hobinya.

Baca Selengkapnya

Tak Cuma Dapat Ikan, Memancing Baik bagi Kesehatan Mental

2 Oktober 2023

Tak Cuma Dapat Ikan, Memancing Baik bagi Kesehatan Mental

Penelitian menemukan memancing bisa menurunkan risiko depresi, kecemasan, pikiran untuk bunuh diri, dan kondisi mental lainnya.

Baca Selengkapnya

Bedakan Hobi dan Pekerjaan agar Waktu Istirahat Maksimal

29 September 2023

Bedakan Hobi dan Pekerjaan agar Waktu Istirahat Maksimal

Pekerja bisa memilih hobi atau aktivitas berbeda dari rutinitas pekerjaan sehingga dapat memiliki waktu istirahat yang berkualitas. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

WFH Karena Udara Buruk, Lakukan 6 Tips Ini Agar Tetap Produktif

23 Agustus 2023

WFH Karena Udara Buruk, Lakukan 6 Tips Ini Agar Tetap Produktif

WFH mulai diterapkan saat terjadi udara buruk. Lakukan hal ini supaya WFH tidak membosankan.

Baca Selengkapnya

Hobi Memasak, Apa Saja Manfaatnya?

31 Juli 2023

Hobi Memasak, Apa Saja Manfaatnya?

Memasak menjadi cara yang menyenangkan dan menenangkan untuk menepikan diri dari masalah

Baca Selengkapnya

Mancing di Laut Sambil Urus Kerjaan, Prilly Latuconsina: Berburu Ikan dan Sinyal

24 Juli 2023

Mancing di Laut Sambil Urus Kerjaan, Prilly Latuconsina: Berburu Ikan dan Sinyal

Di tengah kesibukannya sebagai aktris dan produser, Prilly Latuconsina membagikan pengalamannya memancing ikan tenggiri di tengah laut.

Baca Selengkapnya

Manfaat Merangkai Bunga untuk Suasana Hati dan Pikiran

10 Juli 2023

Manfaat Merangkai Bunga untuk Suasana Hati dan Pikiran

Aktivitas merangkai bunga bermanfaat untuk ekspresi kreativitas

Baca Selengkapnya

Kiat Mencegah Depresi, Olahraga dan Hobi

5 Juli 2023

Kiat Mencegah Depresi, Olahraga dan Hobi

Masalah depresi bisa dicegah jika mau melakukan satu jam aktivitas fisik atau berolahraga

Baca Selengkapnya