Teknologi Bisa Sebabkan Demensia

Reporter

Selasa, 14 Mei 2013 12:42 WIB

Foto: livescience.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di era kini, kemajuan teknologi semakin pesat. Aktivitas manusia seakan tidak lagi lepas dari peralatan elektronik. Namun riset terbaru menunjukkan, kehidupan modern dapat menyebabkan demensia atau kerusakan otak lebih awal. Para ahli pun menyalahkan tingginya penggunaan PC, ponsel, peralatan elektronik, dan bahan kimia sebagai penyebab rusaknya fungsi otak. Menurut penelitian Bournemouth University, Inggris, penyebab kematian tertinggi di 16 negara karena kerusakan syaraf.

“Ini bukanlah faktor genetik karena periodenya terlalu singkat,” ujar pemimpin penelitian, Profesor Colin Pritchard di Daily Mail. Selain itu, akan ada hal yang mempengaruhi orang-orang di sejumlah negara. Dan epidemik ini dipengaruhi lingkungan serta perubahan sosial. "Seperti, wanita lebih mudah terpengaruh karena kehidupan mereka memiliki periode yang cepat berubah dibandingkan pria.”

Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi yang disebabkan penyakit saraf sepanjang 1979 sampai 2010. Sementara itu, Inggris menampati posisi ke empat berdasarkan data statistik World Health Organization (WHO). Di negara kerajaan itu, jumlah penderita penyakit syaraf lebih banyak dialami wanita, mencapai 48 persen. Sementara pria penderita penyakit syaraf berjumlah 32 persen. Adapun jumlah kematiannya meningkat dari 4.500 orang menjadi 6.500.

Public Health Journal menyebutkan, teknologi menjadi epidemik tersembunyi yang menyebabkan kematian di bawah usia 74 tahun, terutama di Inggris. Total jumlah kematian karena dimensia di 16 negara pun meningkat signifikan. Bahkan jumlahnya sangat kontras bila dibandingkan dengan penyakit penyebab kematian lainnya.

Pritchhard mengatakan, statistik itu sangat mengancam masyarakat, terutama keluarga. “Kita harus mengenali seberapa besar epidemik ini betul-betul mempengaruhi lingkungan dan perubahan sosial,” ucapnya. Selama 30 tahun terakhir, terjadi ledakan produk elektronik, radiasi, PC, microwave, televisi, ponsel, dan polusi bahan kimia. "Tidak ada satupun faktor yang memiliki interaksi kuat antara pemicu perubahan lingkungan dengan perubahan kondisi."

DAILY MAIL | SATWIKA MOVEMENTI

Topik Terhangat
PKS Vs KPK
| Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh


Berita Terpopuler

78 Ribu Orang Terdaftar untuk Pindah ke Mars

Ungkap Situs Gunung Padang, Tim Nasional Dibentuk

Semua Laptop Stasiun Antariksa Kini Pakai Linux



Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

12 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

19 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya