TEMPO.CO, Jakarta - Susu kedelai biasanya dijadikan alternatif bagi mereka yang alergi terhadap protein susu sapi. Namun pada prinsipnya ada perbedaan antara susu kedelai yang dikonsumsi balita dan orang dewasa.
Dokter spesialis anak yang juga pakar imunologi anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Zakiudin Munir, mengatakan susu kedelai yang diminum anak harus diformulasi lagi. Menurut Zakiudin, protein susu kedelai untuk orang dewasa yang tidak diformulasikan (diolah lebih lanjut) masih mengandung banyak zat yang tidak baik bagi penyerapan gizi di dalam tubuh balita, salah satunya serat.
“Serat dalam protein susu kedelai ini dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh balita, makanya nanti bisa kekurangan darah,” kata Zakiudin di Jakarta Rabu, 16 April 2014.
Selain masih mengandung banyak serat, susu kedelai yang belum diformulasikan masih tinggi kadar aluminiumnya. Tingginya kandungan zat aluminium dapat mengganggu ginjal anak, terutama yang berusia di bawah lima tahun.
Karena itu, susu kedelai yang boleh diberikan kepada bayi adalah susu kedelai yang sudah diolah sedemikian rupa. Misalnya, kadar aluminium dan serat yang sudah dikurangi melalui proses yang disebut hidrolisis.
Proses hidrolisis adalah proses pemecahan suatu molekul menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan molekul air. Dalam proses hidrolisis, protein susu kedelai dipecah dengan menggunakan suatu enzim menjadi senyawa yang lebih sederhana, sehingga dapat dicerna dan diserap dengan baik oleh tubuh bayi. Proses hidrolisis juga mengurangi kandungan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh bayi.
Setelah dihidrolisis, susu kedelai masih harus melewati proses formulasi. Susu kedelai yang telah melalui proses ini telah ditambahkan zat lain yang berguna bagi tubuh balita, seperti vitamin. Sebab, susu kedelai yang mengalami proses hidrolisis biasanya cenderung pahit.
“Kasihan juga bayinya kalau dikasih susu kedelai yang langsung dari proses hidrolisis, makanya diberikan yang sudah diformulasikan,” kata Zakiudin. Anak baru bisa minum susu kedelai biasa bila sudah berusia lima tahun lebih.
CHETA NILAWATY
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Pemilu 2014 | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Trik Membujuk Korban Pelecehan TK JIS
Dikonfirmasi Soal Nepotisme, Gubernur Ucapkan Kata Kotor
Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Pria Muslim
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
22 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya