TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun Internet berhasil menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan, tapi ada baiknya untuk tak menelan informasi tersebut mentah-mentah, terutama soal kesehatan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan Amerika Serikat, disebutkan bahwa sembilan dari sepuluh informasi tentang penyakit di Internet ternyata salah.
Dilaporkan BBC, Selasa, 27 Mei 2014, dalam studi yang diterbitkan dalam Journal of Osteopathic Association, para ilmuwan membandingkan informasi tentang penyakit jantung, kanker paru-paru, depresi, dan diabetes dalam Wikipedia dengan kajian dari sesama rekan mereka.
Kesimpulannya, sebagian besar tulisan di situs ensiklopedia gratis ini ternyata mengandung banyak kesalahan. Sekitar 90 persen informasi kesehatan yang disajikan Wikipedia tidak akurat.
Pemimpin studi ini, Dr Robert Hasty dari Wallace School of Osteopathic Medicine di North Carolina, menegaskan bahwa sumber daya terbaik untuk mengetahui informasi tentang kesehatan adalah dokter.
Memang, tak bisa dipungkiri kita acap kali memanfaatkan Wikipedia untuk memberikan diagnosis awal mengenai gejala penyakit yang terasa. Padahal, situs yang memiliki 30 juta tulisan dalam 285 bahasa ini bisa diedit oleh siapa saja dengan berbagai kepentingan.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
3 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.