Penulis 'Belajar Pacaran' Adalah Motivator Remaja  

Reporter

Kamis, 5 Februari 2015 18:54 WIB

Buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" karya Toge Aprilianto. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Buku Saatnya Aku Belajar Pacaran menjadi perbincangan belakangan ini. Buku ini menuai kontroversi karena isinya dinilai berbau negatif dan tidak pantas dibaca kalangan anak dan remaja.

"Sebetulnya, wajar kok kalo pacar ngajak kamu ML. Wajar juga kalo kamu ngajak pacarmu ML. Hal itu kan alamiah-naluriah. Jadi, itu justru pertanda kalo kamu dan/atau pacarmu masih punya energi buat terlibat dalam proses reproduksi, yang memang sewajarnya dimiliki oleh tiap makhluk hidup," begitu penggalan tulisan dalam buku Saatnya Aku Belajar Pacaran.

Mungkin Anda bertanya, siapa penulis buku tersebut? Dia adalah Toge Aprilianto, penulis buku motivator remaja. Beberapa buku yang pernah ia terbitkan di antaranya Kudidik Diriku Demi Mendidik Anakku, Kurangkul Diriku Demi Merangkul Bahagiaku, Saatnya Melatih Anakku Berpikir, dan Saatnya Aku Belajar Pacaran.

Buku Saatnya Aku Belajar Pacaran diterbitkan pada 2010 lalu. Berarti buku yang menghebohkan ini telah beredar selama empat tahun. Lantas kenapa baru sekarang isi buku tersebut terkuak?

Selain aktif menulis, Toge juga kerap memberikan materi dan mendatangi sekolah-sekolah. Belum lama ini, Toge hadir dalam dialog interaktif "Saatnya Aku Menikmati Sekolah" untuk siswa SMP YPS Singkole, Sorowako, pada Senin, 2 Februari 2015.

Fadli Herman, salah satu guru bahasa Indonesia SMP YPS Singkole, mengungkapkan, dalam dialog tersebut, Toge tidak membahas soal hubungan badan, tetapi memberikan motivasi semangat belajar kepada siswa SMP Singkole. "Toge membahas semangat belajar, pertemanan, dan persahabatan. Namun kemudian yang jadi masalah ketika ia membagikan enam buku secara door prize kepada siswa yang bertanya," kata Fadli kepada Tempo, Kamis, 5 Februari 2015.

Sementara acara masih berlangsung, salah satu guru membaca buku Saatnya Aku Belajar Pacaran dan menemukan keganjilan dalam pemaparan buku tersebut. Fadli mengatakan pihak sekolah pun membicarakan buku tersebut dengan IKVI (Ikatan Keluarga Vale Indonesia) selaku fasilitator acara dan mendatangkan Toge. Pihak sekolah dan IKVI pun menarik kembali buku tersebut.

"Ini jelas tidak layak dibaca. Penulis mencoba menginfiltrasi konsep anak dalam menjalin relasi yang selama ini dibangun dan tak terpisahkan dengan keyakinan agama," kata Fadli.

Lebih lanjut, Fadli menegaskan, penggalan “Wajar juga kalo kamu ngajak pacarmu ML. Hal itu kan alamiah-naluriah” yang ditulis pada bab 6 “Pacar Ngajak ML” justru akan merusak moral dalam pendidikan religius yang selama ini diterima oleh siswa.

RINA ATMASARI



Berita terkait

Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

7 September 2020

Gambaran Kesehatan Remaja Indonesia: 1 dari 4 Stunting dan 1 dari 7 Obesitas

Fase remaja merupakan kesempatan kedua untuk memperbaiki kualitas generasi mendatang, setelah tahap balita.

Baca Selengkapnya

Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

13 Februari 2019

Remaja Yogyakarta Rentan Anemia Karena Suka Diet?

Remaja di Yogyakarta ternyata banyak yang melakukan diDet. Makanan yang tidak mengandung gizi seimbang bisa berakibat stunting.

Baca Selengkapnya

Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

25 Januari 2019

Kurangi Angka Kematian Remaja, Ini Saran dari Dokter

Sebagian besar kematian pada remaja karena penyebab yang dapat dicegah, misalnya kecelakaan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

20 Desember 2018

Intip Tanda Perubahan Seks Primer dan Sekunder pada Remaja

Masa remaja adalah masa di mana perilaku kaum remaja ingin mencoba hal-hal baru. Ini tanda perubahan seks primer dan sekunder remaja.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

10 Oktober 2018

Hari Kesehatan Mental Dunia, Masalah Jiwa Remaja karena Keluarga

Hari ini dunia memperingati World Mental Health Day atau hari kesehatan jiwa sedunia. Intip salah satu faktor kesehatan jiwa remaja.

Baca Selengkapnya

19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

28 September 2018

19 Persen Remaja di Negara Berkembang Hamil Sebelum 18 Tahun

Secara global , 19 persen remaja di negara berkembang mengalami kehamilan sebelum usia 18 tahun. Banyak penyakit seksual yang menghantui remaja.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

17 September 2018

Cegah Stunting, Pentingnya Investasi Kesehatan pada Remaja

Diet banyak dilakukan remaja. Diet membuat para remaja tidak mau mengkonsumsi makanan lebih bergizi.

Baca Selengkapnya

Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

15 Mei 2018

Ini Persamaan Indonesia dan Australia Terkait Gizi Buruk

Australia dan Indonesia memiliki masalah yang sama dalam hal gizi buruk. Apa saja persamaan masalah gizi itu?

Baca Selengkapnya

Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

19 Februari 2018

Anak Remaja Emosional, Ada Hubungan dengan Otak Bagian Depan

Remaja adalah makhluk yang emosional. Perkembangan otak bagian depan yang belum sempurna menjadi salah satu penyebab emosi anak remaja belum stabil.

Baca Selengkapnya

Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

28 Januari 2018

Remaja Krisis Percaya Diri, Psikolog: Dukung Secara Emosional

Media sosial dan tren menciptakan tekanan dan standar bagi remaja yang mengakibatkan krisis percaya diri.

Baca Selengkapnya