Begini Latihan Jadi Orang Keren

Reporter

Editor

Heru Triyono

Minggu, 23 Maret 2014 05:03 WIB

David Beckham merupakan pria yang langganan masuk daftar berpenampilan terbaik. Dengan gaya kasual pun, David mampu terlihat keren. REUTERS/Luke MacGregor

TEMPO.CO , Jakarta:Hanya ada dua golongan orang di dunia ini, menurut konsultan karier Didi Mudita: keren dan tidak keren. Kriteria orang keren bermacam-macam. Bisa jadi karena cara berpakaiannya yang unik dan enak dilihat, cara mengekspresikan diri, serta dari apa yang dilakukan. Tapi, intinya, kata Didi, keren adalah kesan positif kita ketika melihat seseorang yang "tidak biasa".

Orang keren bukan hanya mereka yang tersohor, seperti artis ataupun politikus. "Orang biasa" pun bisa jadi keren, asalkan melakukan hal positif untuk diri dan lingkungannya. Didi mencontohkan seorang sopir taksi kenalannya yang bisa punya sembilan anak asuh meski bergaji kecil. "Begitu dengar ceritanya, wah, keren kata saya. Dunia ini berputar karena orang-orang keren seperti dia," ujar Didi, Senin sore, 17 Maret 2014.

Lalu, apa untungnya menjadi keren? Didi mengatakan, dianggap keren oleh orang lain tak sekadar membuat kepercayaan diri seseorang bertambah, tapi juga bisa memberi efek positif bagi perusahaan milik atau tempat seseorang bekerja. Sebab, dalam beberapa kasus, cara berkomunikasi yang kurang baik pada seorang karyawan cenderung menghambat tercapainya tujuan perusahaan.

Pun birokrasi yang ada pada sejumlah perusahaan, justru bikin karyawan sungkan untuk "tampil", dan ujung-ujungnya menghambat lahirnya ide. "Rapat yang mestinya jadi ajang tukar pendapat, misalnya, jadi membosankan karena berjalan kaku. Tujuan perusahaan pun jadi terhambat karena kekakuan gaya orang-orangnya," ujar Didi. Tak hanya itu, menjadi keren juga berimplikasi positif pada banyak orang karena mereka yang keren bakal menginspirasi sekitarnya.

Menjadi keren tidak mudah. Banyak hal yang harus dilakukan, misalnya dengan berpenampilan menarik, melatih kepercayaan diri, sekaligus memperbaiki cara bicara di depan orang lain. Perlu latihan untuk mengasah ketiganya. Tiga hal itu yang diajarkan Didi dan pelatih lainnya dalam program bertagar #showtime, bikinan perusahaan konsultan karier dan bisnis Impact Factory tempatnya bekerja. Namun yang pertama kali bakal ditekankan Didi dan kawan-kawan pada peserta #showtime adalah bahwa setiap orang sebenarnya keren.

”Tirulah mental artis yang ingin semua yang ada pada dirinya terlihat keren. Senyum pun mereka harus keren, kan? Kadang-kadang kita menganggap hidup kita biasa-biasa saja. Padahal ini adalah panggung kita. Percayalah bahwa semua orang sebenarnya keren. Hanya, banyak yang tidak mau merasa begitu soal dirinya," ujarnya.

<!--more-->Berikut cara menjadi keren:

1. Latih cara bercerita.


Seorang peserta #showtime Tania Amalia berujar, awalnya tak mudah baginya untuk memilah cerita mana dari hidupnya yang akan diceritakan di panggung. Ia juga sempat grogi saat diminta Didi cuap-cuap di muka banyak orang, karena merasa bukan orang yang jago melucu. Tapi ternyata, "Karena nekat, bisa juga saya bercerita," kata perempuan 23 tahun itu saat ditemui pada Senin malam pekan lalu. "Intinya, it is all about telling your stories. Semua orang pasti punya cerita yang menarik dan berguna buat disampaikan."

Didi menyadari sebagian orang pasti kalang-kabut jika tiba-tiba diminta tampil di depan umum. Apalagi jika "dipaksa" menyampaikan cerita secara atraktif. Karena itulah mereka berusaha membantu peserta #showtime untuk menggali hal-hal menarik dari hidupnya. "Cara mengemasnya juga harus bagus agar ceritanya enak didengar," kata dia.

2. Perhatikan ekspresi dan bahasa tubuh.

Selain latihan bicara di depan umum, seseorang mesti belajar mengekspresikan diri lewat bahasa tubuh. "Misalnya, gerakan begini, efeknya ke orang lain gimana, sih?" ujar Didi. Hal ini penting dipelajari karena kadang-kadang ekspresi tertentu cocok pada satu orang, tapi tidak cocok pada orang lain. Juga karena ekspresi dan bahasa tubuh sangat menunjang konten cerita yang disampaikan.

Bagi Tania, yang seorang humas di Weber Shandwick, bahasa tubuh adalah poin penting dalam interaksinya dengan klien. Misalnya, saat bertemu klien, ia belajar untuk mengurangi gayanya yang jutek. Tania juga akan menahan diri tidak melakukan gerakan negatif seperti melipat kedua tangan di depan dada karena menyimbolkan rasa bosan.

3. Belajar pemilihan kata.

Agar pesan cerita kita diterima baik dan mudah oleh pendengar, memilih kata adalah salah satu syaratnya. Untuk poin ini, pesan Tania, Anda mesti menyesuaikan diri dengan gaya dan latar belakang pendengar. Semakin bisa Anda bicara dengan gaya yang dekat dengan lingkungan audiens, semakin mudah pesan Anda sampai.

4. Tampil keren.


Dalam #showtime, visual ambil porsi terbesar, yakni 55 persen, sedangkan audio 38 persen, dan pemilihan kata 7 persen. Mengapa visual amat dominan? "Manusia kan orangnya sangat visual. Kesan pertama itu penting banget," ujar Tania. Salah satu yang bisa menunjang visual adalah gaya berpakaian. Sebab, kata Tania, gaya pakaian adalah apa yang Anda ingin orang lain nilai soal Anda.

Visual juga penting bagi mereka yang bekerja di belakang meja, salah satunya lewat cara presentasi yang menarik. Seorang desainer grafis, misalnya, butuh lembar digital presentasi yang atraktif untuk menjual desainnya.

5. Perbaiki intonasi bicara.

Intonasi bicara juga mesti diperhatikan saat kita bicara di depan umum. Didi mencontohkan presiden RI pertama Sukarno yang terlihat keren karena intonasi bicaranya. Tania sendiri melatih intonasinya dengan berulang kali bicara sendiri di depan kaca. "Naik-turun nada, perlu ada penekanan saat kalimat seperti apa, itu perlu dipelajari agar cara ngomong kita jadi keren di panggung," kata dia.

ISMA SAVITRI

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

22 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

27 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

30 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

33 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

33 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya