Penelitian: Vitamin Bisa Turunkan Kemampuan Tubuh  

Reporter

Rabu, 5 Februari 2014 12:22 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, London - Mengkonsumsi berbagai suplemen vitamin ternyata bisa menyulitkan kita untuk berolahraga yang membutuhkan ketahanan tubuh panjang, seperti maraton. Begitulah hasil penelitian terbaru para ilmuwan Norwegia. Menurut mereka, vitamin C dan E harus digunakan dengan peringatan khusus. Sebab, kedua vitamin itu bisa membuntukan jalan otot yang merespon olahraga.

Dalam temuan yang dipublikasikan di The Journal of Physiology, tim dari Norwegian School of Sport, Oslo, ini meneliti 54 partisipan. Seluruh responden itu mendapatkan 1.000 miligram vitamin C dan 235 miligram vitamin E atau pil gula selama 11 pekan. "Selama itu, para responden berlatih empat kali sepekan," tulis situs BBC, Senin, 3 Februari 2014.

Hasilnya, tidak ada perbedaan performa para partisipan dalam tes Beep, berlari cepat dan semakin cepat antara dua titik yang berjarak 20 meter. Namun, contoh darah dan pengambilan jaringan menunjukkan ada perbedaan perkembangan di dalam otot. Masing-masing sel otot terdiri dari banyak mitokondria berukuran sangat kecil yang berfungsi memberikan energi pada sel-sel otot.

"Mereka yang mengkonsumsi suplemen ternyata memproduksi lebih sedikit mitokondria untuk mengatasi kenaikan permintaan penempatan di dalam otot," ujar Dr Goran Paulsen, salah seorang peneliti. "Penelitian menunjukkan vitamin C dan E menutup kenaikan atas ketahanan olahraga akibat protein mitokondria, yang sesungguhnya diperlukan untuk meningkatkan ketahanan otot."

Menurut Paulsen, hasil penelitian mengindikasikan dosis vitamin C dan E yang tinggi, seperti dalam suplemen, seharusnya diberikan dengan peringatan tertentu, khususnya jika pengkonsumsi memerlukan ketahanan tubuh dalam berolahraga.

Meski ada perubahan mitokondria, performa atlet tidak terpengaruh dalam 11 pekan percobaan. Oleh karena itu, riset ini menimbulkan pertanyaan dari Mike Gleenson, profesor bidang biokimia olahraga di Loughborough University. Menurut Gleenson, faktor terbesar dalam performa adalah seberapa cepat jantung dan paru-paru bisa mendapatkan oksigen dari otot, bukan mitokondria. Perbedaan di antara performa para atlet sulit diterjemahkan.

Gleeson juga berpendapat penelitian menunjukkan perubahan kemampuan untuk mengadaptasi olahraga bisa disebabkan oleh tingginya dosis vitamin yang dikonsumsi. "Tetapi hasil riset menunjukkan bahwa performa atlet tidak terpengaruh sehingga tak perlu terlalu khawatir."




BBC | ARBA'IYAH SATRIANI

Terpopuler:
Mode Ini Disukai Buyer Internasional di Hong Kong
Empat Hal Mengapa Posesif Rusak Hubungan
Mengalahkan Kanker dengan Vaksin
Saatnya Memakai Plastik Ramah Lingkungan
Mengapa Seseorang Jadi Posesif?





Advertising
Advertising

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

12 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

19 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya