Tidur Akhir Pekan Kurangi Risiko Diabetes

Reporter

Minggu, 4 Agustus 2013 22:02 WIB

TEMPO/Rendra

TEMPO.CO, Jakarta -Kurang waktu tidur tak hanya dapat membuat seseorang lemah dan mudah terkena iritasi. Hal ini juga dapat menyebabkan penyakit jantung, diabetes, dan sejumlah kondisi lain.

Studi baru menyatakan, pria yang kekurangan waktu tidur namun pada akhir pekan mereka menambah dua sampai tiga jam waktu tidur, dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe dua.

Endokrinologi di Los Angeles Biomedical Research Institute di Harbor-University of California, Los Angeles, Medical Center, merekrut 19 responden pria sehat yang kekurangan waktu tidur akibat beban pekerjaan. Mereka rata-rata berusia 29 tahun, hanya memiliki enam jam tidur pada malam hari dan telah berlangsung selama lebih dari lima tahun.

Pada hari Jumat dan Sabtu, mereka menambah jam tidur malam mereka sebanyak dua sampai tiga jam. Ketika memilih calon responden, para ilmuwan memverifikasi jadwal mereka dengan laporan dari sebuah alat yang bernama actigraphs. Perangkat tersebut dikenalan seperti jam tangan dan merekam pola tidur.

Para responden tersebut tidur di laboratorium selama tiga malam. Beberapa di antaranya diizinkan untuk tidur selama 10 jam tanpa gangguan. Sedangkan yang lain, tidur selama enam jam tanpa gangguan. Semua responden menyantap makanan diet yang sama, sehingga para peneliti bisa menormalkan kadar insulin dan kadar gula.

Pada hari keempat, tim peneliti mengambil sampel darah dari para responden dan menghitung sensitivitas mereka terhadap insulin, hormon yang mengatur gula darah. Sensitivitas yang rendah adalah indikasi diabetes tipe dua. Para peneliti juga menghitung skor HOMA-B pria, yang menunjukkan tingkat resistensi insulin. Hal itu merupakan kondisi yang mencengah sel-sel menanggapi hormon yang menimbulkan glukosa. Indeks HOMA juga mengukur fungsi sel pada pankreas yang menyimpan dan melepaskan insulin.

Secara keseluruhan, responden yang mendapat tidur selama 10 jam, menunjukkan peningkata 31 persen dalam sensitivitas insulin dibandingkan dengan responden yang hanya tidur selama enam jam per malam. Hal ini dilaporkan Liu dan rekannya pada The Endocrine Society di San Francisco, California . Resistensi insulin mereka juga menurun.

"Kabar baiknya adalah bahwa dengan memperpanjang jam tidur mereka, orang dewasa yang tidak mendapat cukup jam tidur malam selama bekerja dalam satu minggu, masih bisa meningkatkan sensitivitas insulin mereka," kata Liu.

Studi ini menunjukkan cara baru untuk memerangi diabetes tipe dua, yang merupakan penyebab tertinggi kematian ketujuh di Amerika.

"Pekerjaan Liu memberikan alasan lain yang baik untuk menantang stigma yang diasosiasikan dengan 'tidur' dan mengakui bahwa jika memiliki kesematan untuk tidur, mungkin menjadi hal yang baik," kata Hans Van Dongen, head of the Human Sleep and Cognition Laboratory at Washington State University, Spokane.

SCIENCE MAG | CONNIE PACIFICA

Terhangat:
Mudik Lebaran | Ahok vs Lulung | Capres 2014

Baca juga:

Menyingkap Gen Adam dan Hawa

Kedelai Bisa Jadi Obat HIV/AIDS

Yahoo! Beli Peramban Rockmelt

Berita terkait

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

1 hari lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

3 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

8 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

14 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

16 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

16 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

24 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

25 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

25 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

26 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya