Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah riset menemukan empat dari 10 orang dewasa merasa kesepian, bahkan di tempat ramai sekali pun. Penelitian ini melibatkan 2.000 orang dewasa dan mendapati 40 persen di antaranya kesepian meski dikelilingi banyak orang.

Menurut hasil riset tersebut, kesepian terbanyak dialami usia 18-24 tahun (60 persen), 38 persen di antaranya perempuan sedangkan laki-laki hanya 30 persen. Sedangkan 28 persen mengaku kesepian di acara sosial, 25 persen pekerja merasakannya di tempat kerja. Namun 43 persen percaya berhubungan dan berbagi pengalaman dengan orang lain membuat rasa sepi pun berkurang.

Penelitian ini diprakarsai jenama dansa kebugaran Zumba, yang mendokumentasikan dua orang yang kesepian ketika pertama kali mengikuti kelas latihan. "Kesepian dapat mempengaruhi siapa saja dan riset kami menemukan penyebabnya bukan hanya karena sendiri secara fisik," kata juru bicara riset. 

"Meski punya banyak kontak sosial, banyak orang masih merasa kesepian, mungkin karena kurang berhubungan langsung dengan sesama manusia. Koneksi ini bisa dibangun dari kelompok minat yang sama, seperti grup kelas kebugaran," tambahnya.

Berdampak ke kesehatan mental
Penelitian juga menemukan 14 persen partisipan mengaku sering membahas masalah kesepian dengan orang lain sedangkan 62 persen lainnya masih merasakan stigma seputar hal itu. Hanya satu dari lima orang mengaku mudah bersosialisasi sementara 35 persen mengaku sulit berinteraksi atau mengobrol dengan orang baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, 44 persen partisipan mengaku meski sedang bersama banyak teman, tetap saja merasa kesepian. Kepercayaan diri, kadar kecemasan, dan kualitas tidur termasuk yang berpengaruh negatif perasaan kesepian, menurut survei yang dilakukan lewat OnePoll.com itu. Sebanyak 42 persen mengaku kualitas tidur memburuk merasa sepi, 29 persen merasa kurang menarik, dan 10 persen mengklaim pola makan pun jadi terpengaruh.

"Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial dan penelitian psikologis mendapati kita saling membutuhkan, perlu berhubungan, dan terkoneksi dengan orang lain. Inilah cara kita bertahan hidup," ujar psikolog Anjula Mutanda, yang bekerjasama denga Zumba untuk mengatasi kesepian.

"Karena itulah, merasa terputus dari hubungan berkualitas dengan orang lain dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik," tambahnya, dikutip dari Express.

Pilihan Editor: Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

13 jam lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.


Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

2 hari lalu

Ilustrasi ayah gendong bayi. Freepik
Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

2 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

3 hari lalu

Ilustrasi dua wanita mengobrol. shutterstock.com
Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

Kebanyakan orang malas bersikap ramah dan mengobrol dengan orang asing. Padahal bicara dengan mereka tak selalu buruk, asalkan tetap waspada.


Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

7 hari lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

7 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

12 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah