Sembilan Keluhan Beresiko saat Kehamilan

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Senin, 1 Juli 2013 15:56 WIB

Pemeriksaaan tekanan darah ibu hamil. sanatate.bzi.ro

TEMPO.CO,New York - Kehamilan menyebabkan tubuh perempuan mengalami perubahan yang mencengangkan. Transformasi fisik dramatis itu tak lagi mengherankan bahwa kehamilan dapat meningkatkan resiko untuk beberapa kondisi yang tidak nyaman dan terkadang berbahaya.

"Akan sangat luar biasa jika wanita hamil tidak memiliki gangguan-gangguan ini," kata Dr Christopher Glantz, seorang profesor kebidanan dan ginekologi di University of Rochester Medical Center di Rochester, New York. Berikut adalah 9 kondisi dimana perempuan beresiko selama kehamilan.

1. Pre-eklamsia
Wanita hamil mengalami tekanan darah tinggi secara tiba-tiba setelah usia kehamilan 20 minggu. Biasanya berbarengan dengan terdapatnya protein dalam urin. Dalam kasus yang serius, kondisi ini bisa menyebabkan gagal ginjal, kejang, kerusakan hari, gangguan pernafasan bahkan kematian.

Menurut studi di Finlandia pada 2012, pre-eklamsia mempengaruhi 5-7 persen wanita hamil. Umumnya, resiko akan meningakat berdasarkan usia wanita. Para peneliti masih belum yakin apa yang menyebabkannya. Meski beberapa dugaan yaitu pembentukan plasenta yang abnormal atau malfungsi dalam respon imun si ibu.

2. Gestasional Diabetes
Diabetes bisa terjadi pada saat kehamilan yaitu ketika plasenta wanita hamil memproduksi insulin yang dapat memblokir hormon. Biasanya hormon ini akan menurunkan jumlah gula yang diambil oleh sel tubuh wanita.

Gestasional diabetes terjadi pada 2-14 persen wanita hamil. Mereka memiliki indeks massa tubuh yang tinggi, berat badan berlebihan dan aktivitas fisik yang rendah selama kehamilan. Riwayat keluarga diabetes juga membuat wanita hamil sangat rentan terkena kondisi ini.

3. Serangan jantung
Sistem kardiovaskular seorang wanita akan berubah selama kehamilan. Volume darahnya ganda sehingga denyut jantung akan meningkat dan bisa menyebabkan tekanan darahnya drop karena peningkatan aliran darah ke rahim.

Biasanya, perubahan ini relatif tidak berbahaya. Namun, wanita dengan riwayat kondisi jantung bisa beresiko. Meskipun begitu, mereka dapat memiliki kehamilan yang aman dan sehat dengan rutin konsultasi dengan dokter dan pengawasan yang ketat.

4. Anemia
Besi adalah bahan utama untuk membuat sel darah merah. Tetapi banyak wanita hamil yang tidak memiliki cukup zat besi untuk memenuhi tuntutan peningkatan besar dalam volume darah maupun perkembangan plasenta dan janin.

Jika kondisi ini tidak ditangani serius dapat menyebabkan masalah seperti persalinan prematur, berat badan lahir rendah, pre-eklamsia maupun masalah perkembangan pada anak.


Selanjutnya: mulai dari nyeri punggung sampai pembengkakan kaki


<!--more-->


5. Nyeri punggung
Wanita hamil dapat menderita sakit punggung. Bahkan kadar nyerinya akan meningkat sampai 75 persen pada trimester ketiga. Ada beberapa faktor yang diduga menyebabkan nyeri ini seperti perubahan alami postur tubuh, ligamen yang melonggar serta perubahan dalam sistem otot dan pembuluh darah.

6. Pica
Pica adalah kondisi dimana wanita hamil justru menggemari makan benda-benda yang tidak layak dimakan seperti bedak bayi, kapur, abu. Ini kondisi yang memang tidak biasa. Peneliti bahkan belum bisa menjelaskan bagaimana wanita hamil bisa memiliki kondisi tersebut.

7. Darah membeku
Trombosis adalah suatu kondisi yang berpotensi berbahaya bagi wanita selama kehamilan. Ini disebabkan perubahan hormon yang meningkatkan faktor sehingga darah mengental. Bahkan masalah ini menjadi penyebab paling umum atas kematian ibu hamil di negara-negara Barat. Wanita yang didiagnosis dengan gumpalan darah dapat diobati secara efektif dengan antikoagulan yang tidak mempengaruhi plasenta.

8. Sakit kepala
Ini keluhan umum bagi wanita hamil pada paruh pertama pada kehamilan mereka. Wanita hamil tak perlu khawatir dengan sakit kepala. Karena pada kasus yang paling serius, sakit kepala bisa disertai dengan gejala neurologis seperti kelemahan pada salah satu sisi tubuh.

9. Pembengkakan di kaki
Keluhan ini tampaknya dialami oleh hampir tiap wanita hamil. Kadar air pada tubuh wanita hamil akan meningkat sebanyak 1,5 hingga 2 galon.

Secara fisiologis, setiap wanita hamil akan mempertahankan cairan. Dan kenyataannya kita berjalan tegak, sehingga wilayah kaki dan pergelangan kaki seringkali bengkak karena disitulah cairan mengumpul. Pengobatannya cukup mudah yaitu meletakkan kaki Anda lebih tinggi dari jantung untuk membantu meredakan pembengkakan.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Berita Lain:
JIFW 2013 Tampilkan Hijab Fourward

5 Minyak Esensial untuk Kulit Sehat

Tip Bulu Mata Panjang dan Tebal

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

3 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

6 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

13 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

14 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

23 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

26 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

26 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

27 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

28 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya