TEMPO.CO, Jakarta - Baju tradisional Jepang, kimono dan yukata terlihat mirip. Mereka sama-sama terlihat seperti jubah yang menutupi seluruh tubuh hingga ujung mata kaki. Akan tetapi, bagi orang awam, cukup sulit membedakan kedua jenis baju itu. Pada acara "Discovery Kimono" di Japan Foundation, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2013, lalu, ahli kimono Jepang, Kai, menjelaskan perbedaannya. "Perbedaan pertama itu dilihat dari kapan waktu dipakainya," katanya.
Menurut Kai, yukata lebih sering dipakai untuk acara santai. Berbeda dengan kimono yang biasanya diperuntukkan untuk acara resmi.
Perbedaan lain adalah dalam hal waktu. Yukata lebih sering digunakan saat musim panas, sementara kimono dapat dipakai sepanjang musim. "Ada kimono untuk musim dingin, musim semi dan musim panas," ujar Kai, yang saat itu memakai kimono berwarna merah marun.
Ia menambahkan, dilihat dari bahannya pun ada perbedaan. "Yukata menggunakan kain katun dan Kimono berbahan sutra," katanya. Karena kualitas bahannya berbeda, Kai menyarankan, lebih baik mencuci Kimono di tempat "laundri". Sedangkan Yukata tidak apa-apa bila hanya dicuci sendiri dengan menggunakan tangan.
Perbedaan ini juga mencakup pemakaian kaus kaki. Yukata, menurut Kai, tidak harus memakai kaus kaki untuk tambahannya, sementara kimono wajib. Adapun, perbedaan yang paling tampak, ditambahkan dia, ada pada obi atau kain besar yang melingkar di bagian pinggang pemakainya. "Pada yukata, obi yang digunakan lebih sederhana. Kain yang dililitkan hanya berupa satu lembar kain saja dan dapat langsung dikreasikan menjadi pita di bagian belakangnya," tuturnya.
Sementara pada kimono, kata Kai, ukuran obi akan terlihat lebih besar daripada yukata. Obi kimono pun lebih padat karena di bagian perutnya ada sebuah papan kecil digunakan sebagai penyangga agar obi terlihat kaku dan rapih. "Bagian belakang obi kimono pun biasanya ditambahkan bantal kecil yang membuatnya terlihat lebih resmi," tuturnya.
MITRA TARIGAN
Berita terkait
Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan
4 hari lalu
Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".
Baca SelengkapnyaIngin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra
8 hari lalu
Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya
44 hari lalu
Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.
Baca Selengkapnya3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta
51 hari lalu
Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.
Baca SelengkapnyaTerkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir
5 Februari 2024
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN
5 Februari 2024
Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDebat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?
2 Februari 2024
Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya
24 Januari 2024
Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.
Baca SelengkapnyaMengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya
23 Januari 2024
Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre
18 Januari 2024
Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul
Baca Selengkapnya