TEMPO.CO, Jakarta - Mita Diran, copywriter Young & Rubicam (Baca: Copywriter Mita Tewas, Kantor Y&R Indonesia Sepi), meninggal (Baca: Copywriter Mita Diran Tewas Akibat Doping Kafein?) setelah bekerja 30 jam tanpa henti, Ahad lalu. Sehari sebelumnya, ibunda Mita, Maya Sjahrial, sempat menelepon.

"Ibunya menanyakan Mita akan pulang pukul berapa," kata Yani Sjahrial, ayah tiri Mita, Selasa, 17 Desember 2013. "Maya juga sempat mengingatkan Mita untuk menjaga kesehatan dan tidak lupa makan."

Sebagai copywriter, perempuan 27 tahun itu terkenal gesit dan tekun. Ia rela menghabisakan waktu belasan hingga puluhan jam di kantor untuk menyelesaikan proyek iklan. Apalagi dua pekan sebelumnya, hasil kerja Mita diganjar tiga penghargaan Citra Pariwara: dua perak dan satu perunggu. "Semangat kerja Mita pun sedang tinggi-tingginya."

Setelah bekerja hingga 30 jam (Baca: Soal Mita Diran, Benarkah Copywriter Muda Suka Lembur?), Yani melanjutkan, Mita sempat pulang ke apartemennya. Namun ia belum sempat beristirahat, karena harus menemui teman yang datang dari Kuala Lumpur, Malaysia. Kebetulan, sang teman telah tiga hari di Jakarta tapi belum sempat Mita temui. "Sekitar pukul 01.00 Ahad, kami terima telepon dari teman Mita. Katanya Mita pingsan dan dibawa ke RSPP," ujar Yani.

Yani dan Maya langsung mengarah ke Rumah Sakit Pusat Pertamina. Di sana, Maya tengah mendapatkan pertolongan darurat. Berkali-kali dokter memberinya kejut jantung. "Ibunda Mita sampai berteriak meminta dokter berhenti. Dia tidak tega melihat tubuh anaknya yang terguncang-guncang."

Kondisi Mita sempat dinyatakan stabil. Namun tak lama, jantungnya kembali melemah, sementara pernapasannya sudah harus dibantu dengan alat. "Sekitar pukul 05.55, Mita meninggal. Kami pasrah," kata Yani.

Mita Diran telah bekerja di Young & Rubicam selama dua tahun. Sebelumnya, perempuan kelahiran 16 April 1986 itu bekerja pada perusahaan periklanan (Baca: Kasus Mita Diran, Lembur Biasa di Agensi Iklan) internasional di Kuala Lumpur, Malaysia. Keputusannya berkecimpung dalam periklanan karena mengikuti jejak ayah tirinya, Yani Sjahrial.

CORNILA DESYANA


Topik Terhangat
Atut Tersangka | Mita Diran | Petaka Bintaro | Sea Games | Pelonco ITN |

Berita Terpopuler
Kapan Anak Belajar Dua Bahasa?
Olah Raga Ringan Kurangi Risiko Batu Ginjal
Petit Q, Celana Dalam Pria Supermini di Dunia
Lancome Rilis Parfum Harga Fantastis Rp 820 Juta