Bandung, Kota Berhasil Atasi Masalah Sampah

Reporter

Selasa, 4 Februari 2014 20:57 WIB

Walikota Bandung Dada Rosada (tengah) didampingi Menteri Lingkungan Hidup Gusti Mohammad Hatta (kanan) dan Executive Director United Nations of Environmental Programme Achim Steiner (kiri) meresmikan Hutan Kota Dunia Babakan Siliwangi, Bandung, Selasa (27/9). Di area hutan kota ini juga nantinya akan dibangun sebuah restoran milik swasta yang mengundang kecaman keras dari beragam kalangan dan aktivis lingkungan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta -Kota yang saat ini dinilai berhasil mengatasi problem sampah adalah Bandung.


Selama ini, sebagai kota besar yang terus berkembang, Bandung sudah lama menghadapi persoalan sampah yang serius. Pertambahan sampah yang terus meningkat mau tak mau menuntut berbagai pihak untuk peduli serta memiliki kemampuan mengelola sampah dengan benar. Keseriusan pemerintah kota Bandung terlihat dengan dikeluarkannya PERDA No. 17 tahun 2012 terkait dengan pelarangan pemakaian kantong plastik selain kantong plastik ramah lingkungan.

Secara tegas disebutkan dalam Perda tersebut bahwa setiap produsen yang memproduksi kantong plastik wajib mengupayakan pembuatan kantong plastik yang ramah lingkungan.

Dengan demikian, setiap produsen plastik diwajibkan mengadakan penelitian dan pengujian di laboratorium yang terakreditasi.

Jika Perda pemerintah kota Bandung ini 100% sudah diimplementasikan, maka Bandung bisa disebut kota pelopor yang melakukan upaya pengelolaan sampah secara konsisten dan integral, mulai dari peraturan yang dikeluarkan pemerintah kota, pengawasan, termasuk sanksi yang dikenakan kepada produsen plastik, pelaku usaha, maupun masyarakat yang tidak mematuhi peraturan daerah tersebut

Sebagai satu-satunya organisasi persampahan resmi tingkat nasional, menurut Sri, InSWA terus bergerak untuk memfasilitasi jaringan para profesional, perusahaan, dan perwakilan berbagai institusi di Indonesia untuk peduli dengan persoalan sampah di Indonesia.


Karena itulah diperlukan kerjasama dan kolaborasi berbagai pihak di beragam sektor demi tercapainya kesamaan tujuan untuk mempromosikan serta mengembangkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Indonesia.


Bukan hanya itu, sistem monitoring juga diperlukan terhadap komitmen semua pihak bagi kelangsungan ekosistem yang berpengaruh terhadap semua makhluk yang ada di bumi. Inilah salah satu peran strategis yang dilakukan InSWA.

Dengan sistem pengelolaan sampah secara benar, persoalan sampah di kota-kota besar, utamanya sampah plastik yang mencemari kesuburan tanah atau menumpuk dan menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir di perkotaan ditemukan penyelesaiannya.

Percepatan penguraian sampah plastik menjadi zat organik, tanah dapat kembali berfungsi sebagai penyerap air hujan maupun fungsi produktif lain yang memberi kemanfaatan bagi kehidupan. Upaya ini memang bukan langkah final yang bisa menyelesaikan semua persoalan lingkungan, tapi sangat signifikan dalam penyelamatan lingkungan yang harus dimulai dari sekarang.

EVIETA FADJAR


Berita Terpopuler
Penulis Harry Potter Sesali Asmara Hermione-Ron
Operasi Plastik Payudara Makin Marak di Inggris
Ini 7 Tip Membersihkan Rumah Pascabanjir
Jakarta Dilanda Banjir, Jeanny Ang Selalu Mulas

Advertising
Advertising

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya