Ini Cara Terhindar dari Virus Corona  

Reporter

Selasa, 29 April 2014 12:52 WIB

Menkes Nafsiah Mboi (kanan) didampingi Derektur Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Aditama. ANTARA FOTO/ Ujang Zaelani

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyerukan kewaspadaan terkait dengan berjangkitnya penyakit Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) di Jazirah Arab.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengeluarkan edaran terkait dengan meninggalnya seorang warga negara Indonesia akibat terinfeksi virus tersebut pada Minggu, 27 April 2014, pukul 13.00 di Rumah Sakit King Saud, Jeddah.

Gejala-gejala adalah demam (≥ 38derajat Celsius) atau ada riwayat demam, batuk, dan pneumonia berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis yang membutuhkan perawatan di rumah sakit bahkan di ICU. Seseorang dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) ringan sampai berat yang memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi atau kasus probable infeksi MERS-CoV dalam waktu 14 hari sebelum sakit.

Cara pencegahannya antara lain selalu jalankan pola hidup sehat, menjaga kehigienisan perorangan, dan rajin cuci tangan pakai sabun. Bila tangan tampak kelihatan kotor, gunakan antiseptik. Bila diperlukan, (mereka dengan penyakit kronis, di kerumunan orang, badan tidak fit, dan lain-lain) gunakan masker. (Baca: Hindari Virus MERS-CoV Saat Berhaji)

Lalu, mematuhi praktek-praktek pengamanan makanan, seperti menghindari daging yang tidak dimasak atau penyediaan makanan dengan kondisi sanitasi yang baik. Juga mencuci buah dan sayuran dengan benar serta menghindari kontak yang tidak perlu dengan hewan-hewan yang diternakkan, hewan peliharaan, dan hewan liar.

Untuk kegiatan yang harus dilakukan setelah ibadah umrah atau haji, jemaah yang kembali harus diberi saran. Jika mereka mengalami sakit saluran pernapasan akut disertai demam dan batuk (cukup mengganggu kegiatan sehari-hari) pada periode dua minggu (14 hari) setelah kembali, segera mencari pengobatan dan memberi tahu otoritas kesehatan setempat.

Orang-orang yang kontak erat dengan jemaah atau pelancong yang mengidap gejala atau tanda sakit saluran pernapasan akut disertai demam dan batuk (sehingga cukup mengganggu kegiatan sehari-hari) disarankan untuk melapor ke otoritas kesehatan setempat guna mendapat pemantauan MersCoV dengan membawa kartu health alert yang dibagikan ketika berada di atas alat angkut atau ketika tiba di bandara kedatangan.

Jika ada keluhan atau gejala seperti tersebut di atas, segera hubungi petugas kesehatan, baik selama di Arab Saudi maupun sampai dua minggu sesudah sampai Indonesia.

NATALIA SANTI







Berita Terpopuler
Yang Harus Anda Lakukan pada Usia 30 Tahun
Jangan Sepelekan Batuk
Kasus Kematian Ibu Hamil Masih Tinggi
Studi: Tinggal di Negara Miskin Bebas dari Stres

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

5 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

15 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

19 hari lalu

Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

32 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

33 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

39 hari lalu

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

52 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

108 Daftar Obat Penurun Demam yang Aman Versi BPOM

18 Februari 2024

108 Daftar Obat Penurun Demam yang Aman Versi BPOM

Demam biasanya menjadi pertanda atas respons tubuh dalam menghadapi suatu penyakit. Berikut daftar obat demam yang aman versi BPOM.

Baca Selengkapnya