Membaca Perilaku Lewat Rasa Jijik

Reporter

Selasa, 24 September 2013 20:00 WIB

Toilet yang mengerikan dengan ketinggian 15 lantai di sebuah bangunan di Guadalajara. Dahulu bagian bangunan ini rencananya akan dibangun lift, namun batal dan dijadikan toilet dengan lantai kaca. Bangaloremirror.com

TEMPO.CO, London -- Terdengar aneh, namun Valerie Curtis terpesona oleh tinja. Doktor di bidang antropologi yang juga pakar kebersihan dan perilaku ini juga juga tertarik pada muntahan, urin, nanah, belatung dan daging busuk. Yang dia pikirkan tentu bukan substansi busuknya tapi bagaimana manusia memberikan respons terhadap hal yang kerap dianggap menjijikkan itu.

Curtis menyatakan bahwa kotoran bisa menunjukkan gaya hidup manusia mulai dari apa yang dimakan, dipakai, dibeli hingga bagaimana mereka memilih sesuatu dan siapa yang diidolakan. Dalam sains, rasa jijik itu jarang dipelajari dan dijuluki "emosi yang terlupakan". Orang lebih tertarik membahas jenis emosi lain seperti rasa takut, cinta dan amarah.

Curtis adalah bagian dari grup peneliti yang meneliti bagaimana mengetahui adanya perubahan atau reaksi mendadak dalam segala sesuatu. "orang bahkan kadang merasa jijik tanpa menyadarinya. Hal itu mempengaruhi kita dalam berbagai cara dan penting bagi kita untuk tahu seberapa besar pengaruh tersebut," kata Curtis.

Curtis lama bekerja di bidang kesehatan publik dan mengembangkan cara memperbaiki higienitas serta mengurangi kematian yang tidak perlu akibat wabah di berbagai tempat. Direktur London School of Hygiene and Tropical Medicine ini telah melakukan penelitian tentang perilaku hidup bersih di Bangladesh, Burkina Faso, China, India, Uganda, Vietnam, Indonesia dan Kyrgyzstan.

"Selama 30 tahun saya mempelajari tentang rasa jijik. Saya menemukan bahwa orang-orang ternyata jijik terhadap hal yang sama yaitu kotoran manusia, makanan basi, cairan seksual, yang tentu saja dengan beberapa pengecualian tak ingin kita bagikan ke orang lain, sikap buruk dan perilaku amoral," kata Curtis.

Dalam bukunya "Don't Look, Don't Touch" Curtis menjelaskan bahwa reaksi terhadap aksi cabul dan rasa jijik terhadap kotoran anjing sekilas adalah hal yang berbeda. Namun sebenarnya ada kemiripan dalam hal yang disebutnya "parasite avoidance theory". Teori ini menyoroti rasa jijik dari pandangan evolusioner, bahwa nenek moyang manusia bisa bertahan dengan bantuan naluri rasa jijik atau muak seperti menghindari penyakit, cacat dan kematian.

Rasa jijik jika dibandingkan dengan rasa takut, menurut Curtis, membuat manusia secara alamiah menghindari sesuatu yang mungkin akan memangsanya. "Ini juga dilakukan terhadap penyakit. Penyakit adalah sesuatu yang memakan kita dari dalam, karena itulah rasa jijik yang menjaga manusia jauh dari sumber penyakit," katanya.

Rasa jijik juga menentukan sikap perilaku sosial manusia. "Ada kalanya saat berinteraksi dengan manusia lain, kita melakukan sesuatu untuk mendekatkan diri tapi di saat yang sama sangat berhati-hati untuk tidak membuat mereka jijik," kata Curtis. Rasa jijik itulah yang menjaga sikap dan membangun moralitas manusia. "Itulah emosi yang mengajarkan kita cara berperilaku, membantu membangun kerangka moral dalam masyarakat."

REUTERS | GABRIEL TITIYOGA



Berita Lainnya:
BBM Untuk Android Tak Jadi Dirilis Pekan Ini
Inilah Hasil Blusukan Indra Memburu Garuda Muda
'Jebret' Dikecam, Valentino: Itu Perhatian
Pengakuan Perwira Polisi Penerima Dana Labora
Ruhut Tantang Penentangnya di Komisi III
Profesor Iseng Dibui, Intip Underwear Mahasiswinya

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

46 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

46 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

47 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya