TEMPO.CO, London--Mengkonsumsi secangkir jus buah bit bisa menurunkan tekanan darah, demikian diungkapkan para ahli. Hasil dari studi terhadap 15 pasien yang dipublikasikan di jurnal Hypertension menunjukkan bahwa mengkonsumsi 250 ml (8 oz) jus tersebut bisa menurunkan tekanan darah ke posisi 10 mm of mercury (mmHg) dan membuat sebagian dari partisipan mencapai tekanan darah normal.
Pengukuran atas tekanan darah itu dilakukan enam jam setelah tes,sedangkan efeknya bisa dideteksi sehari kemudian.
Para ilmuwan mengatakan bahwa kadar nitrat dalam buah bit memperlebar pembuluh darah sehingga membantu aliran darah. Pada banyak orang yang mengalami angina, mereka menggunakan nitrat untuk mengurangi gejala penyakitnya.
Menurut para ilmuwan dari Barts dan The London School of Medicine and Dentistry, yang telah mempelajari efek buah bit dalam penurunan tekanan darah selama bertahun-tahun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Mereka juga mengingatkan bahwa kemungkinan terjadi konsekuensi yang tidak diharapkan dari mengkonsumsi jus bit ini. Di antaranya adalah membuat urin berwarna pink.
Nitrat secara alami bisa ditemukan dalam tanah dan diambil oleh sayuran melalui akar untuk membantu mereka tumbuh. Menurut salah seorang peneliti, Dr Amrita Ahluwalia, "Kami kaget dengan sedikitnya jumlah nitrat yang dibutuhkan untuk memberikan efek yang sedemikian besar."
"Kami berharap bahwa mengkonsumsi sayuran yang kaya nitrat seperti daun-daunan hijau atau buah bit, merupakan pendekatan gaya hidup yang bisa membantu meningkatkan kesehatan sistem kardiovaskuler," ujar Ahluwalia seperti dikutip situs BBC edisi 16 April 2013.
Sedangkan Prof. Peter Weissberg, direktur kesehatan di British Heart Foundation, yang mendanai riset ini mengatakan, "Hal ini mendukung saran selama i ni bahwa kita harus mengkonsumsi banyak sayuran hijau." Namun, ia menambahkan, "Kita membutuhkan penelitian dengan jumlah partisipan yang lebih besar untuk mengetahui apakah makanan kaya nitrat memang efektif menurunkan tekanan darah dalam jangka panjang."
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
19 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
