Drone, Menggantikan Tren Remote Control Mobil

Reporter

Editor

Heru Triyono

Minggu, 18 Januari 2015 20:41 WIB

Anggota komunitas robot menerbangkan drone di lapangan Universitas Al-Azhar, Jakarta, 7 Januari 2015. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta -Jika Anda kini melihat sesuatu yang terbang di langit kota-kota besar, ada tiga kemungkinan: itu adalah seekor burung, helikopter, atau pesawat tanpa awak (drone) yang sedang mengintai Anda.

"Beberapa penggemar memang menggunakan drone untuk memantau apa pun di luar ruangan," kata Adiatmo Rahardi, pendiri Komunitas Drone Indonesia, Rabu dua pekan lalu, 7 Januari 2015, di kampusnya, Universitas Al-Azhar Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Drone atau unmanned aerial vehicles (UAV) pada awalnya memang memiliki reputasi untuk memata-matai. Ia dianggap sebagai predator di daerah konflik, dengan satu rudal di atasnya. Karena relatif baru, banyak orang masih tidak nyaman melihatnya. Namun drone nonmiliter kemudian berkembang, lalu banyak orang menaruh minat, dan belakangan menjadikannya sebagai hobi. "Dia menggantikan tren remote control yang mengendalikan mobil," ucap Adi—sapaan akrab Adiatmo.

Perangkat itu kini menjadi populer boleh jadi karena harganya yang semakin bersahabat dan kemudahan mendapatkannya. Toko-toko hobi online Indonesia dan luar negeri ramai-ramai menjualnya. Selain di eBay, orang bisa menemukannya di HobbyKing, 3D Robotics, Da-Jiang Innovations, dan Team BlackSheep. "Harganya pada kisaran dari Rp 500 ribu sampai belasan juta rupiah," kata Adi.

Ada dua drone: pesawat dengan sayap yang beroperasi seperti pesawat terbang dan dengan baling-baling yang lepas landas secara vertikal seperti helikopter. Bila ditambah dengan kamera, kata Adi, alat ini jadi perangkat bantu yang mengasyikkan untuk menangkap gambar dari atas. "Bisa untuk properti, pemetaan, atau liputan media elektronik dan cetak," ujar dosen jurusan teknik elektro ini.

Di Indonesia, sudah banyak perkumpulan pencinta pesawat tanpa awak. Umumnya mereka memakai drone yang diproduksi Da-Jiang Innovations Science and Technology Co, Ltd, perusahaan yang didirikan Frank Wang pada 2006 di Shenzen, Cina. Produk perusahaan itu dalam kondisi siap terbang dan lengkap dengan kamera, sehingga orang tidak perlu repot merakit perangkat tambahan lain.

Komunitas Drone Indonesia baru berusia setahun. Komunitas ini merupakan divisi baru dari Komunitas Robot Indonesia, yang didirikan oleh Adi dan teman-temannya pada 2011. Belasan profesional dan wartawan bergabung di dalamnya. "Mereka suka latihan drone ke kami," kata Adi.


Heru Triyono


Berita lainnya:







Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

7 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

30 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

33 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

33 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

34 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

38 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

43 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

47 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri