Waspadai Kandungan Vitamin untuk Anak  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 30 Januari 2014 16:36 WIB

Murid di Taman Kanak-Kanak Al Barkah, Kelapa Gading, Jakarta Utara di berikan Imunisasi Vitamin A, Selasa (13/3). TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, New York - Vitamin yang dipasarkan untuk balita dan anak-anak ternyata mengandung lebih dari jumlah vitamin yang direkomendasikan untuk setiap orang. Demikian sebuah penelitian terbaru di Amerika mengungkapkan.

"Yang kami lakukan adalah membandingkan yang tertulis dalam label dengan rekomendasi harian yang diizinkan atau asupan yang memadai," kata Michael Madden seperti dikutip Reuters edisi 27 Januari 2014. Madden adalah ketua peneliti dari Lake Erie College of Osteopathic Medicine di Erie, Pennsylvania.

Rekomendasi harian yang diperbolehkan (recommended daily allowance/RDA) atau asupan vitamin yang memadai diatur oleh Institute of Medicine (IOM), yang memberikan saran independen kepada para pengambil kebijakan di Amerika. RDA adalah jumlah nutrisi tertentu yang harus dikonsumsi seseorang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.

Untuk studi ini, Madden dan rekan-rekannya mengambil informasi dari label suplemen database pemerintah Amerika pada Juli 2013. Mereka mengkaji label dari 21 suplemen yang ditujukan untuk anak-anak berusia di atas 12 bulan dan 172 suplemen yang ditujukan bagi anak-anak berusia antara 12 bulan hingga 4 tahun.

Secara keseluruhan, para ilmuwan meneliti sembilan jenis vitamin dalam suplemen untuk anak berusia 12 bulan dan 14 vitamin untuk anak-anak yang berusia lebih tua. Mereka menemukan bahwa vitamin D adalah satu-satunya vitamin yang tidak sesuai dengan yang disarankan RDA untuk kedua grup anak-anak tersebut.

Rata-rata level vitamin C dalam suplemen setara dengan RDA untuk anak-anak yang berusia lebih muda dari 12 bulan. Namun, dalam suplemen yang ditujukan bagi anak-anak, level vitamin C ternyata lima kali lipat dari yang direkomendasikan.

Para ilmuwan juga menemukan level biotin ternyata lima hingga sembilan kali lipat dari yang direkomendasikan RDA. Biotin, vitamin yang membantu mengubah makanan menjadi energi, biasanya dikonsumsi untuk membantu pertumbuhan kulit, rambut, dan kuku menjadi lebih sehat.

Menurut para ilmuwan, yang dikutip di JAMA Pediatrics, rekomendasi dari IOM menyatakan agar anak-anak tidak mengkonsumsi RDA lebih dari yang disarankan, termasuk vitamin-vitamin yang diteliti. Dikatakan juga oleh IOM, tidak cukup data untuk mengungkapkan efek samping dari kelebihan konsumsi vitamin-vitamin tersebut untuk anak-anak kelompok ini. Selain itu, anak-anak sebenarnya bisa mendapatkan vitamin tersebut dari makanan yang mereka konsumsi.

Namun Duffy MacKay dari IOM mengungkapkan bahwa rekomendasi IOM belum diperbarui sejak beberapa tahun silam. Selain itu, riset ini tidak membedakan antara multivitamin dan suplemen yang mengandung hanya satu vitamin.

REUTERS | ARBA'IYAH SATRIANI


Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya